Ch.9"Final Exam"

485 43 10
                                    

Selamat membaca! ^^

**____________________________**

Waktu berjalan begitu cepat. Tanpa kami sadari, Ujian Akhir kini sudah di depan mata.

"Hah ... aku khawatir dapat nilai kecil." gumamku setelah menghela napas.

"Tenang saja, kita sudah belajar untuk ujian ini sejak dua minggu yang lalu. Persiapan kita sudah matang." sahut Chris dengan santai.

Aku meliriknya dari ekor mata. "Tentu saja kau bisa tenang, kau kan selalu berada di peringkat pertama setiap ujian, sedangkan aku?"

"Padahal kau sudah banyak diajari oleh si peringkat pertama ini, tapi kau masih khawatir dengan nilaimu nanti. Kau meremehkan kemampuan mengajarku, ya?"

Memang benar hampir setiap hari aku datang ke rumah Chris untuk belajar bersama, namun tetap saja kemampuan kami berbeda. Aku tetap tidak bisa mendapat nilai yang sama sepertinya walaupun ia mengajariku dengan baik dan aku mendapat banyak bantuan berkat penjelasannya yang mudah dipahami.

"Begini saja, jika kau mendapat nilai lebih tinggi dariku, aku akan mengabulkan permintaanmu." ucap Chris dengan antusias.

Aku menggeleng. "Itu tidak mungkin. Mana mungkin aku bisa mengalahkanmu?"

"Lalu kalau nilaiku yang lebih tinggi, kau harus menjadi pelayanku selama seminggu."

"Hei, sudah kubilang itu tidak mungkin! Lagipula, aku tidak mau jadi pelayanmu selama seminggu!"

Si peringkat satu di akademi menantangku untuk mendapat nilai lebih tinggi darinya, tentu saja aku menolak. Itu suatu hal yang mustahil.

"Ah, bagaimana kalau hanya di satu mata pelajaran saja? Pelajaran kesukaanmu." tawarnya lagi.

Aku sedikit tertarik dengan tawarannya itu. Lagipula, Chris tidak terlalu menguasai praktik dalam meracik ramuan. Dia terlalu sering memasukkan bahan yang salah dan ketika di marahi oleh Sensei, dia selalu beralasan sedang "mencari inovasi baru".

"Hm, baiklah. Jika aku menang, aku ingin kau menjadi pelayanku selama satu bulan." ucapku pada akhirnya.

"Apa? Itu tidak adil! Aku hanya memintamu menjadi pelayanku selama seminggu tapi kau memintaku selama sebulan?!"

"Hei, itu adil tahu! Kesempatanku untuk menang sangat kecil, aku harus berusaha keras untuk mengalahkanmu. Bukannya hukuman itu setimpal dengan kerja kerasku?"

Walaupun menggerutu, pada akhirnya Chris tetap setuju.

_*_

Ujian dibagi menjadi dua tahap. Tahap yang pertama adalah ujian tertulis, seperti ujian pada umumnya. Ditahap kedua adalah ujian praktik. Kebetulan sekali hari ini adalah ujian praktik meracik ramuan.

"Apa kalian tahu bagaimana ujian tahap dua ditingkat Senior nanti?" Kayano membuka topik obrolan pada jam makan siang kali ini.

"Kudengar ujian tahap dua mereka tidak dilakukan setiap hari seperti kita, tetapi ujian itu diadakan selama seminggu penuh tanpa jeda." timpal Hiro.

Aku mengernyit. "Tanpa jeda? Apa mereka melakukannya dari pagi sampai malam selama seminggu?"

"Benar, ujian tahap dua Senior adalah bertahan hidup di alam bebas dan diberi misi. Selama kita mampu melakukannya, kita dapat kembali lebih cepat." jawab Hiro.

"Misi apa yang harus diselesaikan?" kali ini Souta yang bertanya.

"Aku tidak tahu, akademi mengganti misinya setiap tahun. Tahun lalu mereka diberi misi untuk merebut kristal yang dimiliki oleh kelompok lain."

Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang