Yujin mengetuk pintu kamar Jaehyun beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban, jadi Yujin memilih untuk langsung masuk.
Hari ini adalah hari Minggu, mereka berencana pergi ke pantai hari ini.
"Jae.." Panggil Yujin sembari menyusuri kamar Jaehyun.
Lalu Yujin mendapati Jaehyun yang masih tertidur nyenyak.
Padahal ini sudah jam 10 pagi.
"Jae, ayo bangun—"
"A.. ayah maafkan aku.. aku mohon.. Aayah.. tidakk! Tolong jangan sakiti Johnny, ayah dapat memukul ku.. AYAH!!" Jaehyun berteriak-teriak dalam tidur nya.
"Jaehyun.. hey.. bangun, Jae.."
"A.. ayah.." Jaehyun terbangun dan mendapati Yujin yang kini sudah berada di samping nya.
"Jae.." Yujin menghapus peluh di dahi Jaehyun. Tiba-tiba Jaehyun langsung bangkit dan memeluk Yujin erat.
"A.. Aku ingat semua nya." Bisik Jaehyun kepada Yujin.
"Maaf membuat kalian menunggu." Kata Dokter Donghae yang memasuki ruangan nya sambil berlari.
"Jadi.. apa yang kau ingat?" Tanya Dokter Donghae sambil mengeluarkan catatan nya.
"Semua."
"B.. benar-benar semua?"
"Aku rasa begitu. S.. Sudah beberapa hari ini aku membaca catatan ibu, catatan ku dan semua yang berhubungan dengan masa lalu ku. sampai tadi malam aku membaca catatan milik Johnny hingga tertidur."
"Jadi bisa kau ceritakan?"
Jaehyun mengangguk dengan mantap.
"Jadi, aku ingat kalau ayah sudah sering menyiksaku. Aku dan ibu lebih tepat nya. Seperti yang kita tau kalau Johnny lebih sering berada diluar rumah dan.. aku sering melindungi Johnny dari amukan ayah. Jika ayah sedang emosi dan mencari Johnny, aku sering muncul dan meminta ayah agar meluapkan amarah nya kepada ku saja, tidak kepada Johnny. Mungkin itu yang menyebabkan muncul DID pada diriku. Aku benar-benar memiliki trauma sejak aku batita, jadi aku rasa ini adalah bentuk pertahanan diriku. Aku juga ingat kalau ayah dulu.."
Jaehyun berfikir dahulu.
"Berselingkuh dengan Bibi Sohee, saat itu aku berada di kantor ayah dan melihat mereka. Dan kebetulan Dokter Donghae datang. Saat itu, ibu juga melihat nya. Ibu langsung menarik ku dan mengajak ku pulang. Setelah kejadian itu, ayah menjadi lebih kejam dan lebih mudah marah. Lalu beberapa tahun setelah itu, yang aku tau Bibi Sohee meninggalkan ayah. Dan ayah menjadi seorang yang terasa asing bagiku. Aku benar-benar takut. Tapi tak lama kemudian, tiba-tiba ayah menjadi baik, kami sempat merasakan kasih sayang ayah tapi hanya beberapa tahun saja karena setelah itu Bibi Sohe kembali dan setelah itu Ibu ku, meninggal."
Yujin mencoba menguatkan Jaehyun dengan mengelus punggung Jaehyun.
"Aku membaca (--di diary ibu) kalau Bibi Sohee sempat meninggalkan ayah karena ekonomi ayah sedang jatuh saat itu."
Dokter Donghae tidak terlihat terkejut karena memang dia sudah mengetahui nya.
"Aku akan mencoba terus menggali ingatan ku lagi." Jaehyun menunduk.
"Aku rasa kamu perlu banyak istirahat Jae.." Ucap ku pelan.
"Ya Jaehyun, itu benar. Kau sudah bekerja keras selama ini. Kau bisa kembali kalau kau sudah merasa baikan."
"Terima kasih."
"Kami pamit dulu, Paman. Terima kasih."
"Sama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
SPLIT | Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun, seorang manager perusahaan terkemuka di Seoul. Terlihat sempurna dari luar hingga membuat semua orang tidak dapat menduga kalau ia mengalami amnesia. Ia hanya mengingat seluruh memori yang di mulai sejak masa remaja nya. Sebenarnya ap...