SPLIT | Jung Jaehyun

25

Ting.. Tong..

Bel rumah ku sudah berbunyi untuk kesekian kali nya, tapi aku terlalu malas untuk bangun dan membuka pintu.

Siapa orang yang bertamu ke rumah ku padahal masih jam 6 pagi.

Apakah Jaehyun?

Tidak mungkin, dia pasti langsung masuk karena dia mengetahui kode apartemen ku.

"Tunggu sebentaar.."

Aku langsung berjalan ke arah pintu dan membuka nya.

"Hi.."

Aku yang sedang mengumpulkan nyawa langsung memfokuskan pandangan.

"Doyoung?!"

Aku langsung terkejut melihat Doyoung yang memakai mantel dan membawa koper cukup besar.

Doyoung menampilkan gummy smile nya.

Aku langsung memeluk nya, Doyoung menepuk-nepuk punggung ku.

"Ayo masuk, akan kubuatkan kau sesuatu."

"Tidak perlu, aku baru saja makan di bawah. Aku sangat mengantuk, aku boleh tidur di apartemen mu bukan?" Tanya nya.

"Tentu saja, kau bisa tidur di kasur ku."

Aku dan Doyoung memang sangat dekat, bahkan aku dan Doyoung sering tidur sekamar tapi biasa nya ada Mark, Haechan dan Winwin di kamar tersebut.

Kami memang sangat dekat sejak kecil, aku sudah menganggap Doyoung sebagai keluarga ku.

"Yujin, bolehkah aku membuka kasur bagian bawah mu?" Tanya Doyoung dari kamar ku.

"Silahkan saja. Kau bisa tidur di atas atau bawah." Kata ku pada Doyoung.

"Kau berangkat jam berapa?" Tanya ku dari dapur.

Aku sedang membuatkan Doyoung susu hangat.

"Sejak pukul 10 malam."

"Kau naik kereta?"

Doyoung menggeleng, "Mobil."

"Ini.." Kata ku sambil memberikan segelas susu hangat.

"Terima kasih.."

"Aku juga ingin melanjutkan tidur ku."

Akhir nya aku dan Doyoung melanjutkan tidur hingga jam setengah 10 pagi.

Aku bangung dan langsung mandi.

Karena ini hari Minggu aku memutuskan untuk bersantai di ruang TV sambil memakan ramyun lalu mengirim pesan kepada atasan kesayangan ku.

Jung Jae

Selamat pagi |
Jaehyunie~ |

| Kau sudah berani memanggil ku Jaehyunie hmm?
| Berarti aku akan terus memanggil mu baby
| Atau babe
| Atau Honey

Jung Jaehyun stop :) |

| Ada apa honey?
| Kau lapar?
| Aku akan membelikan mu makan lalu langsung kesana

NO |
Tidak perlu |

| Kenapa? Kau tidak lapar?

Aku sedang makan |

| Apa lauk nya?

Ramyun |

| Kau bisa sakit jika terus makan ramyun
| Aku segera kesana