"BAGAIMANA KAU BISA TERLAMBAT DI HARI PERTAMA MU, HAH?!" Jaehyun memarahi Yujin di ruangan nya.
Yujin gemetar sambil menahan tangis. Selama ini dia tidak pernah dibentak seperti ini.
"Sa..Saya rasa saya sangat kelelahan karena kemarin saya harus membereskan apartemen jadi saya—"
"ALASAN—"
"JEFFREY, HENTIKAN!!" Johnny masuk ke ruangan Jaehyun.
"Duduk." Perintah Johnny kepada Jaehyun.
Jaehyun langsung menurut dan duduk di sofa panjang.
"Kau juga, silahkan duduk." Kata Johnny sambil tersenyum kepada Yujin.
Yujin yang masih shock perlahan duduk lalu menunduk dan menghapus air matanya.
"A.. Apa kau menangis?" Tanya Johnny yang khawatir.
"Ah.. maafkan saya." Kata Yujin.
"No.. No problem. Seharus nya saya yang minta maaf." Kata Johnny.
"Jeffrey, kau harus meminta maaf."
Jaehyun menatap Johnny tajam.
"Jeffrey." Suara Johnny terdengar sangat dingin.
Jaehyun hanya diam lalu melipat kedua tangan nya.
Johnny yang tidak ingin membuat masalah ini bertambah rumit langsung bangun dan menarik Yujin keluar.
"Maafkan adik ku, dia memang tempramental." Kata Johnny.
"Ti.. Tidak apa-apa. Ini salah saya karena terlambat."
"Kau baru sampai di Seoul?"
"Ya, kemarin sore saya baru sampai." Kata Yujin sopan.
"Ohh I see.. Yasudah kalau begitu, lanjutkan pekerjaan mu." Johnny tersenyum lalu pergi meninggalkan ruangan Yujin.
"Kau langsung pulang?" Tanya Johnny yang tiba-tiba berada di ruangan Yujin.
"Saya rasa tidak, saya ingin bertemu seseorang setelah ini." Kata Yujin sambil membereskan meja nya.
"Bapak sendiri tidak pulang?" Tanya Yujin kepada Johnny.
Johnny terkekeh, "Panggil aku Johnny atau paling tidak jangan terlalu kaku, aku ingin dekat dengan semua karyawan ku." Kata Johnny.
"Tapi saya merasa tidak enak jika harus seperti itu."
"Paling tidak panggil saya 'Tuan Suh' jangan 'bapak'. Itu nama yang saya pakai ketika dinas keluar negeri." Jelas Johnny.
"Baik Tuan Suh."
"Yasudah saya harus meeting dengan Jaehyun dulu. Sampai jumpa." Johnny langsung masuk ke ruangan Jaehyun.
Setelah Johnny masuk ke ruangan Jaehyun, Yujin langsung mengambil tas nya dan pergi.
"Min Yujin.." Panggil seseorang.
Yujin menoleh dan mendapati 4 staff perempuan yang seperti nya ingin pulang juga.
"Yaa??"
"Kau sekretaris baru Tuan Jung bukan?" Tanya perempuan yang lain.
"Ohh.. Yaa, aku sekretaris baru nya."
"Perkenalkan, aku Seulgi."
"Aku Doyeon."
"Aku Namjoo."
"Aku Nayeon.. senang bertemu dengan mu."
"Aku Yujin, senang bertemu dengan kalian." Kata Yujin.
"Kau mau ke bawah bersama kami? Kami juga ingin pulang." Ajak Seulgi.
Yujin mengangguk.
Sesampai nya di lift Namjoo membuka suara.
"Bagaimana rasa nya menjadi sekretaris Tuan Jung?"
Yujin tersenyum karena langsung teringat dengan kejadian tadi pagi.
"Apa tadi dia memarahi mu?" Tanya Nayeon.
"Hmm.. bisa dibilang begitu." Yujin tersenyum ke arah mereka.
"Aku harap kau dapat bertahan Yujin. Jika Tuan Jung memarahi mu jangan terlalu diambil hati." Kata Seulgi.
"Ya.. dia itu sensitif. Tapi kadang dia baik, kadang dia emosional. Aku tidak pernah mengerti dengan nya walau sudah bekerja 1 tahun disini." Tambah Naeyon.
"Kau harus bekerja dengan baik, Yujin. Tuan Jung adalah orang yang teliti, displin dan sangat cermat. Kau tau, kemarin ada karyawan yang dipecat karena salah menulis angka 1 menjadi 2." Kata Doyeon.
"Ya.. Chan dipecat karena hal sepele." Kata Nayeon.
"Chan?"
"Ya, itu nama karyawan yang kemarin Tuan Jung pecat. Dia adalah tunangan Nayeon."
"Waah benarkah, kau sudah bertunangan?" Tanya Yujin.
Naeyon tersenyum
"Tapi bukan kah itu hal yang cukup fatal?" Tanya Yujin lagi.
"Tapi tidak seharus nya dia memecat Chan hanya karena masalah tersebut." Kata Seulgi.
Yujin mengangguk-angguk setuju.
Sesampai nya di lobby, mereka berpisah. Yujin memilih berjalan ke arah cafe yang letak nya dekat dengan kantor nya.
Setelah sampai, Yujin naik ke lantai 2 cafe dan mencari seseorang.
"Yujin.." Panggil seseorang dari dekat jendela.
Yujin langsung berjalan menuju meja tersebut.
"Ayah.." Yujin langsung menghampiri Minho, ayah nya, yang sudah lama tidak ia temui.
Setelah itu mereka berbincang-bincang mengenai banyak hal.
Awal nya Yujin agak canggung tetapi lama-kelamaan ia terbiasa dan akhir nya menikmati percakapan dengan ayah nya yang sudah lama tidak ia temui.
Hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul setengah 9 malam.
Ring.. Ring..
Handphone Yujin berbunyi dan tertera nama Johnny.
"Ya Tuan Suh?"
"Yujin, kau bisa kembali ke kantor?" Suara Johnny terdengar sangat panik.
"Tentu saja."
"Yasudah kalau begitu kembali ke kantor lalu langsung ke basement dimana mobil Jaehyun diparkirkan. Bawa Jaehyun ke rumah sakit yang ada di pertigaan dekat kantor. Aku akan menyusul secepatnya kesana."
"Baik."
Yujin tidak mengerti apa yang terjadi, tapi dia langsung membereskan barang-barang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPLIT | Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun, seorang manager perusahaan terkemuka di Seoul. Terlihat sempurna dari luar hingga membuat semua orang tidak dapat menduga kalau ia mengalami amnesia. Ia hanya mengingat seluruh memori yang di mulai sejak masa remaja nya. Sebenarnya ap...