6. Michael

569 25 0
                                    


Semuanya sudah telat. Asha telah melihat sekeliling koridor sekolah yang penuh dengan makhluk aneh. Walaupun ada beberapa, bagi Alvin dan Vania itu berbahaya untuk emosional. Alvin langsung sigap menutup mata Asha dan membawa Asha di dekapanya.
"Siapa yang suruh loncat loncat?"
'Vin aku takut'
"Tetap bersamaku dan Vania ok?"
'Mm' Asha mengangguk kecil.

Selama perjalanan ke toilet, Asha selalu dirangkul oleh Alvin, dan tangan kanannya di pegang erat oleh Vania. "Yuk, lo mau buang air kecil kan?, sini aja yang gak ad-,"
"Yaudah sini aja intinya," lanjut Vania.
.....
Setelah semuanya selesai, mereka hendak kembali lagi ke kelas. Tapi, Tiba tiba... ada yang mengikuti Asha.
"Hai kalian"
'Michael!!' Kaget si Vania.
Ya benar, namanya Michael, dia ini bukanlah manusia. Hantu ini yang pernah di cegah oleh Vania karna dia selalu mengikuti Asha. Asha dan Alvin langsung membalikkan badannya.
"Lhoh kamu siapa ya?, terus ada kepentingan apa memanggil kami?. Lalu kenapa kamu berpenampilan seperti itu?, gak sekolah ya?, kalo dilihat dari wajahnya kamu kayaknya adek kelas deh. Soalnya kam-"
"Asha," panggil si Vania yang mengode untuk berhenti mengoceh. "Dia Michael, sebenernya dia yang suka ngikutin elo Sha, tapi sering gue cegah, karna lo pada dasarnya bukan indigo," ucap Vania, "Dan... ya, karna bukan indigo, gue takut nantinya batin lo gak kuat karna di tempeli sama dia," lanjutnya.
"Jadi selama ini ada hantu tampan yang ngikutin gue?, ah bodoamat. Ayo chael ikut gakpapa!," celetuk Asha sambil menarik tangan Michael. "Ck, hadeuuuhh," kesal si Vania. Vania hanya bersabar menghadapi tingkah Asha, padahal dia baru saja bertemu dengan yang ia lihat, apalagi itu hantu. Lalu? Asha dengan mudahnya mengajak hantu itu untuk bersamanya?.
Saat tangan Michael di tarik oleh Asha sampai membawanya di samping Asha.
Rupanya, wajah si Alvin seperti anak kecil yang merengut tak mau.
"Viin boleh kan?, nambah temenn viiinn," rengek si Asha.
"Ck, terserahlah, tapi kalo lagi lagi, jangan Mr. Pocong yang kamu bawa ya!"
Asha hanya mengangguk pelan dan mengulum senyumnya.
"Whatt thee.... KITA TELAT MASUK KELAS SHA!," Teriak si Vania. "Mampozzz, ini jam pelajaran bu Hilda!, guru Matematika lagi?!," lanjutnya. "Gak usah masuk sekalian, gue males, ngajarnya gak bener tau. Masa aku tanya gak di jawab, udah ngajarinnya cuma ngerjain sendiri. Muridnya di bia-"
"Sha sha... Ssttt,"
"Vanya Natasha... bilang apa tadi hm?, bu guru mau dengar," ucap guru di belakang Asha.
"Errrrhh",
"Mampus gue mampus!"
"Ehhh bu Hilda...., siang buu, hehe," ucap Asha sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kamu ya?!, dari dulu masih aja sama!, sukanya bolos jam pelajaran!," geram bu Hilda. "Eehh buu, kan saya tujuannya mau menjernihkan otak dulu bu, biar kalo bu guru menjelaskan, saya jadi paham. Kan sia sia kalau fikiran saya penuh terus penjelasan yang bu Hilda jelaskan gak masuk ke otak sayaa," Ucapnya panjang lebar.
"Natashaaaaa!!!!", geram bu Hilda menjadi jadi. "Jam pelajaran bukan untuk melarikan diri karna kamu malas masuk jam saya!, kamu mau di poin?!. Nah tuh, toilet, tamannua kotor kayak gitu, sekarang!. Hukuman buat kalian, cepat bersihkan toilet ini! Sama taman nya juga!, Vania kamu juga kena hukuman!. Karna kamu juga sudah ikut ikutan si Natasha!," tegas bu Hilda meluapkan amarahnya.
"Katak, kadal, sapi, kambing, kelinci, tikus, monyet!. Kan! gue kena lagi!!!," gerutu Vania di dalam hati.
"Eh tapi bu-,"
"SEKARANG!, GAK ADA TAPI TAPI!," tegasnya lagi, lalu beranjak pergi meninggalkan Asha dan Vania.
"Elo sih Sha!, tadi tinggal jujur aja!, gak usang ngeles!. Jadi gini kan?!, gue yang kena juga!," gerutu Vania memarahi sahabatnya yang penuh dosa itu. "Tenang aja van, kita kan bisa membolos 2 jam pelajaran, apalagi ini pelajaran pak Barwo, bahasa Inggris lagi?. Behhhh!!!," Ucap Asha dengan santai santai nya.

Cethaakkkh!

Ok, gagang sapu yang di pegang oleh Vania sudah mendarat di kepala Asha.
"Tobat napa Sha!," teriak Vania semakin kesal. "Untung aja disini gak ada Mr. Po atau Ms. Kunti. Kalo ada, lo mungkin bakal tobat Sha," ucap Vania sembari menyapu taman di sebelah toilet itu. "Mana ada Mr.Kunti di sini. Yang ada dia takut sama aku laah, kan ada Alvin sama Michael," sahut Vania.
"Bersihinya jangan sampai keluar gerbang, gak baik buat elo," celetuk Vania yang masih menunduk sambil menyapu. "Yeh emang kenapa?," tanya Asha tak percaya dengan sahabatnya itu. Asha justru penasaran, dan mencoba menengok keluar gerbang perbatasan taman sekolah itu.
Dan...

"Khikhikhiii"
Deg!.

"HUWWAAAA VANIAA!!!!," teriak Asha ketakutan. "Kan gue udah bilang, jangan keluarin tangan lo atau kepala elo ke sit-"
Saat Vania berbicara dan menengok ke arah Asha, rupanya kedua tangan Asha di tarik oleh makhluk yang menjijikan dan sangat aneh!.
"ALVIIIIIIINNNNNN!!!!!!!," teriak Asha. Alvin yang tak sadar, setelah mendengar teriakkan Asha, dia langsung menarik Asha dari makhluk itu. Tapi nihil, ternyata usaha si Alvin tidak bisa. Lalu Michael datang menghampiri Asha dengan sangat tenang.
Michael memandang tajam dan dingin ke mata makhluk itu.
"Sampai kapan makhluk sepertimu mengusik hidup manusia untuk mengikuti kegelapanmu?, lepaskan tangannya, atau aku seret kau ke laut"
Ucap Michael penuh kemarahan.
Saat itu juga, makhluk itu langsung pergi dan menghilang. Sedangkan Vania, dia hanya terbelalak melihat makhluk aneh itu, ada apa dengannya?, apa dia pernah di celakai oleh makhluk itu?.
Sementara itu... Asha hanya tersungkur lemas, entah mengapa?. Apakah Asha syok karna melihat wujud menyeramkan itu?. Vania langsung menarik Asha di dekapannya, tak lama kemudian Asha langsung terbangun dari pinsan nya.
"Lo gak papa Sha?, makannya kalo gue bilang itu di dengerin, maafin gue juga ya Sha," ucap Vania sembari mengelus rambut sahabatnya dengan lembut dan pelan.
"Van, gue takut, tadi rasanya... energi gue itu serasa hilang," jelas Asha mulai menangis. "Iya gue tau, udah jangan nangis, ini pengalaman buat elo," ucap si Vania menenangkan sahabatnya itu.
"Lain kali, kalau kamu melihatnya, segeralah ke arah sinar matahari. Hantu kegelapan takut dengan sinar matahari, dia roh jahat"
Ucap Michael di belakang Asha. Asha langsung terkejut dan meneguk ludahnya, ia hanya pasrah dan mengangguk pelan.
"Gak usah di sini lama lama yuk, bahaya," ucap Vania sambil menuntun Asha untuk pergi dari tempat itu. Alvin, Faska, dan Yudha mengikuti mereka dari samping kanan dan kiri, sedangkan Michael ada tepat di belakang Asha. Raut wajahnya seperti marah dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

"KHIKHIKHIII MATA NYA MATAAA"
"MATANYA SUDAH TERBUKAA"
"KHIHIIKIKIKHIII"
'Menjauhlah kalian dari Natasha, atau kalian tau akibatnya'
"WAHH, MICHAEL YA, HAHAHAHA SUDAH BERTEMAN DENGAN MANUSIA ITU?, WAHH KURANG BERUNTUNG KITAAAAA KHIKHIKHIII"
'Pergi, atau aku seret kalian satu persatu ke laut'

Wuusshhh

Natasha The Indigo Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang