Hari yang cerah di SMA Savana.
Para murid kelas XII mengenakan baju wisuda karna bari ini adalah hari perpisahan SMA. Begitu juga dengan Vania dan Asha. Mereka merasa sedih karna mau berpisah dengan teman-teman mereka.
Kali ini Asha di minta untuk pentas di depan panggung, untuk menyanyikan 1 lagu dengan piano digital yang sudah di sediakan oleh sekolah.
"Hai"
"Terimakasih semua"
"Terimakasih atas waktu kalian semua... kalian mau menjadi teman-temanku di 3 tahun ini"
"Hal-hal yang kita lalui akan segera berakhir dan menjadi kenangan yang indah di... masa SMA"Tiga tahun...
Telah kita bersama...Perlahan Asha mulai bernyanyi dengan menghayati permainan pianonya.
Jalani...
Kisah yang indah...Lirik berikutnya dia nyanyikan, semua para siswa yang mendengar ikut tersentuh dan terharu.
Bersama tlah...
Di lalu semua...
Suka duka, tlah kita rasa...Asha terus menyanyikan lagu ini dengan sangat menghayati, sampai yang melihatnya merinding dan meneteskan air mata.
Bagiku~
Kau teman terbaikku...
Tempatku...
Tuk berbagi luka...
Walau kini, kurasa aku resah...
Karna kita...Akan...
Berpisah...
Kata berpisah itu membuat Asha meneteskan air matanya, dia benar-benar sangat menghayati sekali lagu ini.
Dia melihat masa-masa sedih dan bahagia dari 3 tahun ini.
Asha melihat kembali masalalunya, saat ia pertama kali bertemu dengan teman-temannya...Selamat tinggal...
Teman-temanku, kita berpisah...
Untuk selamanya...
Ingatlah pa bila bertemu nanti...
Tolong jangan...Lupakan...
Aku~
Semuanya yang mendengar Asha bernyanyi, mereka sudah menangis dan berpelukan satu sama lain, begitu juga dengan para guru, ada banyak guru yang ikut terharu.
Selamat tinggal~
Teman-temanku, kita berbisah...
Untuk selamanya...
Tak mungkin lagi kita kan bersama...
Tolong jangan...
Lupakan...
Aku...................Oooo...... ohooohoo ho....
Hoo ooo...hoo hoo
Hunnnn.... mmmm..
Mmmmm........ mmm....Prok prokk prookk prokk prok pprookk
Para murid bertepuk tangan setelah penampilan Asha selesai. Asha memang ahlinya menghayati lagu, sampai semua yang mendengar ikut menangis.
Tapi tidak dengan Asha, sebenarnya hati Asha lebih sakit lagi, karna sampai dia lulus SMA pun tidak ada kabar dari Tio. Kemana hilangnya dia?, sedangkan Asha masih menjadi kekasih Tio. Nyatanya Tio masih saja di luar negeri, dia belum juga pulang ke tanah air ini.
"Jika kau bukan takdirku... maka tuhan memang benar, kita tidak bisa di pertemukan lagi", gumam Asha sembari menghapus air matanya.
Tak ada lagi kesempatan bagi Asha, tidak ada lagi yang bisa menggantikan Tio di hati Asha, dan tidak ada lagi keceriaan yang terukir di benak Asha, dia masih saja menunggu kehadiran Tio, tapi apa hasilnya?, hampir 1 tahun berlalu... Tio belum juga kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Natasha The Indigo Angel
Novela Juvenil[SUDAH TERSEDIA DI GUEPEDIA INDONESIA] Saat umurku menginjak 17 tahun, tak di sangka mata batinku terbuka. Aku bisa melihat 'mereka' Aku benar benar bingung, apakah semua ini karna aku yang menginginkannya? Dan tuhan mengabulkan permintaanku karna a...