"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Nona Min?"
Sekarang aku dan Johnny sudah berada di cafe.
Aku menyewa sebuah ruangan VVIP untuk pertemuan kami.
"Boleh aku langsung ke inti permasalahannya saja?" Tanya ku.
"Sudah seharusnya seperti itu." Ucap Johnny sambil mencoba banana milk pesanan nya.
"Maaf jika aku lancang, tapi apakah benar kalau kepribadian Jaehyun hanya 6?"
Johnny mencoba mengingat sebentar.
"Aku rasa begitu. hanya ada Jaehyun, Jeffrey, Jun, Jimy, Jack dan Yoon Oh. Apa ada masalah?"
"Apa kau yakin?"
"Tentu saja aku yakin." Kata Johnny sembari mengangguk-angguk.
Aku mencoba mengatur nafas ku yang sudah terasa sesak dan sudah tidak tenang sedari tadi.
"Baiklah satu lagi. Apakah... Jaehyun pernah membunuh seseorang?"
Johnny yang sedang memperhatikan minuman nya, tiba-tiba memandangku tajam.
Ia menyudahi sesi minum nya lalu menggeser gelas menjauhi diri nya.
"Kenapa kau bisa bilang begitu?" Kata Johnny dengan nada serius.
"Aku telah membaca 2 buku milik Jaehyun dan menonton video nya hingga video nomor 109 dan—"
"Video nomor 109? Apa maksud mu di hardisk itu ada video nomor 109?" Tanya Johnny agak panik.
"Iya, aku minta maaf jika seharusnya aku tidak menonton video tersebut, aku tidak tau kalau—"
"Aku sudah mempercayai mu sejauh ini, jadi aku rasa tidak masalah jika memberitahu mu apa yang sebenarnya telah terjadi beberapa tahun silam." Kata Johnny sambil membuang nafas panjang. Tatapan nya berubah menjadi sedih. Sangat sedih.
FLASHBACK ON
JOHNNY POV[konten sensitif]
Aku memasuki pelataran rumah setelah selesai menghadiri peringatan kematian ibu ku yang di gelar di sebuah aula besar.
Aku pulang diantar Yuta, Taeyong dan juga Taeil yang merupakan kakak kelas ku saat di universitas, ia juga merupakan tetangga di rumah baruku dan rekan bisnis ku yang memiliki kekuasaan di pasar Amerika.
Sekarang sudah pukul 9 malam tapi aku melihat situasi rumah ku yang masih sangat ramai.
"Apa yang terjadi?" Kata Yuta yang baru saja bangun dari tidur nya.
"Bukan kah itu mobil polisi?" Tanya Taeil yang sedang mengedarai mobil.
Aku memicingkan mata dan mendapati banyak mobil polisi, ambulance dan mobil Paman Donghae.
Setelah sampai di lobby, aku langsung berlari masuk tetapi terhenti saat melihat kantung mayat yang lewat tepat di depan ku.
Aku langsung panik dan berlari masuk hingga menemukan Jaehyun yang tengah di terapi oleh Paman Donghae tetapi, seluruh tubuh nya penuh darah.
Saat aku berlari menuju Jaehyun, tiba-tiba Enna memeluk ku.
"Stop Johnny." Katanya.
Aku mencoba melepaskan pelukan Enna tetapi ketika berhasil, tangan ku ditahan oleh Bibi Sohee.
"Johnny, bisa ikut bibi sebentar?" Kata nya.
Awal nya aku tidak yakin tapi tatapan Bibi Sohee meyakiniku kalau lebih baik mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPLIT | Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun, seorang manager perusahaan terkemuka di Seoul. Terlihat sempurna dari luar hingga membuat semua orang tidak dapat menduga kalau ia mengalami amnesia. Ia hanya mengingat seluruh memori yang di mulai sejak masa remaja nya. Sebenarnya ap...