40 | About Us

45 11 0
                                    

Kalo ada penulisan kata yang salah, tolong dibenerin ya..


***

Semua pasang mata langsung melihat kearah mobil yang baru saja berhenti dihalaman itu. Dan saat seorang gadis keluar dari mobil itu, mereka semua tidak percaya apa yang tengah mereka lihat.

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun kepada pemuda yang kini tengah mengambil handphonenya didalam saku celananya. Gadis itu berjalan melewati mereka semua tanpa senyum sedikitpun yang terpancar di bibirnya itu. Moodnya sedang tidak baik, karna kejadian semalam.

Saat berada didalam kelas, gadis itu langsung duduk di bangkunya. Lalu menaruh tas diatas meja, dan membuka tas itu. Mengambil sebuah buku yang tidak begitu tebal itu. "Seharusnya aku semalam belajar." Guman gadis itu sembari membolak-balikkan buku itu.

Dan dari arah pintu, seorang pemuda masuk kedalam kelas itu. Menyuruh semua murid yang berada didalam kelas itu untuk keluar, dari cara pandangnya. Kecuali dengan gadis yang belum menyadari kehadiran pemuda yang kini berjalan mendekat kearah gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Sampai pemuda itu duduk dikursi meja milik gadis itu, membuat sang empu melirik sebentar. Lalu melanjutkan kegiatannya membaca buku itu. Tidak memperdulikan kehadiran pemuda itu. "Kau marah denganku?"

Tidak ada sahutan dari gadis itu. Membuat pemuda itu menghela napas gusar. "Kenapa kau diam saja? Kenapa kau tidak menyahuti apa yang aku katakan tadi?"

"Terus aku menyahuti perkataanmu itu dengan kalimat seperti apa?" Sahut gadis itu tidak perduli.

"Yasudah." Pasrah pemuda itu yang kini berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kelas itu. Meninggalkan gadis itu sendiri.

"Jika aku menyahutimu dengan kalimat, aku cemburu denganmu. Apa kau akan mengerti dengan perasaanku?" Guman gadis itu saat menoleh kearah pintu yang langsung menampakan sosok gadis yang kini duduk didekat bangkunya, lalu meletakkan kepalanya diatas meja, diantara kedua tangannya. "Kau kenapa?"

"Kasur itu tidak membawaku kealam mimpi." Sahut asal Alyana tanpa menegakkan kepalanya untuk Lunna. "Kasur itu malah membuat tubuhku sakit semua."

Lunna terkekeh sebentar melihat Alyana yang mungkin sudah terlelap kealam mimpinya. Gadis itu senang sekali tidur, dan tidak pernah belajar. Tapi kenapa dia selalu mendapat nilai yang bagus? "Kau tidak belajar. Hari ini akan ada ujian pengambilan nilai." Seketika itu Alyana langsung menegakan punggungnya, menatap Lunna dengan penuh tanya.

"Kenapa kau tidak bilang sejak tadi? Jika hari ini ada ujian pengambilan nilai." Seru Alyana seraya mengambil buku didalam tasnya.

"Biasanya kau juga tidak pernah belajar, saat ujian pengambilan nilai."

"Setidaknya aku membuka buku." Sahut asal Alyana yang membolak-balikan buku itu. Sampai seorang Lea masuk kedalam kelas dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Saat disamping Alyana, dengan jahil tangannya memukul pelan lengan Alyana. Lalu duduk di bangkunya. Sedangkan Alyana hanya menatap sinis Lea sebentar.

"Aku harus bisa meningkatkan peringkatku diujian pengambilan nilai ini." Ucap Lea seraya membuka lembaran-lembaran itu.

"Akupun juga ingin peringkatku naik." Sahut Lunna yang melanjutkan membaca buku itu.

"Akupun ingin peringkatku turun." Seketika itu Lunna dan Lea menoleh kearah Alyana yang menjatuhkan kepalanya diatas meja kembali. "Entah kenapa aku sangat malas sekali pergi kesekolah, apalagi belajar."

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang