Ch.32"Sudden Attack"

236 24 2
                                    

Selamat membaca!^^


**____________________________**


Aneh! Ini terlalu aneh!

Pertama, saat pelajaran pertama, guru mengabsen siapa yang tidak hadir. Rupanya hanya Kayano di kelasku yang tidak hadir. Kupikir ia sedang sakit atau mungkin ada sesuatu yang terjadi. Lalu kedua, saat pelajaran olahraga gabungan berlangsung, aku tidak melihat Christ maupun Hazzel. Awalnya kupikir mereka telat mengikutinya, ternyata setelah bertanya ke salah satu teman sekelasnya, mereka berdua memang tidak hadir sejak pagi.

Kenapa ketiga temanku itu tidak datang ke sekolah di hari yang bersamaan? Bisa jadi mereka memang sakit atau mungkin ada suatu urusan. Namun dipikir seperti apa pun ini semua terlalu aneh!

Akhirnya, hari ini pun berlalu tanpa terasa. Aku segera pulang ke rumah supaya dapat membantu Mama menyiapkan makan malam. Kemarin pembicaraan kami mengenai rencana menghadapi Harph Api Hijau terhenti karena Papa mendapat pesan dari perusahaan yang mengharuskan Papa untuk kembali ke sana. Padahal hari sudah malam, namun Papa tetap pergi kembali menuju kantornya. Mama bilang perusahaan sebelah menerima kontrak kerjasama dalam suatu projek besar. Tentu saja Papa senang bukan main.

Papa berjanji akan akan pulang tepat waktu hari ini supaya kami dapat melanjutkan menyiapkan rencana kami. Namun ketika aku sampai di rumah, tidak ada siapapun di dalamnya. Mama yang jarang pergi keluar rumah pun tidak ada. Aku hanya menemukan secarik kertas di meja makan bersebelahan dengan makan malam yang terbungkus rapi.

_____
Arami, maaf kami meninggalkanmu sendiri di rumah untuk malam ini. Mama menemani Papa tinggal di rumah yang pernah kau tempati saat kau hilang ingatan dulu karena projek besar yang sedang dikerjakan Papamu berada di dekat sini. Mama sudah menyiapkan uang dan makan malam di meja, juga sarapan di dalam kulkas. Mungkin besok kau harus menyusul kami untuk tinggal disini selama beberapa hari. Lagipula disini lebih dekat dengan sekolahmu. Sudah sekian saja, sampai jumpa besok, sayangku.
_____

Aku menghela napas pelan. Kukira kami akan melanjutkan pembicaraan, rupanya lagi-lagi aku harus merasakan tinggal sendiri. Yah, setidaknya kali ini hanya semalam. Tentu aku akan baik-baik saja.

Setelah berganti baju dan membereskan beberapa barang untuk dibawa ke rumah tempat Papa dan Mama tidur malam ini, aku segera menyantap makan malam. Setelah itu menonton televisi sebentar dan pergi ke kamar untuk tidur karena bosan.

Aku mematikan lampu dan memakai selimut. Saat mataku mulai terpejam, suara pintu depan terbuka membuat rasa kantukku menghilang begitu saja. Aku segera duduk dan menajamkan pendengaran.

Siapa? Siapa yang datang malam-malam begini? Apa Mama atau Papa kembali kerumah? Atau mungkin ... penyusup?

Aku berjalan mengendap-ngendap dan membuka pintu kamarku secara perlahan. Aku mengintip dari sela-sela tangga dan menemukan tiga orang berbaju hitam sedang berbisik diruang tamu.

Aku hampir saja memekik begitu melihat mereka menghancurkan barang-barang yang ada di bawah sana dengan api berwarna hijau yang keluar dari telapak tangan mereka. Reflek aku menutup mulutku dan jatuh terduduk. Jantungku berdegup lebih keras, keringat dingin mulai membasahi tubuhku.

Ke ... kenapa ada harph api hijau di rumahku?!

Aku kembali ke kamar dengan terburu-buru dan meraih ponsel. Ayolah ... tolong angkat.

[Halo? Ini sudah malam, kenapa kau belum ti—]

"Papa! Ha-harph Api Hi-hijau a-ada di ru-ru-rumah."

Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang