Disarankan membaca sambil memutar lagu di atas yang sudah disediakan. Tapi kalo lemot atau gabisa di denger sambil baca, aku saranin buat denger dari gugel aja. Tinggal buka web SoundCloud terus ketik "Kuusou Forest ShounenT". Tadinya ingin ku ketik aja linknya, tapi percuma soalnya gabisa di copas sama kalian nanti T^T.
Terimakasih dan
Selamat membaca!^^
**____________________________________**
"Aku baru tahu kau punya gitar."
Christ menatapku yang sedang mengambil gitar dari pojok kamarnya.
"Kau saja yang baru melihatnya sekarang." jawab Christ sambil kembali membuka lembaran baru album foto yang baru dibelinya.
"Memangnya kau bisa main gitar?" tanyaku penasaran.
"Kau meremehkanku? Aku juga bisa bernyanyi."
"Coba bermain satu lagu. Aku ingin mendengarnya." aku mengambil gitar itu dan membawanya menuju Christ.
"Tidak mau, kenapa aku harus memainkannya untukmu? Itu hanya membuang-buang waktu dan tenagaku saja."
Aku menghela napas kesal. Aku sudah menduga jawaban menyebalkan seperti itu akan keluar dari mulutnya. Hah, lagipula apasih yang kuharapkan dari seorang Christ? Aku tahu dia pasti menolak permintaanku, lalu setelah mengatakan hal-hal yang menyebalkan, dia akan menurutinya. Aku sudah terlalu mengenalnya.
"Kutebak suaramu pasti sangat jelek dan kemampuan bermain gitarmu sangat buruk sampai-sampai kau tidak ingin menunjukkannya padaku." pancingku sambil tersenyum miring. Lihat saja, sebentar lagi dia akan terjerat di pancinganku.
"Wah, kau benar-benar meremehkanku." ucap Christ sambil menatapku kesal.
"Kalau begitu coba buktikan."
Christ mengambil gitar yang kupegang dan duduk bersila di kasurnya. Sudah kuduga dia akan menerima permintaanku pada akhirnya. Seperti yang kubilang sebelumnya, aku sudah terlalu mengenal dirinya.
Aku beranjak dari tempatku berdiri dan duduk di pinggir kasur sambil tersenyum jahil. "Kau bilang itu hanya membuang waktu dan tenagamu?"
Christ berdeham sebagai upaya menahan malu dan mengalihkan perhatian. Haha, lihat dirinya. Termakan oleh ucapan sendiri. Sekarang aku sudah berubah. Kalau dulu hanya dia yang menjahiliku, sekarang aku juga sudah bisa balas menjahilinya.
"Perhatikan baik-baik." ucapnya sambil melirikku dengan wajah yang memerah karena menahan malu. Lucu sekali, reaksinya itu mau tak mau membuatku tidak bisa menahan senyum geli.
Begitu ia mulai memetik senar, auranya terlihat berbeda. Tangannya bergerak dengan lincah di atas senar-senar itu sedangkan matanya terpejam menikmati alunan nada yang keluar dengan indahnya. Ia menyanyi sambil terus memainkan gitarnya dengan luwes. Aku terkesiap mendengarnya. Aku tahu dia pandai dalam segala hal, tapi aku tidak menyangka suaranya akan sebagus ini.
Aku mengambil beberapa foto yang sudah dicetak olehnya dan memasukkan foto-foto itu ke dalam album, menggantikan Christ yang tadinya sedang melakukan hal itu. Salah satu foto menarik perhatianku, foto kami berempat yang sedang menginap di rumah Kayano. Foto itu diambil saat liburan beberapa hari yang lalu. Saat itu orangtua Kayano sedang pergi keluar kota dan mengizinkan kami menginap dirumahnya.
Aku ingat saat itu Christ membuatkan roti isi selai coklat untuk Hazzel. Hazzel yang curiga karena Christ tiba-tiba berbaik hati membuatkan roti itu untuknya lantas diam-diam memberi roti itu pada Kayano. Tentu saja Kayano senang, pada dasarnya gadis itu memang suka memakan makanan apapun yang dia lihat. Dengan kata lain, Kayano senang mengemil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]
Fantasy|Fantasy & minor-Romance| # 1 - FantasyAdventure (5 Feb 2022) # 1 - MagicSchool (18 Nov 2019) # 4 - fantasy-romance (4 Okt 2019) # 6 - Minorromance (9 Okt 2019) Arami tidak ingin percaya pada surat yang ada ditangannya. Tetapi setelah membaca sur...