***Lana tidak tau apa yang ada dipikiran Jungkook saat ini. Tetapi dia benar-benar aneh. Laki-laki itu bahkan sengaja bilang pada Lana bahwa dia akan segera pergi saat mereka hanya mengobrol sebentar di caffe dan akan datang ke minimarket tempat Lana bekerja nanti malam setelah urusannya selesai.
Dan disinilah Jungkook malam ini. Masuk ke minimarket disaat jam kerja Lana sudah mau habis.
"Nunna, kenapa sekarang yang datang Jungkook bukan Jimin?" tanya Yun Jae sambil mengoper botol air mineral terakhir dari dalam kardus pada Lana untuk di masukkan di lemari pendingin.
"Kalau yang datang Kang Daniel lebih aneh lagi." jawab Lana asal lalu meninggalkan Yun Jae ke ruang ganti karena pekerjaannya sudah benar-benar selesai hari ini.
Sudah jam dua belas malam. Pekerja shift selanjutnya juga sudah datang dan berganti pakaian. Untung saja mereka tidak menyadari ada Jungkook sedang duduk di meja luar menunggunya sambil meneguk bir.
"Nenek-nenek juga tau kalau itu." kesal Yun Jae lalu menendang kardus didekat kakinya. Dia pergi juga ke ruang ganti laki-laki untuk berganti pakaian dan setelah itu mengantar Lana pulang kerumahnya.
Lana selesai berganti pakaian lebih dulu, dia keluar dari ruang ganti dan langsung mendekati Jungkook yang sedang sibuk dengan ponselnya. Laki-laki itu tidak menyadari keberadaan dirinya sebelum Lana berdehem agak keras.
"Ini sudah malam Jungkook, dapat keuntungan apa kau menungguku seperti ini?" tanya Lana lalu duduk dihadapan Jungkook.
Laki-laki berkaos oversize berwarna cokelat susu itu segera mengalihkan perhatiannya untuk melihat Lana yang sudah tampak lelah karena bekerja seharian.
Dia tersenyum manis. Tampak sangat tulus di mata Lana yang menyendu. Jika diingat kembali, Lana menyadari betapa tidak berperasaan dirinya kala meminta agar Jungkook tidak menemuinya lagi.
Membayangkan bagaimana sulitnya Jungkook memberanikan diri mengungkapkan perasaanya sementara resiko kemungkinan besar di tolak sudah di depan mata.
Semakin di pikirkan mengapa Lana menjadi merasa dirinya jadi songong sekali?
"Keuntungan bertemu denganmu," jawab Jungkook santai.
Jungkook memasukkan ponsel kedalam saku celana jeansnya. Dua menit mereka isi dengan diam. Lana yang menatap malas Jungkook, dan Jungkook yang selalu melempar senyumnya pada Lana.
"Kau tidak latihan apa?"
Lana bertanya karena sudah sangat penasaran mengapa Jungkook mau menghabiskan waktunya cuma-cuma seperti ini untuknya.
"Tentu saja. Tadi aku pergi saat sedang menemanimu di caffe karena harus kembali latihan. Ini baru saja pulang." balas Jungkook.
"Kau tidak lelah? Langsung ke sini seperti ini?"
"Untuk melihatmu lelah ku dengan mudah meluap."
"Gombalanmu basi sekali, Jeon."
Jungkook terkekeh lalu mengacak gemas rambut pendek Lana. Laki-laki itu berdiri dari duduknya karena sudah merasa rekan kerja Lana yang baru tiba tadi mulai memperhatikan mereka.
"Kajja! Aku akan mentraktirmu makan malam ini." Jungkook menarik lengan Lana lembut agar perempuan berjaket jeans besar itu cepat berdiri.
"Tidak per-"
"Nunna, ayo pulang!"
Ucapan Lana terpotong dengan suara seruan Yun Jae yang sudah siap-siap untuk pulang. Laki-laki itu mendekat dan segera merangkul Lana dengan tidak tau diri - karena Jungkook sudah menatap datar tangan Yun Jae yang dicap seenaknya bertengger dibahu Lana menurut laki-laki itu, tetapi Yun Jae enggan melepasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/182351314-288-k877422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fanfiction"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...