Kalo ada penulisan kata yang salah, tolong dibenerin ya..
***
"Ya, kau putri tidur, bangunlah." Lea yang sejak dari tadi tidur, membuat Della kesal dengan gadis satu itu. Kenapa kerjaanya hanya tidur saja? "Jika kau tidak bangun..."
Belum sempat gadis itu melanjutkan perkataannya, gadis yang berada dibawah selimut itu langsung terduduk diatas kasur dengan rambut yang tidak rapi dan wajah yang begitu kusut. Della yang melihat itu hanya menahan tawanya. Dirinya tidak ingin meledakan tawanya disaat Lea tengah bangun dari tidurnya. Karna gadis itu akan menjadi singa, jika dirinya tertawa di depannya. "Cepatlah cuci mukamu, aku akan menunggu diluar."
Ingin sekali Lea mencekik leher itu, tapi apalah daya dirinya yang tidur tidak tahu waktu. Seharusnya dirinya bersyukur, masih ada yang ingin membangunkan dirinya dari tidur. Jika tidak ada, mungkin dirinya lupa akan waktu karna tidur.
Sedangkan Della yang baru saja keluar dari rumah langsung meledakan tawanya, membuat keempat gadis itu menatap Della dengan kening yang mengerut dan pandangan penuh tanya. "Seharusnya kalian tadi melihat gadis itu saat bangun dari tidurnya." Ujar Della disela-sela tawanya.
"Memangnya ada apa dengan gadis itu? Sehingga kau tertawa seperti ini." Perkataan dari Nindy membuat Della berhenti dari tawanya dan melihat teman-temannya satu persatu.
"Tidak ada apa-apa, lupakan saja."
"Kenapa kau yang menjadi aneh sekali?" Tanya Alyana sebelum melihat Lea yang tengah berjalan dengan lesu menghampiri mereka.
"Memangnya kita mau kemana? Malam-malam seperti ini."
"Aku dengar disini dekat sekali dengan toko buku, jadinya aku ingin sekali kesana." Sahut Della enteng seraya berjalan terlebih dahulu. Sedangkan Lea menggerutu kesal.
"Jika dia ingin pergi ketoko buku, kenapa harus mengajakku?"
"Sudahlah, ayo." Lengan Lea ditarik paksa oleh Alyana yang berada di sampingnya. "Dari pada tidur terus, lebih baik kita berkeliling sebentar didaerah sini."
"Kenapa harus malam hari?" Pertanyaan Lea membuat Alyana merotasikan kedua bola matanya jengah.
"Karna tidak ada sinar matahari." Sahut asal Alyana sebelum berjalan cepat meninggalkan Lea yang tengah kesal sendiri. Lalu berjalan sedikit berlari untuk menjajarkan langkah kakinya dengan teman-temannya itu.
Sampainya ditoko buku, keenam gadis itu langsung masuk kedalam dan menyapa penjaga toko itu. "Sepertinya aku belum pernah melihat kalian kemari."
"Karna kami pendatang baru didaerah sini." Sahut cepat Kania memasang senyum manis di bibirnya. Dan penjaga toko itu hanya menganggukan kepalanya seraya membalas senyum manis dari Kania.
Saat mereka tengah melihat-lihat buku, sesekali keenam gadis itu mengerutkan kening mereka. Karna mereka begitu heran dengan toko buku yang mereka kunjungi sekarang. "Kenapa buku disini banyak sekali yang kuno? Dan toko ini juga tidak seramai toko-toko buku yang lainnya." Perkataan Nindy membuat Kania yang tengah membaca buku di tangannya langsung menoleh kearah gadis itu.
"Jangan bicara seperti itu. Dan aku lebih suka toko buku yang seperti ini. Tidak ada pengunjungnya." Nindy yang mendengar kalimat terakhir perkataan dari Kania hanya melongo tak percaya. Bisa-bisanya Kania bicara seperti itu. Untung saja penjaga toko ini jauh dari keberadaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionCOMPLETED Hidup bersama sendari kecil didalam panti. Mereka tidak tahu dari mana asal mereka. Tidak ada satupun juga yang ingin mengadopsi keenam gadis itu, sampai pengurus panti menghembuskan napas terakhirnya pun mereka masih menepati panti itu. S...