Selamat membaca!^^
**________________________**
Kami menikmati makan malam berupa ikan bakar sambil mengelilingi api unggun untuk menghangatkan diri. Semuanya terasa menyenangkan sampai tiba-tiba sebersit ingatan melintas di kepalaku.
Dalam ingatan itu, aku melihat api unggun dan sosok seorang pria yang tak lain adalah ayahku sedang tersenyum sedih. Melihat ekspresinya yang seperti itu membuat hatiku sakit.
Ketika aku berkedip, penglihatanku kembali pada Chris dan Kayano yang sedang bercanda di seberang api unggun. Tiba-tiba aku merasakan sebuah jari yang hangat mengusap pipiku. Aku pun segera menyentuh pipiku karena terkejut dan menoleh ke arah Hinokure.
"Kenapa kau melakukan itu?" tanyaku pelan. Ketika aku menatapnya, aku justru menjadi semakin bingung karena ia terlihat terkejut.
"Kenapa kau menangis?"
"Aku?"
Aku pun segera mengusap mata dan rupanya tanganku memang menjadi basah karenanya. Loh, kenapa aku menangis? Apa mungkin karena ingatan yang tiba-tiba muncul tadi?
"Ah, sepertinya air mataku mengalir karena aku habis menguap, hahaha." ucapku sambil mengibas-ngibaskan tangan.
Chris menghentikan tawanya ketika mendengar ucapanku, "Eh, kau sudah mengantuk? Kalau begitu, lebih baik kau tidur sekarang karena besok kita harus bangun lebih awal."
"Benar, aku tidur duluan, ya. Selamat malam." ucapku seraya beranjak berdiri dan berjalan menuju markas.
"Aku juga." timpal Hinokure tanpa kuduga.
Akhirnya kami masuk bersama ke dalam markas. Ketika aku hendak masuk ke bilik yang dijadikan kamar perempuan, ia menahan lenganku.
"Aku tahu tadi kau tidak menguap, kau menangis."
Aku tercekat mendengarnya. Rupanya aku ketahuan sudah berbohong.
"Aku baik-baik saja, selamat malam." ucapku seraya menekan dua kata terakhir, bertanda bahwa aku ingin segera mengakhiri percakapan ini.
Setelah mendengar jawabanku, dia melepas pegangannya dan membiarkanku pergi.
_*_
"Nah, sekarang ...."
"Apa?" tanya Hinokure, merasa curiga karena melihat Chris berjalan ke arahnya dengan senyuman yang aneh.
Chris menarik tangan Hinokure tanpa aba-aba dan melompat ke dalam sungai yang jernih di depan mereka.
"He-hei! Tunggu!"
Byurr!!
Keduanya pun tercebur ke dalam sungai bersamaan. Ia segera mengumpat begitu kepalanya muncul di permukaan air.
"Apa kau lihat ekspresimu tadi? Itu lucu sekali, hahahahaha!" Chris tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya di dalam air.
"Sialan, bajuku jadi basah semua."
"Itu bukan apa-apa, kita bisa mengeringkannya dengan cepat menggunakan anginku dan apimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wozry : The Green Fire Harph ✔ [REVISI]
Fantasy|Fantasy & minor-Romance| # 1 - FantasyAdventure (5 Feb 2022) # 1 - MagicSchool (18 Nov 2019) # 4 - fantasy-romance (4 Okt 2019) # 6 - Minorromance (9 Okt 2019) Arami tidak ingin percaya pada surat yang ada ditangannya. Tetapi setelah membaca sur...