Selamat membaca!!^•°
**___________________________**
Apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini? Dimana aku? Kenapa aku bisa berdiri diantara mayat di lapangan yang bersimbah darah ini?
Ah, ada seseorang disana.
'Halo? Apa kau bisa mendengarku?'
Aku berjalan menghampiri orang itu sambil menghindari tumpukan mayat yang memenuhi lapangan luas ini. Hanya ada lelaki itu yang masih berdiri diantara ribuan manusia yang sudah tidak bernyawa.
Apa aku termasuk manusia yang sudah tidak bernyawa itu? Jika iya, mungkin itu dapat menjadi alasan kenapa lelaki ini tidak bisa melihat ataupun mendengarku.
Ketika aku berkedip, seketika langit berubah menjadi cerah dan suasana di sekitarku berganti begitu saja. Tidak ada lagi mayat-mayat bergelimpangan, tetapi berganti dengan orang-orang yang saling menyapa dan tertawa di lapangan ini.
Mereka terlihat bahagia ketika saling bertemu. Anehnya, aku dapat mendengar dan melihat mereka, tapi tidak sebaliknya.
Tak lama kemudian terdengar suara gong yang berdentum karena di pukul oleh seseorang yang berdiri di atas menara. Perhatian semua orang kini tertuju pada pemukul gong itu. Tidak ada lagi orang yang berbicara maupun tertawa.
Setelah bunyi gong berhenti, semua orang berbaris berdasarkan warna baju yang mereka pakai, lalu seseorang dari setiap barisan maju kedepan mengelilingi menara yang sangat tinggi itu. Sepertinya orang-orang itu adalah pemimpin dari ribuan orang yang berbaris dibelakangnya.
Orang-orang itu memberi aba-aba dan seketika seluruh orang yang ada disana mengeluarkan harph dari telapak tangan dan mengarahkannya pada gong di atas menara. Aku menatap takjub api, tanah, udara, dan air yang menggumpal menjadi satu tanpa saling memusnahkan di atas gong itu.
Orang-orang yang memakai baju biru mengeluarkan harph air, baju coklat mengeluarkan tanah, baju merah mengeluarkan api, dan baju abu mengeluarkan angin.
Proses pengumpulan keempat harphs murni itu berlangsung dengan khidmat sampai aku melihat empat orang berbaju hitam berjalan mengendap-ngendap sambil menghampiri empat orang yang memimpin di depan barisan.
Aneh, kenapa tidak ada yang menyadari orang-orang berbaju hitam itu? Siapa orang-orang itu?
Ah! Ada satu orang lagi yang berbaju hitam sedang berdiri di belakang pemukul gong di atas menara. Orang berbaju hitam itu mengeluarkan sebilah pisau dari sakunya dan bersiap menghunuskan pisaunya pada pemukul gong, begitu pula dengan empat orang berbaju hitam yang berdiri di belakang empat orang pemimpin barisan.
Aku berlari menghampiri pemimpin dari barisan terdekat dan berusaha untuk merebut pisau yang sedang dipegang oleh orang berbaju hitam, namun ketika aku menyentuhnya, tanganku hanya menembus pisau itu dan tidak dapat menyentuh apapun selain diriku sendiri.
Orang-orang tetap fokus mengeluarkan harph mereka pada gong, tidak ada satupun yang menyadari keberadaan orang-orang berbaju hitam itu.
'Halo?! Apa ada seseorang yang dapat mendengarku?! Ada orang yang akan membunuh pemimpin kalian, tidak bisakah kalian melihatnya?!'
JLEB!
Kelima orang berbaju hitam itu menusuk korban mereka secara bersamaan. Seketika suasana berubah menjadi kacau. Orang-orang berteriak histeris ketika melihat orang berbaju hitam memegang pisau berlumuran darah milik pemimpin mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]
Fantasía|Fantasy & minor-Romance| # 1 - FantasyAdventure (5 Feb 2022) # 1 - MagicSchool (18 Nov 2019) # 4 - fantasy-romance (4 Okt 2019) # 6 - Minorromance (9 Okt 2019) Arami tidak ingin percaya pada surat yang ada ditangannya. Tetapi setelah membaca sur...