Ch.14"Chaos"

381 40 13
                                    

Selamat membaca!^^

**________________________**

Pelajaran pagi ini sangat membosankan. Aku tidak ingat sudah menguap berapa kali selama Sensei menjelaskan dengan suaranya yang pelan.

Posisi bangku kami saat ini berupa dua meja yang dirapatkan sehingga para murid duduk berpasangan. Sayangnya, aku duduk di kursi kedua dari jendela. Sementara Yui duduk tepat di samping jendela sehingga ia bisa melihat pemandangan di luar sana untuk mengalihkan rasa kantuk.

Aku menepuk pundak Yui yang duduk di sampingku dan berbisik.

"Tolong bangunkan aku jika Sensei berjalan ke arah sini."

Gadis itu mengangguk dan kembali menatap keluar jendela.

Aku memberdirikan buku tulisku di atas meja untuk jadi penghalang agar aku tidak terlalu terlihat dari depan dan segera menyandarkan kepalaku di atas meja, menghadap ke jendela.

Hangatnya sinar matahari di pagi hari yang menembus jendela juga mendukung rasa kantukku menjadi semakin kuat. Bel istirahat akan berbunyi beberapa menit lagi, kurasa aku tidak akan ketahuan kalau tidur sekarang.

Maafkan aku Sensei, tapi aku benar-benar sudah tidak tahan lagi.

Akhirnya aku tertidur dengan cepat. Suara Sensei yang pelan dan lembut semakin lama terdengar semakin kecil. Setelah terlelap, aku tidak lagi mendengar suara.

Rasanya baru sebentar aku tertidur, tetapi cahaya matahari yang semakin panas membuatku sedikit tersadar. Terlebih lagi posisiku berada di dekat jendela.

Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi dan kelas pun berakhir. Aku memilih untuk melanjutkan tidurku karena terlalu mengantuk.

Panas matahari semakin terasa karena Yui beranjak dari kursinya untuk pergi ke kantin bersama Naomi. Aku pun terlalu malas untuk mengganti posisi kepalaku yang menghadap ke jendela.

Setelah sibuk mengeluh kepanasan dalam hati, lagi-lagi aku tertidur lelap. Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur, namun guncangan di meja serta suara tawa anak laki-laki kembali membuatku tersadar.

"Hati-hati, kau bisa membangunkannya."

"Aku kan tidak sengaja menyenggol mejanya, lagipula dia masih menutup matanya kok."

"Dasar Hiro, seharusnya kau belajar dari Souta untuk tidak banyak bergerak."

Ah, ini suara yang sangat kukenal.

Rupanya Chris dan Hiro yang berada di kelas lain sedang main ke kelasku di jam istirahat ini.

Aku pun membuka sedikit mataku untuk melihat siapa orang yang menduduki kursi Yui saat ini. Rupanya orang itu adalah Chris. Ia duduk dengan mencondongkan badannya ke meja sehingga sinar matahari yang masuk terhalang oleh tubuhnya. Pantas saja aku tidak lagi merasa kepanasan.

Gawat, aku tidak bisa menahan mulutku agar tidak tersenyum. Aku pun mengganti posisi kepalaku menghadap meja dengan menjadikan tangan sebagai bantal sehingga wajahku tidak terlihat.

"Tuh dia bergerak, sepertinya dia terganggu karena kau tadi menyenggol mejanya." sahut Chris.

"Ahh, tidak kok. Mungkin dia merasa pegal dan mengganti posisinya."

Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang