13

6.3K 661 3
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam.

Sudah banyak staff yang pulang, tetapi Yujin baru akan pulang karena ia harus menemani Jaehyun meeting dengan rekan bisnis nya.

"Yujin.." Panggil Johnny yang masuk ke ruangan Yujin secara tiba-tiba.

"Ya Tuan Suh.. Ada yang bisa saya bantu?"

"Bisa ke ruangan ku sebentar?" Tanya Johnny.

"Baiklah."

Yujin langsung berjalan di belakang Johnny dan masuk ke ruangan milik Johnny.

"Kau mau minum apa?" Tawar Johnny.

"Terima kasih Tuan Suh, tapi anda tidak perlu repot-repot."

Johnny tersenyum lalu langsung duduk setelah menyuruh Yujin duduk.

"Jadi sebenar nya aku sudah lama ingin membicarakan ini dengan mu. Oh iya aku ingat kan kembali agar kau tidak terlalu kaku dengan ku."

"Baik."

"Hmm.. Jadi bagaimana aku memulai nya.."

Johnny berfikir sejenak.

"Oh aku tau.. Jadi sebenar nya Jaehyun adalah penderita DID."

"DID?" Tanya Yujin.

"Dissociative Identity Disorder."

Yujin agak kaget dengan kalimat tersebut, tapi Yujin tidak yakin dengan apa yang ia pikirkan saat ini.

"Maaf Tuan Suh tapi saya tidak mengerti maksud anda."

Johnny membenarkan posisi duduk nya, "Itu adalah kepribadian ganda. Jadi, Jaehyun bisa mengalami perubahan kepribadian dalam satu waktu. Kau tau kan maksud ku, kepribadian ganda."

Deg

Seolah dunia Yujin berhenti untuk sesaat.

Pikiran nya blank

Otak Yujin terus menolak fakta tersebut.

Yujin benar-benar shock dengan kata-kata Johnny, maksud nya, bagaimana bisa?

"Mungkin banyak pertanyaan yang sedang kau pikirkan saat ini, aku akan menjelaskan nya satu per satu."

Johnny menghela nafas panjang sebelum ia menjelas kan.

"Jaehyun sudah menderita DID sejak sekolah dasar. Awal nya keluarga ku tidak menyadari itu, karena Jaehyun memang sering sendiri. Hanya ibu ku yang dekat dengan nya. sebenar nya aku juga sangat dekat dengan Jaehyun tapi aku sering tinggal bersama ayah ku di luar negeri untuk ikut beberapa acara. Aku juga memiliki jadwal sekolah yang sangat padat dulu, jadi aku tidak punya banyak waktu bersama Jaehyun.." Jelas Johnny.

"Ibu ku awal nya hanya bercerita kalau Jaehyun suka bergelagat aneh. Kadang dia mengamuk dan benar-benar menjadi menyeramkan lalu dia menjadi seorang yang sensitif dan mudah menangis. Tapi ibu pikir itu karena memang Jaehyun adalah seorang anak kecil hingga saat kami sedang berlibur, aku bermain dengan Jaehyun seperti biasa tapi tiba-tiba dia bilang kepala nya sakit lalu dia melempari ku mainan nya. saat itu kami sedang berada di pantai, Jaehyun langsung melempari ku pasir dan beberapa kelapa yang sudah busuk. Aku kaget dan langsung berlari menuju orang tua ku."

"Ibu langsung memeluk ku dan ayah langsung mendorong Jaehyun hingga terjatuh. Aku tidak terlalu kaget dengan perlakuan ayah karena ayah kami memang seperti itu, aku malah lebih kaget dengan apa yang Jaehyun lakukan. Biasa nya jika ayah sudah bermain tangan, Jaehyun akan langsung menangis tetapi saat itu Jaehyun langsung melempari ayah dengan pasir dan juga beberapa mainan. Mata nya memerah begitu juga wajah nya, dia terlihat sangat marah."

"Ibu langsung melepas pelukan ku dan memeluk Jaehyun. Tak lama Jaehyun langsung terdiam dan menangis. Setelah saat itu Jaehyun menjauhi ku karena dia merasa bersalah pada ku tetapi aku terus berusaha mendekatinya."

"Aku sempat bertemu dengan beberapa kepribadian nya yang lain tetapi karena saat itu aku tidak tau-menau tentang DID, aku hanya bercerita saja dengan sahabat-sahabat ku, Taeyong dan Yuta. Kau kenal kan? Mereka rekan bisnis ku juga."

Yujin mengangguk karena memang tadi dia baru saja rapat dengan Taeyong dan Yuta.

"Yuta yang pertama kali berbicara tentang DID, saat itu kami sedang menginap di rumah Taeyong. Lalu setelah itu kami bertiga mencari tau tentang DID dan aku menemukan banyak kesamaan dengan apa yang terjadi dengan Jaehyun. Awal nya aku takut Yuta dan Taeyong menjauhi ku karena Jaehyun,tetapi mereka terus memberi ku semangat dan nasehat untuk menghadapi Jaehyun. Mereka juga terus memberi support kepada Jaehyun. Aku berbicara empat mata dengan ibu ku. ibu sempat shock dengan hal tersebut tetapi keesokan nya ibu langsung mencari pengobatan untuk Jaehyun dan dia bertemu dengan sahabat lama nya Sohee. Suami nya adalah dokter yang sekarang kita kenal yaitu Paman Donghae. Ibu sempat mengantar Jaehyun beberapa kali tetapi ahjussi yang lebih sering mengantar Jaehyun karena saat itu ibu ku sedang sakit-sakitan."

Johnny tersenyum getir.

"Lalu saat aku SMP, Jaehyun saat itu masih sekolah dasar. Aku lupa tepat nya kapan tapi tiba-tiba ibu kami menghilang dan Jaehyun masuk kerumah sakit. Jaehyun koma selama satu bulan dan saat ia bangun, ia lupa ingatan."

Yujin menutup mulut nya tak percaya, ia seperti ingin menangis mendengar masa lalu Jaehyun yang sepertinya terasa sangat berat.

"Selama Jaehyun di rumah sakit, aku selalu menemani nya. dia masih ingat dengan ku, ayah dan lain nya tapi yang aneh dia melupakan semua kejadian di masa lalu dan dia melupakan..."

Johnny sangat berat untuk melanjutkan kalimat nya.

"..ibu kami."

Suara Jaehyun membuat Yujin dan Johnny terkejut.

Yujin langsung merasa tidak enak karena membicarakan Jaehyun.

Tapi Jaehyun terlihat biasa saja.

Jaehyun langsung duduk di sebelah Yujin.

"Saat itu aku lupa dengan wajah ibu. Awal nya Johnny biasa saja karena dia bilang akan memberikan foto ibu agar aku dapat mengingat nya tapi setelah aku keluar dari rumah sakit, semua barang ibu telah tiada. Begitu juga dengan ibu kami dan rumah kami. Ayah bilang barang ibu dijual karena ibu telah menghilang selama Jaehyun koma. Dan masalah rumah, ayah bilang dia ingin membuat suasana baru jadi dia menjual rumah lama kami." Jelas Jaehyun.

"Itu mengapa aku memilih mu Yujin. Kau mirip dengan ibu kami. Mungkin Jaehyun tidak dapat mengingat nya tetapi paling tidak ia dapat memiliki bayangan kalau—"

"Ibu ku memiliki wajah yang cantik seperti dirimu." Potong Jaehyun

"Aku hanya ingat kalau beberapa sifat dan kebiasaan mu sama seperti ibu ku, awal nya aku tidak tau kenapa aku dapat mengingat itu tapi seperti yang sudah aku bilang dulu, aku memastikan ini kepada Johnny dan Johnny amat sangat setuju dengan ku." Kata Jaehyun lagi.

"Ya.. itu alasan kami memilih mu."

Yujin tersenyum tipis.

"Sebenar nya aku sangat kesal dengan perbuatan ayah terutama karena dia tidak mencari ibu kami sama sekali. Aku juga sangat geram saat mencari semua kenangan kami bersama ibu kami. Barang milik ibu seperti lenyap ditelan bumi. Benar-benar tidak ada sama sekali sampai saat aku membereskan kotak besar yang berisi ensiklopedia milik ku, aku menemukan buku harian milik ibu ku. itu adalah satu-satu nya kenangan yang kami miliki jika kami merindukan ibu kami."

"B.. Bagaimana buku itu bisa ada di sana?" Tanya Yujin.

"Oh iya aku bahkan tidak berfikir sampai situ. Itu karena.."

Johnny langsung membulatkan mata nya dan mengingat-ingat kejadian tersebut.

"Saat itu aku diberikan tugas sebelum pergi ke acara berkemah yang diadakan sekolah ku. Sekolah menyuruh kami mendengarkan keluh kesah ibu kami masing-masing agar saat berkemah kami bisa merenungi hal itu. Agar kami bisa lebih berbakti dan mengharga ibu kami." Johnny langsung bangun dan menelfon seseorang.

"Buat jadwal pertemuan ku dengan Yuta dan Taeyong. Secepat nya."

SPLIT | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang