35. K-pop & Wibu Gak Mau Kalah

299 12 0
                                    

"Ashaaa jangan lari-lari!", teriak si Tio mengejar Asha.
Ya, sehari yang lalu, Asha sudah boleh pulang. Dan 2 hari ini, Asha sudah biasa beraktifitas kembali. Memang benar, Asha itu kuat ya, walaupun menghadapi rasa sakit yang luar biasa, dia tetap saja terlihat sehat.
"Balikin stik drum nya!", pinta si Tio.
"Gamau wlee, gantian dong. Ini kan drum aku, aku belum nyoba lagi!, baru 1 kali", ujar Asha.
"Hee, kalian. Kita mau pentas 5 hari lagi lho, kalian malah pacaran terus", celetuk Zidan.
"Gue juga iri, hiks hiks", cetus Kela.
"Lah, elo kan katanya udah punya pacar banyak banget, ada 135!. Kok iri?", sahut Zidan.
"Itu kan my husbando!, cuma 2D. Gak real", jelas Kela dengan ekspresi menangisnya itu.
"Dasar wibu nolep lu!", ujar Viola.
"Yah, gue di bully lagi yaah. Iya-iya gue tau, wibu itu bau bawang", celetuk Kela mengakui.
"Gak usah sedih. Terserah kita kan?, mau jadi k-pop juga gak papa, mau jadi wibu juga gak papa, gamers, musickers, dan lain-lain. Gak usah saling menghina, lagipun yang bikin 2D juga bukan kita, kita kan cuma penggemar aja", ucap si Asha dengan bijak.
"Mantaap broo!!", sahut Tio yang menyenderkan tangannya di pundak Asha.
"Tapi jangan jadi haters ya", celetuk Kela dan Viola bersamaan.
"Achiaaaa jawabnya samaan", sahut Vania yang tertawa kecil.
"Dih apaan, gue mah jijik ama bawang", cetus Viola yang memutarkan bola matanya.
"Cuih, gue juga gak butuh plastik kok!, sampah ih!", sahut Kela.
"Eee, resek banget sih lo!", geram si Viola. "Elu dulu yang mulai!", jelas si Kela.
"CUKUUPPP!!!!", teriak Zidan dan Vania bersamaan.
"Kata-kata gue gak di dengerin, hiks-hiks", cetus Asha dengan ekspresi menangisnya.

"Kalian tu niatnya latihan, atau tawuran sih?!", gerutu Zidan.
"Okok, daripada ribut. Kita mulai aja ah, gak usah banyak omong", ujar Rena.
"Woi, kalian jadi latihan ato enggak sih?, buat gantian nih sama band gua", celetuk Firgi yang memasuki ruang musik.
"Eh ngusir. Bang!, ini ruang musik Asha!, abang sama temen-temen ngeband di luar aja sana!, jangan disini!. Ini kawasan anak-anak!", gerutu Asha tak mau kalah.
"Pelit amat sih lo jadi adek!. Gue pecat lo!", cetus Firgi mulai kesal dan gemas dengan gerutuan Asha.
"Okeh!, Asha bakal angkat kaki dari rumah ini!. Terus pindah di rumah Vania", sahut Asha merasa penuh kemanangan.
"Yaudah sono!", cetus Firgi dengan gaya mengusirnya.
"Idih idih, mentang-mentang gue kesepian di rumah, elo mau pindah. Dih, sorry, gak ada kamar buat kambing Amerika", celetuk Vania.
"Oo, gitu ya jadi sahabat?. Ok mending gue mati aja", cetus Asha yang memanyunkan mulutnya.
"Eeeh jangan dong!. Mending Asha hidup sama aku", ujar Tio.
"Idiiiih, mau pindah kemana kalo sama kamu?!", ejek si Asha.
"Pindah ke hatiku", ucap Tio yang menaik turunkan alisnya.

"Wooooo!!!!. Gombal-gombaaall!!!. Wuwuwuwuw kita jombloo duhh sakittt!!", teriak semua yang ada di dalam ruang musik selain Asha dan Tio.
"Memalukan. Kok gue jadi gini yak", cetus Tio di dalam hati.
"Hh, menjijikan. Kok jadi sorak-sorak gini seh?!", gerutu Asha di dalam hati.

"Udah cepet ah, kalo mau ngeband cepetan!. Temen-temen gue udah pada otw kesini masalahnya!", ucap Firgi yang mengernyitkan kedua alisnya.
"Emang buat apa sih bang?", tanya si Asha.
"Buat pentas di kampus", ucap Firgi sembari membalikkan badannya lalu meninggalkan ruang musik. Asha hanya mengangguk pelan saja, daripada menyahuti si kakaknya.

"Udah yuk. Keburu kesiangan", cetus Rena.
"Ashiyyaaapp!!!", sahut Kela, Viola, dan Asha.
Tak lama kemudian, merekapun langsung bermain musik bersama, persiapan untuk lomba band sekabupaten si daerah Asha.

***

Setelah selesai berlatih, rupanya teman-teman Firgi sudah datang di rumahnya untuk latihan juga.
"Fir, dimana tempatnya?", tanya cowok itu.
Ok, namanya adalah... Juna!.
"Di atas", ucap Firgi singkat.
"Atas mana?", tanya perempuan itu.
"ATAS GENTENG RUMAH!", sahut Firgi yang menaikkan nadanya.
"Ngaco lu", sahut Erga.
"Yaudah ayo ikut gue", ucap Firgi yang berjalan menuju tangga.

Sementara itu... di dalam ruang musik.
Asha sedang di tantang Rena untuk bermain pianonya. Dia menggunakkan lagu yang di request oleh Kela. Biasalah, pasti dia memilih lagu anime jepang.
Selesai permainan piano yang Asha mainkan, tiba-tiba...

Prok prok prokk prokk

"Amaziiing!!!", cetus cewek itu. Kenalkan, namanya adalah Lia.
"Kereeenn banget!", ujar Erga.
"Biasa aja si", celetuk Firgi yang memasuki ruang musik.
Asha reflek langsung beranjak dari kursi pianonya, dia langsung duduk di gerombolan teman-temannya.
"Udahan yuk", ucap Vania kepada Asha.
"Kenapa Van?", tanya si Asha penuh pertanyaan.
"Ada mantan pacar kakak gue, gue gak enak tau disini", bisik si Vania.
"Elaah, kak Juna ya?", cetus Asha yang tidak mengontrol nadanya.
"Woi, kecilin volume suaraa!!", ucap Vania dengan lirih.

"Eghhemmm... ngerumpi jangan di depan orangnya dong dekk", ucap Juna yang mengagetkan Vania dan Asha.
"Ketauan", ucap Vania di dalam hati.
"Eh Vania. Apa kabarnya?. Mmm btw, kakak nitip salam buat Amanda ya", ujar Juna lirih.
"Iii-ii-iyya kak", sahut Vania dengan gugup.
Dia langsung menarik tangan Asha dan keluar dari ruang musik. Begitu juga Rena dan Tio.

"Dih, napa sih lo?", tanya Asha.
"Gak papa", sahut Vania.
"Gak papa pasti ada apa-apanya niih", ledek Asha.
Si Asha masih saja bertanya-tanya soal Juna ke Vania. Dia benar-benar kepo sekali!.

Sedangkan 2 orang ini....
"Iiih!!!, cakep yang ini aja ih!. Aku mau liat my Sehun ku!", ucap Viola.
"Jangan!, tonton hataraku aja!. Ini lebih bagus", cetus Kela yang merebut remot TV.
"Kagak mau!. Sini balikin!, gue mau liat oppaa!!!", teriak Viola tak mau kalah.
"Ya allah gustiii.... ini dua landak masih aja berantem, kapan akurnya coba?", celetuk Zidan berusaha meleraikan mereka berdua. Tapi sama saja tidak mempan!, Zidan justru terkena serangan 2 landak itu. Kela dan Viola melempar bantal sofa ke arah Zidan.
"Gamers gak guna!, diem aja lo!", gerutu Viola dan Kela bersamaan.
"Demi pahlawan epep, pabji, dan moba yang ku sayang. Tolongi akuuu dari 2 monster inii", oceh Zidan.

"Astaghfirullah hal'adzim Kela, Violaaa. Kalian gak bisa ribut sehari aja?!", teriak Vania mulai kesal.
"Ini di rumah orang!, bukan di pasar ikan!", gerutu si Vania.
"Lah, Kela dulu sih yang mulai!. Gue kan mau liat loli trombosit", cetus si Kela yang memanyunkan mulutnya.
"Ya ngalah kek!, elo mah dasar wibu akut!", gerutu Viola tak mau kalah.
"Apasih ah!, gak usah res-"
"Biar adil.... gue matiin listriknya ya", cetus Asha menghampiri saklar rumah.

Ceklek
Dep!

"NATAASHAAA!!!!, KENAPA LISTRIKNYA MATIII!!!!. JANGAN BUAT MAIINAAAAN!!!. WOI BOCAH!!!!!", teriak Firgi dari lantai atas. "AMPUN BANG!!!, GUE SENGAJA!!!!", sahut si Asha yang tak kalah kerasnya.

Natasha The Indigo Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang