Ch.27"Have We Met Before?(2)"

221 25 1
                                    

Selamat membaca!^^

**___________________________**

"Mau bergabung dengan obrolan kami?"

Eh?

"Sepertinya kau tertarik."

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Apa yang harus kujawab?! Sebenarnya aku memang penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan. Tetapi mereka teman Christ, akan bahaya kalau aku berteman dengan mereka lagi di masa ini.

"Ti-tidak, terimakasih. Maaf sudah menguping." jawabku pelan.

Mereka menghela napas kecewa, kemudian kembali tersenyum.

"Baiklah kalau begitu." ucap Hiro sambil kembali menonton pertandingan Christ dan Hazzel.

Tiba-tiba suasana kembali ricuh. Para gadis memekik begitu melihat Hazzel terjebak di dalam pusaran angin milik Christ.

Hazzel terlihat memegangi dadanya di dalam pusaran angin, napasnya tersenggal-senggal. Sepertinya dia kehabisan oksigen di dalam sana.

Christ terlihat sedang berteriak pada Hazzel, tapi karena luasnya tempat ini dan ricuhnya para penonton, suaranya tidak terdengar sampai bangku penonton. Hazzel membalas ucapannya dengan susah payah. Akh, aku penasaran apa yang sedang mereka bicarakan di sana!

Hazzel berusaha berdiri tegak dan mengeluarkan harphnya. Api menyambar-ngambar dari telapak tangannya, lalu ia membuat topan angin itu berubah menjadi topan api begitu ia menyentuhnya. Sesaat kemudian topan itu menghilang seiring dengan api yang terus mengecil di tangannya, Hazzel menyerap topan api itu.

Christ tetap "terbang" di langit-langit ruangan. Ia melempari Hazzel dengan lempengan angin super tajam miliknya. Hazzel yang masih terengah-engah sedikit kepayahan menghindari lempengan angin itu, beberapa bagian dari tubuhnya sedikit tergores. Begitu pula pipinya yang kini mengalirkan darah.

Hazzel berteriak pada Christ yang masih di atas sana, terlihat dari gerakan bibirnya, ia menyuruh Christ untuk turun.

Tetapi Christ balas berteriak dan tetap "terbang" kesana-kemari sambil menyerang.

Sementara itu, Mei dan Keiko yang duduk disampingku terlihat khawatir. Mereka terus-menerus berteriak untuk menyemangati idolanya.

Hazzel membuat cambuk yang sangat panjang dari apinya. Serangan jarak jauh memang kurang efektif, tetapi ia akan membuatnya menjadi serangan jarak dekat yang efektif. Ia mengayunkan cambuk itu ke arah Christ, tentu saja Christ dapat menghindarinya dengan mudah.

Namun itu hanya serangan tipuan.

Disaat Christ sedang fokus menghindari cambuk di tangan kanan Hazzel, ada cambuk lain yang sedang mendekatinya secara perlahan dari belakang. Begitu Hazzel mengayunkan cambuknya ke kiri, Christ menghindar ke kanan, tetapi ia masuk ke perangkap Hazzel dan terjebak di cambuk yang satunya.

Hazzel berhasil menangkap pergelangan kaki Christ dengan cambuk api ditangan kirinya.

Christ terlihat mengernyit, cambuk itu membakar kulit kaki kanannya. Hazzel menarik Christ untuk turun, tetapi Christ terus bertahan untuk berada di atas sana walaupun lambat laun ia mulai tertarik ke bawah.

Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang