34 | About Us

43 10 0
                                    

Kalo ada penulisan kata yang salah, tolong dibenerin ya..


***

Bersembunyi didalam perpustakaan itu mungkin aman bagi Della, karna dirinya tahu, jika seorang Aldyan tidak akan pernah pergi keruangan yang penuh dengan banyak buku itu. "Kenapa kau mengendap-ngendap seperti itu?" Della langsung membalikkan tubuhnya, dan mendapati sosok pemuda yang tidak dirinya kenal. "Apa kau tengah bersembunyi?"

Della hanya berguman pelan, dan dengan cepat menoleh kearah pintu dari rak buku yang berada di sampingnya itu, untuk melihat Aldyan yang tanpa diduga malah masuk kedalam perpustakaan itu. Membuat Della memundurkan langkahnya perlahan-lahan, saat Aldyan berjalan mendekati rak panjang yang berada di sampingnya itu.

Sedangkan pemuda itu masih saja melihat tingkah Della yang membuat pemuda itu bingung, sampai Della berpindah dirak sebelahnya. Dan detik itu punggung pemuda itu ditepuk Aldyan, membuat pemuda itu melihat Aldyan dengan tatapan songongnya itu, sehingga Aldyan menipiskan bibirnya seraya menghela napas kasar. Melihat adik kelas yang sangat muak di matanya itu. Tapi mimik wajah adik kelasnya iyu seperti tidak asing lagi baginya. "Kau melihat gadis yang masuk ketempat ini?"

"Kau bertanya kepadaku?" Aldyan langsung menjitak kepala pemuda itu, membuat sang empu langsung membalas kelakuan Aldyan.

"Kau berani menjitak seniormu?" Geram Aldyan menatap tajam pemuda itu.

"Kau juga berani menjitakku, memangnya kau itu siapa?" Sahut cepat pemuda itu.

Aldyan menghela napas kasar, lalu menatap sekelilingnya. Dirinya yakin bahwa Della masuk kedalam sini, karna dirinya tadi melihat gadis itu berlari kearah perpustakaan. "Dimana gadis itu?" Guman Aldyan seraya berjalan menelusuri rak-rak buku itu lagi. Tidak memperdulikan pemuda yang kini menatap bingung dirinya.

Della yang masih saja mengamati gerak-gerik Aldyan, kini dirinya dikejutkan dengan pemuda itu lagi. "Kenapa kau selalu mengejutkan ku?"

"Aku ingin bertanya kepadamu?"

"Apa? Cepat katakan?"

"Kenapa temanmu itu bisa melihatku?" Pertanyaan paling bodoh bagi Della, dan itu membuat gadis itu tertawa sebentar melihat pemuda yang kini tengah menatap Della dengan kening yang mengerut.

"Kau itu bodoh? Sungguh bodoh. Kenapa kau bertanya seperti itu? Ya jelas Aldyan bisa melihatmu, karna kau itu juga manusia bukan. Aish, kau itu ada-ada saja." Saat Della ingin kembali melihat Aldyan, tapi gadis itu langsung memegang dadanya. Karna Aldyan kini berdiri bersender dirak buku yang tidak jauh darinya.

"Sekarang aku tahu, kalian berdua itu bersekongkolkan. Aish, kau juga. Kenapa tadi tidak menjawab apa yang aku katakan?" Ujar Aldyan yang berjalan mendekati mereka berdua dengan menunjuk pemuda yang kini menatap Aldyan malas. "Dan kau, kenapa kau juga bersembunyi ditempat seperti ini?"

Gadis itu menipiskan bibirnya saat Aldyan berdiri di depannya. "Aku akan ikut denganmu, jika kau bisa menjawab apa yang aku katakan nanti?"

"Kau ingin bermain tebak-tebakkan denganku?" Della hanya berguman menanggapi perkataan dari Aldyan.

"Tidak juga, aku hanya ingin memberimu satu pertanyaan saja. Jika kau bisa menjawab aku akan ikut dengamu. Jika kau tidak bisa menjawabnya, aku tidak akan ikut denganmu." Aldyan menggaruk tengkuknya sebentar, lalu mengiyakan apa yang dikatakan gadis itu.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang