19. Hantu bercerita

376 20 0
                                    

Keesokkan harinya. Pukul 6 pagi, ada kegiatan senam pagi bersama.
Asha sangat bersemangat sekali hari ini, karna setelah senam juga ada linal!.

Setelah senam pagi selesai, 2 regu inti telah bersiap untuk linal. Begitu juga si Asha, dia menjadi wakil di regunya. Karna si Diva belum kunjung datang, kali ini Asha di pinta untuk menyiapkan regunya.
"Barisan saya ambil alih seluruhnya!, SIAAAPP GRAK!," tegas si Asha. Tak butuh waktu lama, regunya telah berjalan ke arah lapangan utama untuk mengambil nomor undi.

***

Sudah 2 jam Asha menjalankan tugas-tugasnya dengan regunya itu.
Sedangkan 'teman-teman' Asha, di belakang tenda yang sepi ini...
"Bang Michaeelll, ka Natsha udah jadian ya sama ka Natio. Yaah nanti kita di cuekkin dong," cetus si Ana.
"Iya udah pacaran dari tadi malem, tapi ya, si Natasha gak mungkin jadi cuek ke kita lah," sahut Michael.
"Eh, woi, tapi Vin. Kok Natasha nerima dia ya?, tanpa beban apapun. Berarti dari awal... si Natasha itu udah suka sama Natio, tapi dia sendiri yang gak tau," oceh si Michael.
"Bener tuh. Aku juga udah tau, sebenernya si Natasha itu punya perasaan ke Natio dari awal ketemu, tapi dia pendam. Lagipun waktu pentas seni kemarin, aku juga bujuk Natasha buat nerima cintanya Natio. Masalahnyaa, Natasha itu punya pendirian yang gak bisa di prediksii, maksudnya, mudah terubah-ubah gitu", jelas si Alvin.
"Woi, anak kecil. Kalian gak usah dengerin percakapan kami dong!. Gak baik buat kesehatan", cetus Michael.
"Kami lebih tua dari kalian tau!", teriak Ina dan Ana bersamaan. Waw, selalu kompak ya!. "Emang kalian lahir tahun berapa?", tanya si Alvin.
"1923. Kalo gak salah!. Kami saat itu di kejar-kejar tentara belanda!. Dann... Ina saat mau menyebrangi sungai, malah dia hanyut terbawa air. Terus, aku mau nyelamatin dia, tapi... yaa WASSALAM!. Huhuhuu jadi gini lah, terus roh aku itu ketemu sama penunggu situ!. Uh sebel!", oceh si Ana.
"Ya ampun, berarti kita panggil kalian... kakak Ina + kakak Ana dong!", ucap Michael. "Eh gak usah, panggil aku Ana aja", cetusnya.
"Kalo di lihat-lihat, selain mata kalian yang bisa di bedakan... Kalian juga bisa di bedakan dari sisi lain lho. Coba Chael, fikir coba", ucap Alvin.
"Mmm, emang apanya?", bingung Michael tak mengerti.
"Nih, si Ina itu pendiem lho!. Sedangkan si Ana!, dia banyak oceh!. Cerewet banget kayak Michael", jelas si Alvin.
"Yee, aku di samain sama Ana. Berarti aku adeknya Elsa dong", rengek Michael tak terima."Ini bukan kartun Frozen cuk!", cetus si Alvin. Ina dan Ana hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.
Lalu...

"Haiii!," panggilnya.Merekapun menengok ke arah belakang.
"NATASHAAA!!!", teriak Ina dan Ana kegirangan. "Eh, kenapa nih?. Baru di tinggal 3 jam aja udah kayak di tinggal 1 tahun", bingungnya.
"Cie yang baru jadian. Duh kita gak bisa tidur bareng Natasha lagi dong", celetuk Alvin dan Michael. "Emang siapa yang nyurun elo semua tidur sama gue?", sahut Asha dengan pandangan datarnya.
"Ka Natashaa. Kak Natasha jangan cuek ya sama kita", celetuk Ana dan Ina yang langsung memeluk si Asha. "Eh, kenapa nih?. Uu jangan nangis dong. Cuek gimana maksudnya?", ucap Asha terharu.
"Ka Natasha dapet pacar baru, nanti ka Natasha jadi cuek sama kitaa", ucap Ana yang membuat Asha semakin tersentuh.
"Eh, enggak lah. Karna kalian, kakak bisa tau caranya mencari orang yang baik. Lagipun juga... kalian kan bakal tidur sama ka Asha, ya gak aka di cuekin lah. Jangan mikir yang aneh-aneh dong, nanti kak Asha jadi ikut sedih", ucapnya.
"Uhh... kita juga tersingkirkan nih. Kita gak bisa meluk Natasha lagi", cetus Michael.
"Aku juga gak bakal bisa nyium Asha waktu pagi-pagii", celetuk Alvin yang membuat mereka di situ menengok dan memandang dingin ke arah Alvin.
Lalu..

Plaakkk!!!
Wusshh

"ALVIIIINNNNN!!!!!," teriak Asha semakin kesal karna Alvin langsung terbang menghindari Asha
"Jadi!, selama ini!".
"Ok, sorry sorry. Lagian kamu kalo di bangunin itu gak mau buka mata!", ucapnya.
Lalu ...
"Wih, rame banget nih!. Waw, sekeluarga ada di sini ya? Hahahaha," celetuk Vania menghampiri Asha. "Kuylah, PJ nya di tunggu," ucap Vania, yang membuat Asha memutarkan bola matanya karna kesal. "Belom gajian!, gak ada uang!," cetus Asha. "Eh tapi sedih juga ya," celetuk Vania yang membuat Asha menaikkan alisnya.
"Sha, coba pikir. SMAN Dirgata beda 5 KM dari SMA kita, dan.... ini hari terakhir kita berkemah, terus elo... SHA!, elo bakal LDR-an sama Tio Sha!. Kuatin hati elo ya!," jelas Vania yang membuat Asha tersentak. "Oh iya... terus... gue gak punya nomor HP nya," cetus Asha. "Aku juga takut Van. Tio itu anak vamous di sekolahnya, dan... dia nembak cewek buluk kayak gue. Terus kalo gue LDR-an sama Tio, takutnya, dia bakal deket sama cewek lain," ucap Asha mulai takut.
"Tio bukan orang yang kayak gitu. Jujur, dia itu bisa bersifat dingin banget dan gak peduli sama orang yang nyusahin hidupnya", ucap Michael.
"Lo beruntung punya dia Sha. Jangan mikir yang aneh-aneh", ucap Alvin. "Bener kata Alvin Sha," ucap Vania.
"Aku gak akan ninggalin kamu kok. Natasha", ucap lelaki itu dari arah belakang Asha. "TIO?!", kagetnya.
"Nah tuh, doi udah dateng. Gue tinggal dulu ya, takut jadi nyamuk. Lagipun ini gak sehat buat gue, masalahnya... gue kan jomblo Sha. Hahahaha", ucap Vania yang di akhiri dengan tawa kecilnya.
Vania langsung pergi dari situ, begitu juga dengan Alvin dan lain-lainnya. Sedangkan Asha, dia hanya mematung di tempat, karna gugup!.
"Jadilah pacar rasa sahabat. Jadi, walaupun kita bertengkar, tetep jadi sahabat + pacar", ucap Tio yang mulai duduk di samping Asha. Asha masih saja diam membeku. Entah mengapa, dia tidak bisa bicara sekalipun.
"Gak usah tegang gitu deh, mau sampai kapan diem-dieman?", celetuk Tio. "Aaa-aaa-aann-aanu... akk-akuu",
"Kenapa Sha?", tanya Tio, yang berpindah posisi dari samping lalu ke depan Asha.
Kali ini mereka berposisi hadap-hadapan.
"Asal lo tau, gue gugup cuma gara-gara elo keren banget yoo!!!, elo kalo pakek baju pramuka tu, mashaallah banget astaghfirullahhh. Gue jadi salah tingkah gak jelas gini kan!?", gumamnya di dalam hati yang menundukkan kepalanya di kedua kakinya. Beberapa detik kemudian...
"Wah, makasih lhoh kalo aku keren", cetus Tio membuat Asha tersentak tak percaya.

Natasha The Indigo Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang