16. Semua tentang kita (1)

393 22 0
                                    

Sudah 2 hari 1 malam berlalu, kali ini Asha sudah tidak memikirkan si Deo itu. Dia hanya fokus dengan perkemahannya saat ini. Dan, ini adalah malam terakhirnya, malam terakhir dia berkemah.

Pukul 16:00
Waktunya makan sore bersama-sama. Si Asha baru saja pulang dan di antarkan oleh Tio, rupanya teman-teman Asha sudah duduk dengan rapih dan menunggu makanan, sedangkan Asha?.
"Sha elo udah gak papa kan?, gue udah kasih pelajaran ke dia. Tenang Sha," ucap Vania sambil menuntun Asha untuk duduk di dekatnya. "Lagian juga lagi deket sama Tio kan?!. Gebet aja Sha gak papa!, dari pada sama si burung Beo!!!," ucap si Zidan.
Rupanya, bukan Vania, Tio, dan 'teman-teman' Asha yang tau, tetapi si Zidan juga sudah mengerti soal masalah ini. "Yaudah gue cabut dulu. Nanti gue kesini lagi," celetuk Tio, yang membuat Kela tersedak. Begitu juga dengan teman-teman Asha!, mereka terbelalak tak percaya!.
"CIIIEEEEE!!!!!, BARU PUTUS UDAH DEKET SAMA YANG BARUUUU!!!!," teriak teman-teman Asha dengan hebohnya. Asha hanya kesal dan menggerutu tak jelas, sedangkan Tio, dia berjalan santai dan mengulum senyumnya.
"Kerja yang bagus kawan," celetuk Michael yang tiba-tiba muncul dan mengagetkan Tio. "Ok tanks!, hahahaha. Makasih juga atas bantuannya!," sahut Tio. "Keren bos!, menyelamatkan hati yang sedang putus cinta eaks!. Walaupun hatimu juga sedang sakit!. Hahahahaha," tawa si Michael. Tio hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berlalu saja.

***

Pukul 19:00
Asha masih berbaring di tendanya dengan mendengarkan musik kesukaannya, kemudian si Diva datang.
"Woi!, bentar lagi mau kumpul di lapangan utama lho!. Jam 9 api unggunnya di mulai!, terus nanti setelah api unggun, bakal ada pentas seni. Kata pak Farhan, lo suruh pentas nyanyi!. Terserah, apa aja yang elo bisa. Boleh duet kok, sama anak SMA lain juga boleh!, biar rame!," jelasnya. "Ok buketu," sahut Asha sembari memberi jempol kanannya. Diva pun langsung keluar dari tenda, sedangkan Asha, dia masih kebingungan mau memilih lagu apa.
"Eh, btw ini... malem terakhir gue kemah disini?. Hufftt bakal jadi kenangan nih. Gue harus cari lagu yang bagus!. Tapi apa ya?. Mmmm, lagu bebas ya?. Kalo taun kemarin, si kak Raya kan nyanyi 2 lagu. Mmm apa ya .... mmm," pikir si Asha kebingungan.
"Apaayaa?!, mmm arghhh gue bingung!!!," gerutu Asha mulai kesal.
"Kata gue sih..., semua tentang kita," ucap seseorang di luar tenda. Asha langsung terkejut dan bangun dari tidurnya lalu keluar dari tenda. Rupanya, itu Tio!.
"Apa tadi?," tanya Asha. "Semua tentang kita," jawab Tio dengan santai. Asha hanya terdiam dan melongo.
"Itu judul lagu!, bukan kisah tentang elo sama gue!," celetuk Tio yang membuat Asha tertawa kecil. "Hahahaha, gue tau lah. Yaudah, terus satunya apa ya?," tanya Asha kembali.
"Menunggu - anji. Nanti lo nyanyi bareng gue. Gak papa, sekali-sekali," ucap si Tio. "Kenapa harus lagu itu sih?. Menunggu itu kan sakit. Apalagi kalo menunggu tanpa kepastian, uuh jleb banget anjay," oceh si Asha tak jelas. Tio hanya tertawa kecil dan menyahut kata-kata si Asha tadi.
"Lah itu tau kalo menunggu itu sakit. Makanya gue milih lagu itu buat elo, karna gue lagi menunggu hati mmm," ucapnya yang di akhiri dengan dehaman kecil. "Maksudnya?,"cetus Asha kebingungan. "Ck, dasar gak peka!," cetusnya di dalam hati.
"Udah ah gak usah dipikir. Udah deh intinya itu aja, cakep kok lagunya!. Elo tau kan kayak apa lagu itu?," ucap Tio. "Iya gue tau," sahut Asha. "Yaudah sekarang lo cepet rapih-rapih!, ini mau langsung ke lapangan lho!," tegas si Tio. "Ashiyyaapp kakak pratama!," sahut Asha sembari mengangkat tangannya dengan hormat. Tio hanya mengulum senyumnya lalu berpamitan ingin pulang ke markas nya sendiri. Wow?, baru sehari aja udah deket ya?. Hahahaha emang sih, 2 orang ini itu gampang bergaul. Wkwkwk.

***

SMA Angkasa telah berbaris dengan rapi, Begitu juga dengan Asha seperti biasa dia berbaris di bagian paling kiri karena tingginya dibilang cukup pendek. Setelah semuanya berbaris rombongan SMA Angkasa langsung menuju ke lapangan utama untuk acara api unggun dan pentas seni di malam hari ini.

Beberapa jam kemudian, acara api unggun sudah selesai, kini berganti dengan acara pentas seni. Para siswa yang tidak tampil semuanya kembali ke tendanya masing masing, tetapi ada juga yang ingin melihat pertunjukan pentas seni ini.
Jantung Asha berdetak sangat kencang, sepertinya dia terasa gugup karna akan maju untuk mewakili SMA Savana dengan membawakan lagunya.
"Gimana inii... aku gugup sekaaliii!!, Inaa, Anaaa, Alvinn, Michaell!!!. Ikut doain aku gih!, semoga penampilanku akan maksimal !," gumamnya sendiri. "Tenang Ashaa, kami akan menyemangatimu," ucap si Ina dan Ana bersamaan. "Ok, terimakasih," sahut Asha sembari mengepalkan tangannya dan ditaruh di dada.
"Semangat Sha!," teriak lelaki itu dari arah samping. "Haaa!!!, Tio!!," sahut si Asha. "Ngapain lo jongkok gak jelas gitu?, kaya anak kambing kehilangan ibunya aja," celetuk Tio. Lagi-lagi dia suka membuat Asha semakin kesal, tapi ini bisa membuat jantung Asha tidak segugup sebelumnya. Hahahaha.
"Ih!, gue nungguin elo tau!. Lagian si Vania udah kabur duluan gak jelas!. Rombongan SMA Savana juga pada mencar semua, lah gue di tinggal disini sendirian!, untung ada Michael!," oceh si Asha, yang menengok ke tempat Michael. Tapi ternyata, dia sudah tidak ada di tempat. "Etdah?!, ngilang lagi?!," celetuk Asha semakin kesal.
"Udah tenang aja, gue bakal support elo. Btw, tadi pak Farhan dari SMA Savana, kesini jam 11. Soalnya tadi banyak yang udah ngantuk katanya," jelas si Tio. "Mau beli makanan apa dulu nih?, SMA Savana pentas seni-nya nanti kok, nomor urut ke 4, kalo SMA Dirgata malah nomor urut ke 5," jelasnya lagi. "Mmm, aku sih pengin minum kopi aja. Udah ah ayok, aku pengen minum!," ucap si Asha tak sabaran. "Iyaa kabing Amerikaa," cetus Tio menahan sabar.
"Sha, tapi ini rame banget lho. Jangan sampe terpisah ya!, masalahnya gak ada rombongan SMA Savana, nanti kamu kesasar," ucap Tio. "Yee, tenang aja sih!," sahut Asha yang mengikuti Tio dari belakang dan memegang baju Tio agar tidak terpisah.

Saat mereka masuk ke rombongan yang berdesal-desalan, si Asha kesulitan untuk mengikuti langkah Tio, genggamannya terlepas dari baju Tio. Dan...
"TIIIOOOO!!!!, TUNGGU AKUUU!!!. TIIIOOOO!!!!," teriak Asha histeris, yang mencoba menerobos gerombolan para siswa siswi yang menonton pentas seni itu. Bagaimana bisa berjalan dengan mudah?, ini perkemahan seluruh Indonesia!, dan si Asha?!. Dia tertinggal dari Tio!. Wassalam!.
Asha hanya bisa melangkah, tak sadar dia meneteskan air matanya karna benar benar tersesat di kerumunan itu. "Tiiiooo!!, ukhh!. Alvin, Michael kalian di mana, kenapa kalian menghilang juga?," cetusnya sambil menangis.

Natasha The Indigo Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang