Author POV
Jaehyun berjalan ke kamar nya lalu pergi mandi.
Dia sangat lelah menjadi diri nya sendiri.
Dia ingin menyudahi semua nya tapi dia tak tega jika harus meninggalkan Johnny yang selama ini telah berjuang sendiri.
Johnny adalah kakak terbaik bagi Jaehyun.
Johnny juga merupakan sosok ayah, ibu, sahabat dan atasan terbaik bagi Jaehyun.
Tidak masalah seberapa besar masalah yang pernah Jaehyun perbuat, Johnny pasti selalu dapat menyelesaikan nya dengan baik.
Jaehyun berjalan dan berdiri di depan kaca.
"Bisa kah kalian berhenti? Aku tidak mau membuat banyak orang tambah benci kepada ku.."
Kepala Jaehyun tiba-tiba pusing, dia terjatuh dan terdiam sejenak.
"A.. Aku lelah dengan semua ini.. aku tidak mau menyusahkan Johnny lagi.. A.. apakah aku harus menyelesaikan ini semua sendiri? Tolong berhenti.."
Jaehyun menangis.
Dia merasa sangat tertekan sekarang, Jaehyun merasa dia terus menjadi beban terhadap Johnny.
Mungkin ini bukan Jaehyun, tetapi Yoon Oh.
My Bunny Doy
| Yujin
| Kau sudah tidur?DOYOOOUNG |
Belum |
Ada apa? || Tidak ada apa-apa
| Aku hanya merindukan muAww aku juga merindukan mu |
| Yujin..
| Boleh aku menelfon mu?Tentu saja |
MY BUNNY DOY
Incoming video"Hai.." Kata Yujin yang sedang memakai masker.
"Aigoo kkamjagiya.." Doyoung yang kaget otomatis langsung melempar handphone nya.
"Hahhahaa.. Doyoung.."
"Mengapa kau tidak bilang dulu astaga. Kau membuat ku kaget."
"Hahhahaa maafkan aku."
"Kau baru pulang?"
"Tidak, seperti nya setengah jam yang lalu."
"Kau sudah makan?"
"Belum. Aku terlalu lelah untuk memasak."
"Kalau aku bersama mu, pasti aku akan memasakan sesuatu untuk mu." Kata Doyoung.
"Kau membuat ku tambah merindukan mu, Doyoung."
Doyoung bersandar lalu memandang Yujin sambil tersenyum.
"Kau sudah makan?" Tanya Yujin.
"Sudah. Tadi Ibu mu, ibu ku, tante Yoona, Haechan, Mark dan Winwin makan bersama. Tadi kami memasak kepiting pedas kesukaan mu." Kata Doyoung.
"Ahh aku sangat ingin makan itu.."
Yujin batuk beberapa kali.
"Kau sakit?" Tanya Doyoung.
"Sudah beberapa hari ini tenggorokan ku tidak enak."
"Kau sudah minum obat?"
"Aku tidak sempat membeli nya, aku sangat sibuk Doyoung."
Doyoung menghela nafas.
"Harus kah aku tinggal disana dengan mu?"
"Hahhahaa tidak mungkin, kau punya pekerjaan disana."
"Aku dapat memantau nya dari Seoul."
"Tidak perlu Doyoung, aku baik-baik saja."
Yujin kembali batuk, kepala nya juga mulai pusing.
"Aku rasa kau harus beristirahat." Kata Doyoung.
"Tapi aku ingin menceritakan sesuatu."
"Apa itu? Apa kau ada masalah?"
"Hmm.. sebenar nya ini tentang atasan ku. nama Jaehyun. Tapi.."
"Tapi??"
"Banyak yang bilang dia memiliki banyak nama."
"Banyak nama? Mungkin dia memang memiliki banyak julukan."
"Buka itu yang ku maksud."
"Lalu bagaimana?"
"Seperti.. bagaimana aku menjelaskan nya. Jadi jika dia menjadi A dia tidak ingin dipanggil B dan lain-lain."
"Kau serius?"
"Untuk apa aku berbohong padamu. Oh iya, dia juga sering terbawa emosi hanya karena hal sepele. Banyak karyawan yang telah ia pecat karena hal itu. Dia juga sering mengajak bawahannya berkelahi."
"Kau harus berhati-hati dengan nya Yujin. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu."
"Santai saja Doyoung, dia berlaku baik pada ku."
"Kau yakin?"
"Tentu saja.. Tapi menurut mu, apa yang terjadi dengan nya? Aku baru menyadari kalau semua nya agak janggal."
"Aku juga tidak tau. Tapi mungkin aku dapat mencari tahu. Siapa nama nya tadi?"
"Jaehyun. Jung Jaehyun."
"Baiklah, aku akan mencari informasi tentang nya. Hmmm.. tapi ini sudah malam, kau harus tidur Yujin. Jangan lupa untuk makan dan minum obat. Paling tidak, makan lah ramyun untuk malam ini." Kata Doyoung yang sangat khawatir.
"Siap bos.."
"Yasudah, aku tutup ya. Selamat malam kesayangan ku.. jaga diri baik-baik okey."
Yujin mengangguk "Ayay captain.. selamat malam juga.. have a nice dream doy.."
"You too.."
Setelah selesai, Yujin membilas wajah nya lalu pergi ke dapur.
"Aku lupa membeli ramyun."
Tidak ada persediaan makanan untuk hari ini, hanya tersisa kimchi.
Nasi instant pun tidak ada.
"Aku bisa sakit perut kalau hanya memakan kimchi."
Yujin memilih untuk meminum dua gelas air putih lalu pergi tidur.
"Aku harap aku bisa sembuh besok."

KAMU SEDANG MEMBACA
SPLIT | Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun, seorang manager perusahaan terkemuka di Seoul. Terlihat sempurna dari luar hingga membuat semua orang tidak dapat menduga kalau ia mengalami amnesia. Ia hanya mengingat seluruh memori yang di mulai sejak masa remaja nya. Sebenarnya ap...