Selamat membaca!^^
**__________________________**
Orang berjubah hitam itu mengelap pisaunya yang dipenuhi darah lalu pandangannya tertuju ke arah kami. Aku bergidik ngeri ketika tatapan kami bertemu. Dia menyeringai dan segera berlari mendekat dengan sangat cepat.
Gawat, apa yang harus kulakukan?!
Hinokure melempar sebuah bola api dengan ukuran kecil untuk menghalaunya. Namun karena harphnya melemah, orang berjubah hitam itu dapat melewatinya dengan mudah.
Tepat sebelum sampai di hadapan kami, Chris yang tiba-tiba muncul segera menendang orang itu kuat-kuat dari samping.
Ia melirik seragam Hinokure yang dipenuhi darah dan berdiri di depan kami.
"Kalian cepat pergi ke tempat yang aman, aku akan berusaha menahannya." ucap lelaki itu sambil berbalik memunggungi kami.
"Hati-hati, dia berbeda dari yang lainnya." ucap Hinokure sebelum kembali melangkah dengan bantuanku.
Aku menoleh ke belakang sebelum kembali berjalan. Semoga Chris baik-baik saja.
Kami pun berhasil sampai di pintu masuk menuju gedung dan segera dibantu oleh beberapa murid lain yang melihat kami. Setelah Hinokure mendapat pengobatan dari murid yang memiliki kekuatan samping sebagai penyembuh, sebuah ledakan yang terdengar tak jauh dari pintu membuatku khawatir.
Aku pun segera mengintip untuk melihat keadaan di luar. Di dekat pintu, Chris terpojok dengan seragam di bagian lengannya hangus terbakar. Ia bersandar pada pohon dan berusaha untuk tetap berdiri dengan susah payah.
Seolah sengaja tidak memberinya waktu untuk pulih, orang berjubah hitam segera berlari ke arahnya dengan pisau di kedua tangannya. Aku yang terlalu panik tidak terpikir untuk memanggil harphku dan justru segera berlari ke arahnya secepat mungkin.
Orang itu jatuh bersamaku ketika aku menabraknya sekuat tenaga. Pisau di tangan kirinya terlempar jauh sedangkan pisau ditangan satunya masih tergenggam erat. Aku segera berguling menjauh sebelum orang itu sempat menyerangku.
"Oh, Nona kecil ini juga ingin bergabung rupanya." ucapnya seraya berdiri dengan perlahan dan menatapku.
"Apa yang kau lakukan?! Cepat pergi dari sini!" seru Chris panik.
Ia segera mengulurkan tangan untuk mengeluarkan lempengan angin super tajam miliknya, namun orang berjubah hitam itu segera melempar pisau di tangan kanannya tepat ke arah Chris dan mengenai tangannya yang terulur. Chris mengerang kesakitan sambil memegangi tangannya yang tersayat cukup dalam.
"Chris!"
Aku ingin segera menghampirinya, tetapi orang berjubah hitam itu segera menghadang jalanku.
"Nah, sekarang sudah tidak ada lagi yang mengganggu urusan kita. Aku ingin bermain-main denganmu, Nona kecil. Dengan apa kau akan menyerangku? Angin yang lembut seperti milik dia? Api yang tidak panas seperti bocah lelaki di sana? Air yang lemah dan tidak menimbulkan kerusakan apapun? Atau tanah yang lembek seperti milik temanmu yang sudah kutusuk di jantung tadi?"
Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat. Rasa takut serta amarah bercampur menjadi satu ketika aku menatapnya. Dia sudah melukai teman-temanku, aku tidak bisa memaafkannya.
Setelah memanggil harphku keluar, selanjutnya apa yang harus kulakukan? Ini kedua kalinya aku menggunakan harph dan aku tidak tahu bagaimana cara menggunakannya untuk bertarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]
Fantasy|Fantasy & minor-Romance| # 1 - FantasyAdventure (5 Feb 2022) # 1 - MagicSchool (18 Nov 2019) # 4 - fantasy-romance (4 Okt 2019) # 6 - Minorromance (9 Okt 2019) Arami tidak ingin percaya pada surat yang ada ditangannya. Tetapi setelah membaca sur...