Kalo ada penulisan kata yang salah, tolong dibenerin ya..
***
"Hati-hatilah dijalan, jika kau bertemu dengan laki-laki brengsek, pukul saja." Teriak Lea saat melihat punggung Della yang mulai menjauh dari mereka. Sedangkan Della hanya mengangkat tangan kirinya, tanpa menoleh kebelakang.
"Apa kita akan langsung pulang?" Tanya Lunna seraya berjalan beriringan dengan keempat gadis itu.
"Mungkin itu lebih baik, tubuhku merasa pegal semua, karna membersihkan kelas itu." Sahut Lea seraya memutarkan kepalanya.
"Berhentilah memutar kepalamu itu, jika tidak ingin lepas dari lehermu." Cetus Alyana dengan asal, yang menatap Lea di sampingnya dengan pandangan ngeri.
"Kenapa memangnya?" Bukannya menghentikannya Lea malah menambah kecepatan untuk memutar kepalanya itu, sehingga membuat Alyana meringis.
"Ya, kubilang hentikanlah." Perkataan Alyana dengan sedikit keras. Sedangkan Lea juga tidak menghentikan aktivitasnya. Dan itu membuat Alyana berjalan cepat dan meninggalkan teman-temannya, sehingga membuat keempat gadis itu tertawa melihat tingkah Alyana yang berjalan terlebih dahulu.
Sedangkan Della, dia tidak pergi ketempat kerjanya. Karna dirinya telah dipecat satu minggu yang lalu, hanya kejadian yang tidak pernah dirinya lakukan. Ia dituduh mengambil barang-barang yang ada ditoko itu, padahal dirinya tidak pernah menyentuh barang-barang itu. Kecuali saat menata barang-barang ditoko itu.
Dirinya juga belum memberi tahu kepada teman-temannya, karna ia tidak ingin teman-temannya itu merasa sedih. "Dari pada aku duduk disini terus, lebih baik aku mencari rumah sewa saja." Helaan napas panjang dari Della sebelum dirinya beranjak dari duduknya.
Saat gadis itu berjalan kesana kemari, akhirnya menemukan rumah sewa juga. Setelah menerima kunci dari pemilik yang menyewakan rumah itu, Della tidak langsung pulang. Karna dirinya ingin mencari pekerjaan. Apapun itu, yang terpenting halal. "Jika aku langsung pulang, pasti mereka akan bertanya yang aneh-aneh kepadaku, bukan. Lebih baik aku mencari pekerjaan saja."
"Padahal aku baru saja berjalan beberapa meter, tapi kenapa kakiku sudah merasa pegal sekali?" Guman pelan Della seraya duduk dibangku taman itu, dan melihat sekeliling taman itu. Banyak sekali gadis-gadis kecil yang tengah bermain disana. "Mereka sangat beruntung."
"Hai kakak cantik." Suara itu berasal dari gadis kecil yang tengah duduk disamping Della dengan memakan permen lolipop yang berada ditangan gadis kecil itu, sehingga membuat Della tersenyum melihat gadis kecil itu. "Aku bolehkan duduk disini?" Anggukan kepala dari Della membuat gadis kecil itu melebarkan senyumannya.
"Siapa namamu?" Tanya Della kepada gadis kecil itu seraya mengusap surai panjang milik gadis kecil itu.
"Keysha, panggil aku Kesysha." Sahutnya sumbringah seraya menatap Della dengan mata yang menyipit. "Siapa nama kakak cantik?"
"Della, panggil Della." Gadis kecil itu hanya ber'oh'ria menanggapi perkataan dari Della.
"Kak aku boleh minta tolong?" Della hanya tersenyum menunggu kelanjutan yang akan dikatakan gadis kecil itu. "Anterin aku pulang yuk." Anggukan kepala dari Della membuat Keysha langsung menarik tangan kanan Della, sehingga gadis itu berdiri dari duduknya dan berjalan beriringan dengan gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionCOMPLETED Hidup bersama sendari kecil didalam panti. Mereka tidak tahu dari mana asal mereka. Tidak ada satupun juga yang ingin mengadopsi keenam gadis itu, sampai pengurus panti menghembuskan napas terakhirnya pun mereka masih menepati panti itu. S...