Ch.34"Graduation, Again"

254 23 5
                                    

Selamat membaca!^^

**_____________________________**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**_____________________________**

"Gadis yang itu, dia manis sekali."

"Aku sudah beberapa minggu ini memerhatikannya, apa lebih baik kuminta nomor ponselnya saja, ya?"

"Kejar dia, dia itu lumayan terkenal di kalangan senior karena wajah manisnya. Kalau kau tidak cepat, bisa-bisa ada orang lain yang mendekatinya terlebih dahulu."

Percakapan tiga orang senior dibelakangnya itu mengusik kedamaiannya. Sejujurnya ia tidak peduli dengan pembicaraan mereka dan kembali mengubah posisi duduknya agar lebih nyaman lalu memejamkan mata. Hazzel sangat berharap pidato yang disampaikan oleh kepala sekolahnya itu cepat berlalu supaya upacara kelulusan segera selesai. Kebetulan sekali dia duduk di barisan alumni junior yang paling belakang, tepat di depan alumni murid senior yang juga diwisuda di hari yang sama.

"Ah, kalau di lihat-lihat, dia itu tipeku."

"Hei, kau berniat untuk menikungku? Bukankah kau yang menyuruhku untuk mendekatinya?"

"Bagaimanapun dia itu memang manis, yang mengincarnya pasti bukan hanya dirimu."

"Berisik kau, pernyataan cintamu saja ditolak mentah-mentah oleh Kayano. Lebih baik kau diam dan tidak usah berkomentar apapun!"

Begitu nama salah satu teman dekatnya itu tertangkap pendengarannya, lelaki beriris mata hazel itu menajamkan pendengaran. Sambil berpura-pura tertidur di barisan bangku wisudawan, lelaki itu kini menguping pembicaraan tiga orang alumni murid senior yang duduk tepat dibelakangnya.

"Ah, setidaknya aku tidak sepengecut dirimu yang hanya memerhatikan gadis itu tanpa melakukan apapun. Aku yakin Ara- siapa nama gadis itu? Aku lupa."

"Arami." koreksi temannya.

Hazzel reflek membuka matanya. Membuat lelaki yang duduk disebelahnya terkejut karena lelaki itu bangun-dari tidur pura-puranya-dengan tiba-tiba.

"Ya, aku yakin Arami akan menolakmu bahkan sebelum kau menyatakan perasaanmu, hahahaha."

"Uh, enak saja kau menghinaku! Lihat saja, setelah upacara kelulusan ini selesai, aku akan mengajaknya foto bersama dan menyatakan perasaanku setelahnya!"

"Kudengar Arnold juga sering memerhatikan gadis itu. Apa kau yakin dapat menyainginya?"

"Yah, walaupun Arnold dua tahun lebih muda dariku, walaupun dia tampan dan terkenal dengan kepintarannya, aku ini tetap saja jauh lebih baik jika dibandingkan dengannya!"

Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang