Yujin POV
Aku sampai di rumah Dokter Donghae.
Rumah nya cukup besar walau tidak ada setengah nya dari rumah milik Jaehyun.
Sedari tadi Jaehyun terus menggenggam tangan ku walau aku sudah bilang kalau aku sedang menyetir.
Aku tidak tau apa yang terjadi dengan Jaehyun. Dia sangat menyukai skinship dengan ku.
Aku memarkirkan mobil Jaehyun di pelataran rumah, lalu masuk bersama Jaehyun.
Saat aku masuk, aku melihat Enna yang turun dari tangga.
Awal nya wajah nya sumringah saat melihat Jaehyun tetapi, seketika berubah saat dia melihat ku.
"Hai Jaehyun.." Enna memeluk Jaehyun.
Jaehyun membalas pelukan Enna.
Aku hanya bisa diam karena aku tau kalau aku bukan siapa-siapa.
"Ayah sudah menunggu mu dari tadi. Ayo naik." Ajak Enna.
Aku berjalan di belakang mereka.
"Kau.. hmm biar ku ingat nama mu, Yura? Yujun? Yu—"
"Yujin, nama dia Yujin." Kata Jaehyun.
"Oh iya Yujin, aku harap kau bisa menunggu disini saja karena terapi ini sangat tertutup." Kata Enna.
"Tapi Tuan Suh menyuruh ku untuk mengdengarkan apa saja yang Dokter katakan nanti."
"Seriously? Johnny menyuruh mu seperti itu? Kau bisa saja berbohong kan soal itu, aku tau kau hanya ingin mengetahui—"
"Johnny memang menyuruhnya ikut masuk." Kata Dokter Donghae dari tangga.
Enna langsung melirik ku sekilas lalu kembali berjalan sambil menggandeng Jaehyun.
Yang membuat ku kesal adalah mengapa Jaehyun diam saja.
Dia menerima semua perlakuan Enna.
Apa Jaehyun memang memperlakukan semua wanita seperti ini?
"Silahkan masuk Nona Min." Kata Dokter Donghae.
"Terima kasih dokter."
Kami duduk di sofa yang berada di tengah ruangan.
Aku duduk disamping Jaehyun sedangkan Dokter Donghae duduk disebrang kami bersama Enna.
"Jadi apa yang terjadi selama dua minggu ini, nak?" Tanya dokter Donghae dengan nada seperti seorang ayah.
"Sebenarnya Jeffrey hanya muncul saat aku masuk rumah sakit waktu itu lalu setelah nya dia tidak muncul. Hingga tadi pagi, aku memang lupa meminum obat ku, yang aku rasakan seperti nya Jeffrey mengambil alih, tapi tidak terlalu lama." Jelas Jaehyun.
Aku benar-benar tidak mengerti siapa sebenar nya Jeffrey.
Apa dia kembaran Jaehyun?
Tapi mana mungkin aku tidak tau.
"Wah itu sebuah kemajuan Jaehyun. Bagus sekali. Sudah lama bukan durasi nya menjadi sepanjang ini?"
"Ya betul sekali. Ini juga berkat obat yang kau berikan." Kata Jaehyun.
"Tapi bukan kah sejak dulu Jaehyun mengkonsumsi obat yang sama?" Tanya Enna.
"Ya.. aku juga berfikir begitu." Jawab dokter.
"Yasudah tidak apa-apa. Sekarang silahkan ke tempat biasa."
Dokter menyuruh Jaehyun untuk merebahkan badan nya di sofa besar.
"Aku harap ada kemajuan juga disini."
"Ayah, boleh aku memegang tangan Jaehyun?"
"Eh?"
"Apa?"
"What?"
Aku, dokter dan Jaehyun langsung kaget saat Enna dengan berani nya bertanya seperti itu.
"Tapi itu bisa mengganggu—"
"Tidak apa-apa paman." Potong Jaehyun.
"Kau serius?"
"Seperti nya—"
"Bahkan Jaehyun sendiri tidak masalah." Potong Enna.
Lalu dokter memulai psikoterapi terhadap Jaehyun.
Yang aku tau, dokter Donghae memang pernah kuliah di jurusan kedokteran & psikologi. Maka dari itu ia terlihat sangat profesional.
Enna terus menggenggam tangan kiri Jaehyun.
Saat terapi sudah mulai, Jaehyun mulai berkeringat.
"Apa yang kamu lihat?" Tanya dokter.
"A.. aku me.. melihat meja makan lalu.. AYAH! TOLONG AKU A.. AYAH KU MEMBANTING MEJA MAKAN ITU.. T.. TOLONG AKU SIAPA PUN T..TOLONG AKU!!"
Aku panik saat melihat Jaehyun seperti itu.
Tak lama dokter membuat Jaehyun sadar. Jaehyun langsung mengelap keringat nya dan menarik tangan nya dari Enna.
"Aku tidak dapat melanjutkan nya jika permulaan nya saja sudah seperti ini Jae." Kata dokter.
"M.. Maaf dokter."
"Kau bagaimana Jae. Kenapa kau terus disitu selama 3 bulan terakhir." Kata Enna lalu pergi meninggalkan ruangan kami.
Jaehyun bangun lalu berjalan ke arah ku.
"Kau sudah melakukan yang terbaik Jae." Kata ku walau aku tidak tau apa yang terjadi.
"Terima kasih." Kata Jaehyun.
"Ini obat untuk bulan ini Jae. Aku harap kau tidak berhenti untuk mengkonsumsi nya."
"Oke, aku mengerti."
Setelah itu aku mengantar Jaehyun pulang lalu aku kembali ke kantor ku dengan bus.
Awal nya Jaehyun menyuruh ku untuk tetap tinggal tapi pekerjaan ku masih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPLIT | Jung Jaehyun
أدب الهواةJung Jaehyun, seorang manager perusahaan terkemuka di Seoul. Terlihat sempurna dari luar hingga membuat semua orang tidak dapat menduga kalau ia mengalami amnesia. Ia hanya mengingat seluruh memori yang di mulai sejak masa remaja nya. Sebenarnya ap...