Dua

27 7 0
                                    

Mobil berhenti di depan sebuah minimarket di pinggir jalan. Bukannya Rangga tak mau mengantar Zahra di depan rumahnya. Tapi kemauan keras Zahra yang tak ingin diantar sampai dekat rumah.
Bagaimana bisa disebut rumah jika rumahnya saja masuk ke dalam gang sempit dan gelap. Bagai bukan tempat tinggl jika dilihat dari depan, batin Zahra.
“Mini market ini kan?” tanya Rangga yang tidak tahu harus apa ketika melihat Zahra tidak segera turun padahal telah sampai dari tadi.
“Oh iya, Kak. Saya langsung turun di sini saja” jawab Zahra.
“Aku tungguin aja deh. Nanti sekalian aku anter sampai rumah kamu.”
“Tidak usah. Sudah tidak jauh juga dari sini. Terima kasih banyak, Kak.”
Baru kali ini gue nemuin cewek yang ngucapin terima kasih. Anak zaman sekarang pasti ngomongnya makasih batin Rangga heran.
“Kak! Kakak kenapa?” tanya Zahra sambil melambai-lambaikan tangannya di depan muka Rangga.
“Looh... Oh gitu ya. Yaudah deh, aku langsung balik.” jawab Rangga malu yang ketahuan bengong.

(Hope) One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang