***
"Di restoran ayam ini katanya ada lowongan kerja. Kalian mau?" tanya Hye Won sambil memberikan kupon restoran ayam goreng pada Ara. Mereka bertiga sedang duduk di rumput taman dekat apartement studio lingkungan rumah Hye Won.
Lana ikut membaca kupon ayam yang sedang di pegang Ara. Walaupun lama membaca huruf Hangul, dia akhirnya bisa mengerti tentang apa yang tertera. Gadis dengan es yang menggantung di bibirnya itu tersenyum lalu mengangguk cepat.
"Ara Eonnie saja yang kerja disana! Masih didekat sini kan?" tanyanya membuat Ara langsung menatapnya sinis.
"Yakk! Kau siapa?" cetus Ara sarkastik. Yang hanya dibalas cengiran lebar Lana.
Hye Won tertawa melihat kelakuan kedua gadis itu. Dia membuka kaleng sodanya, "Minimarket tadi juga sedang membutuhkan pekerja paruh waktu. Tapi di malam hari. Otte? Kau mau Lana-ya?" tanyanya lagi.
"IYA, AKU MAU!"
Lana mengangguk cepat sangat bersemangat. Mengundang senyum Hye Won kembali terbit. Namun malah membuat Ara menoyor pelipis Lana sedikit keras, "Kepalamu bisa lepas nanti!" ujarnya sinis.
Pemilik kepala mendengus. Lalu detik berikutnya dia sibuk menggoda Ara membuat gadis yang dia panggil Kakak itu kesal sendiri.
"Geundae Lana-ya, apa kau tidak takut akan di teror terus-menerus dengan Sasaeng fans Bangtan?" Hye Won bertanya ragu.
Dia sudah tahu Lana di ganggu karena gadis itu akhirnya menceritakan itu saat passportnya rusak terbelah dua. Lana juga ingin tahu sekejam apa pembullyan hingga teror yang dilakukan para sasaeng di Negara ini. Di Indonesia, biasanya masih aman. Yang paling menyakitkan mungkin hanya sebatas dimaki-maki lewat akun media sosial.
Namun, kata Hye Won itu bahkan bisa lebih mengerikan lagi di Korea. Mereka bisa langsung menghampiri target dengan terang-terangan sambil marah-marah dan melakukan tindakan kekerasan. Sasaeng fans akan terlihat lebih mengerikan jika dilihat secara langsung.
Sebenarnya Lana sudah sangat merasa takut setelah mendengar penjelasan Hye Won, tetapi dia mencoba menenangkan diri. Selama gadis itu berhati-hati maka kemungkinan hal itu terjadi akan berkurang.
"Eoh tentu saja aku takut. Bisa saja nanti visa ku di belah dua juga. Tapi, apa yang bisa aku lakukan sekarang? Saat ini aku hanya perlu bertahan hidup Hye Won-ah." jawab Lana sambil tersenyum. Dia tampak kuat di mata Hye Won, meski tidak ada yang tahu bagaimana yang ada di dalam hatinya.
Lana bahkan tidak tahu bagaimana caranya memberitahu Keano tentang ini. Dia takut seandainya dia berani cerita pada Keano jika dia tidak bisa pulang ke Indonesia untuk sementara waktu, laki-laki itu nekad menyusul ke Korea. Keano memang tampak bijaksana dan penuh wibawa dari luar tetapi dia bisa jadi orang sinting hanya dalam hitungan detik tanpa ada yang bisa menghalanginya.
"Lana-ya, semoga mereka tidak menyakitimu lebih dari ini." kata Hye Won lagi sambil menepuk-nepuk bahu Lana mencoba memberi ketenangan pada gadis itu yang kini hanya tersenyum saja.
"Eonnie," panggil Lana saat melihat Ara hanya diam dengan mata menatap kosong ke depan. Siapapun tau jika gadis itu sedang melamun.
"Eoh?" Ara tersentak lalu segera merespon panggilan Lana.
"Apapun yang terjadi bisa kau rahasiakan dengan Namjoon oppa? Aku tidak mau mereka tau terutama Jungkook. Nanti malah mengganggu konsentrasi mereka latihan untuk tour di Hongkong." pinta Lana. Matanya menyorot Ara dengan penuh harap.
Permintaan Lana membuat Ara bersyukur karena Namjoon belum pernah menghubunginya lagi setelah malam itu. Jadi dia tidak sempat menceritakan apapun yang terjadi pada laki-laki tampan itu mengenai masalah yang menimpa Lana dan Ara. Gadis itu tersenyum lalu mengacak lembut rambut pendek Lana.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fanfiction"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...