Sudah dua minggu Yujin bekerja di perusahaan milik Johnny dan sudah dua minggu juga Jaehyun menjadi kepribadian nya sendiri yaitu Jung Jaehyun.
Banyak karyawan yang bingung dan juga bersyukur karena tidak ada hal yang terjadi selama 2 minggu ini sampai...
"INI SUDAH LEWAT DARI DEADLINE!! 3 HARI MELEWATI BATAS WAKTU NYA!! 3 HARI!!" Jaehyun mendorong komputer hingga terjatuh dari meja seorang karyawan yang memang tidak disiplin.
Padahal ini masih pagi dan jam kerja belum dimulai.
"APA INI SULIT HAH?!" Jaehyun menghempaskan seluruh kertas yang ada di meja karyawan tersebut.
"KAU—"
"Tuan Jung!!" Suara Yujin membuat seluruh mata tertuju pada nya.
Selama ini hanya Johnny yang berani menginterupsi jika Jaehyun sedang mengamuk seperti sekarang.
Jaehyun menatap Yujin dengan tatapan tajam.
"Sabar Tuan Jung, jangan terbawa emo—"
"DIA TIDAK DAPAT BEKERJA DENGAN BENAR!!" Kata Jaehyun sambil menunjuk karyawan tadi.
Jaehyun langsung menarik kerah karyawan tadi dan siap memberi pukulan keras.
"Tuan Jung tolong hentikan." Yujin menahan lengan Jaehyun.
Yujin memang belum mengenal Jaehyun dengan baik.
Yujin hanya mengenal seorang Jung Jaehyun, laki-laki yang sangat baik yang membuat nya nyaman selama 2 minggu ini.
"LEPASKAN!" Bentak Jaehyun.
Mental Yujin langsung ciut, tapi demi nama Jaehyun juga, dia tetap menahan tangan Jaehyun.
"Tuan Jung Jaehyun.. tolong hentikan.." kata Yujin lirih.
Jaehyun langsung melepas kerah laki-laki itu dan beralih ke Yujin.
Jaehyun langsung menarik tangan Yujin dan membawa nya ke ruangan.
Yujin benar-benar ketakutan sekarang.
"Bisakah kau tidak mengganggu ku?" Tanya Jaehyun sambil menghempaskan Yujin ke sofa.
Jaehyun duduk di sebelah Yujin dengan tatapan mengintimidasi.
"Maaf kan aku, Tuan Jung aku tidak bermaksud seperti itu."
"Jangan ikut campur dengan urusan ku." Ucap Jaehyun dingin.
"Aku hanya ingin membuat nama Jung Jaehyun kembali baik dimata para karyawan."
"AKU BUKAN JAEHYUN!!"
Kalimat bernada tinggi itu sukses membuat Yujin tutup mulut.
"M.. Maafkan aku tapi kau adalah Jung—"
"JEFFREY!!" Sebuah suara membuat Jaehyun dan Yujin yang sedang terisak menoleh secara bersamaan.
"Bisakah kau berhenti?" Johnny menatap Jaehyun dengan tatapan lelah.
Jaehyun hanya diam.
"Yujin, bisa kau ikut dengan ku?"
Yujin mengangguk lalu langsung bangun.
"Tidak boleh, dia milik ku." Kata Jaehyun sambil menarik pergelangan tangan Yujin.
"Jeffrey."
Satu kata itu berhasil membuat Jaehyun menurut walau wajah nya masih menyeramkan.
Johnny membawa Yujin ke ruangan nya lalu mempersilahkan Yujin duduk.
"Sebelum nya aku ingin berterima kasih kepada mu yang sudah menjaga Jaehyun selama 2 minggu ini. Sudah lama Jaehyun tidak menjadi Jaehyun yang sebenar nya apalagi hingga 2 minggu."
Johnny membuat Yujin tambah bingung.
Yujin tidak mengerti apa yang Johnny maksud dan Yujin juga takut jika ia akan dipecat.
"Kami masih membutuh kan mu Yujin. Aku harap kau mau terus menjadi sekretaris Jaehyun. Apalagi wajah mu seperti wajah ibu kami dan sifat mu, sangat mirip dengan nya. Mungkin itu yang membuat Jaehyun nyaman bersama mu walau aku yakin Jaehyun tidak mengingat apa pun tentang ibu."
Yujin mengerutkan dahi nya. Dia seperti manusia yang tidak tahu apa-apa.
Johnny bangun dan berjalan menuju jendela lalu memperhatikan lalu lintas dari lantai 23.
"Jaehyun itu istimewa. Dia anak yang baik dan pantas mendapat kasih sayang dari orang sekitar nya. tapi.. Bagaimana aku menjelaskan nya.."
Johnny menyisir rambut dengan jari nya sekilas.
"Aku akan menjelaskan jika waktu nya sudah tepat. Tapi untuk saat ini aku harap kamu mau untuk terus menjaga Jaehyun."
"Baik, Tuan Suh."
Johnny melihat jam.
"Yujin, bisa antar Jaehyun ke rumah dokter Donghae? Ini jadwal Jaehyun untuk kesana. Seharus nya ahjussi yang mengantar nya tapi penyakit anak nya sedang bertambah buruk. Jadi dia izin entah sampai kapan."
"Dokter Donghae adalah psikiater pribadi Jaehyun, tolong ingat apa yang dia katakan lalu sampaikan kepada ku lewat kakaotalk." Lanjut Johnny.
"Baik Tuan Suh, saya pamit dulu."
Yujin langsung menuju ke ruangan Jaehyun.
Dia membuka pintu perlahan dan melihat Jaehyun sedang menunduk.
"Tuan Jung.."
"Yujin?"
Jaehyun langsung berjalan ke arah Yujin dan langsung memeluk Yujin.
Yujin hanya dapat berdiri kaku saat mendapat pelukan dari atasan nya ini.
"Apa jeffrey melukai mu? K.. Kau baik-baik saja kan?" Tanya Jaehyun.
"J.. Jeffrey?"
Yujin berfikir mungkin yang Jaehyun maksud adalah Jaehyun sendiri.
"Aku tidak apa-apa Tuan Jung. Kau tidak perlu khawatir."
Jaehyun melepas pelukan nya.
"Maaf kan aku."
Yujin tersenyum.
"Tidak masalah."
Jaehyun ikut tersenyum.
"Oh iya, Tuan Suh menyuruh ku untuk mengantar mu ke rumah Dokter Donghae sekarang."
Jaehyun melihat jam tangan nya.
"Baiklah. Ayo kita berangkat." Jaehyun langsung menggenggam tangan Yujin dan menarik Yujin menuju keluar ruangan.
Yujin berhenti berjalan dan membuat Jaehyun ikut berhenti.
"Ada apa?" Tanya Jaehyun.
Yujin memberi kode dengan mengarah kan pandangan ke tangan mereka.
"Tidak masalah bukan?" Tanya Jaehyun.
Hal itu membuat Yujin bungkam.
Saat keluar ruangan, hampir semua mata tertuju pada mereka.
Banyak yang berbisik-bisik karena Jaehyun tidak pernah menggandeng siapa pun termasuk Enna yang sebenarnya sering berkunjung ke kantor ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPLIT | Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun, seorang manager perusahaan terkemuka di Seoul. Terlihat sempurna dari luar hingga membuat semua orang tidak dapat menduga kalau ia mengalami amnesia. Ia hanya mengingat seluruh memori yang di mulai sejak masa remaja nya. Sebenarnya ap...