35

5.3K 568 25
                                    

Mobil Jaehyun terus berada pada kecepatan 80 km/jam.

Dia bahkan sempat menabrak pohon dan mobil-mobil lain.

Sekitar 30 menit akhir nya Jaehyun sampai.

Ia langsung menabrakan mobil nye ke pagar tua yang terlihat dirantai.

Jaehyun langsung menuju pelataran rumah tersebut lalu berlari masuk.

Tetapi untuk masuk ke rumah tersebut tidak lah mudah.

Baru saja turun, Jaehyun langsung dihadang oleh 2 laki-laki dengan jaket hitam.

Entah Jaehyun harus bersyukur atau kecewa dengan dirinya sendiri karena kini Jeffrey sudah mengambil alih diri Jaehyun sepenuhnya.

"Minggir atau kalian akan menanggung akibat nya." Kata Jaehyun dengan nada mengintimidasi.

"Ini bukan tempat mu, nak." Kata salah satu dari mereka.

Jaehyun langsung membuka jas nya dan mengendurkan ikataan dasi nya. ia juga menggulung lengan kemeja nya.

"Aku sudah memperingatkan mu."

Jaehyun langsung menghantam laki-laki yang wajah nya sangat tidak enak dipandang terlebih dahulu.

Cukup sekali hantaman di pundak, laki-laki tadi langsung tumbang. Begitu juga laki-laki yang dari tadi tidak dapat berhenti memasang senyum sinis.

"Kenapa kalian sangat mudah untuk ditangani." Kata Jaehyun yang langsung mendobrak masuk.

Dor

Baru saja menginjakan kaki kanan nya, Jaehyun sudah tertembak di lengan bagian kiri nya.

Darah segar langsung mengalir dari lengan Jaehyun.

"Berani nya kau!" Seolah tidak merasakan apa-apa, Jaehyun langsung mengejar orang yang tadi menembak nya.

Jaehyun mengambil batang besi lalu menghantam kepala laki-laki tadi dengan keras.

BUG

Laki-laki tadi langsung jatuh dan menghantam dinding.

"Hanya sebesar itu kekuatan mu?" Tanya laki-laki bersenjata tadi.

Dor

Dor

Dua tembakan sukses melukai pundak kiri Jaehyun dan perut Jaehyun.

Jaehyun terus berusaha melawan laki-laki tadi bersamaan dengan usaha nya untuk menahan agar Jeremy yaitu kepribadian psycho nya tidak hadir.

Jaehyun menendang kepala laki-laki tadi dengan keras.

Dan tendangan tersebut sukses membuat laki-laki tadi pingsan.

"Ugh.." Jaehyun memegang perut nya. Darah nya mengalir deras.

Tapi Jaehyun tidak peduli. Jaehyun langsung menuju ke kamar yang terlihat dijaga oleh 3 orang berbadan besar.

"Sepertinya kita kedatangan tamu." Kata pria berbaju cream yang menyadari kedatangan Jaehyun.

Dia kemudia menyalakan korek api yang sudah ia pegang dari tadi dan menjatuhkan nya ke lantai.

Api yang langsung menyebar mengelilingi ruangan yang terkunci.

Ternyata mereka telah menyiram minyak tanah di sekeliling ruangan.

"Kau datang di waktu yang tepat. Saat ini aku sangat ingin menghajar seseorang." Kata seseorang yang lain yang merupakan ketua gangster tersebut.

SPLIT | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang