Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡.
.
.Bagian 2 • ToD
_________________Keadaan Kelas XII Mipa 3 kini semakin ramai dengan sorak-sorak mengejek juga menyindir perihal Renjun yang ketahuan mencuri ditas milik Nakyung padahal kenyataannya itu semua sama sekali tidak benar. Hanya kesalahpahaman semata.
Lemparan barang yang di arahkan pada Renjun semakin parah, kali ini mereka melempar botol kaleng bekas minuman. Beruntung tidak ada sisa cairan, jika ada itu bisa mengotori seragam Renjun. Mungkin Nakyung yang duduk di dekatnya akan terkena imbasnya.
Lee Nakyung, gadis yang menjadi alasan riuhnya kelas. Dia juga menggeram kesal sebab Hyunjin selaku ketua kelas entah pergi kemana mengakibatkan kelas tidak terkondisikan. Ia sebal sendiri.
Nakyung mengepalkan tangannya. Pandangannya mengarah pada Renjun yang masih saja menunduk. Atensinya bergantian antara teman-teman kelas yang sibuk melempari juga Renjun yang menjadi korban.
"Oke gua sekarang nyadar, kali ini beneran udah kelewatan. Dan masalah ini harus segera diakhiri. Gua memantapkan hati sebelum berdiri dari tempat duduk," batin Nakyung sambil meyakinkan hatinya sendiri.
Brak.
Nakyung menggebrak mejanya dan sontak membuat seisi kelas diam. Suasana riuh seketika menjadi lengang. Renjun yang menunduk terkejut di dekat Nakyung sebab tenaga yang digunakan untuk menggebrak itu sangat kuat. Memang jika perempuan marah pasti akan mengerikan. Tidak bisa diduga apa yang bisa dilakukan nantinya.
"Gua mau bilang sesuatu..." Nakyung menggantungkan kalimatnya. Ia mengulum bibir bawahnya. Perasaan ragu kini mulai menyelimuti. Namun, kedua tangannya masih tetap mengepal.
"Mau bilang apa lo?" tanya Somi dengan botol minum plastik di tangan kanannya yang pasti siap dilemparkan pada Renjun.
"Si cupu, eh maksud gua..." Lagi-lagi Nakyung menggantungkan kalimatnya. Sedangkan seisi kelas yang kini menatap Nakyung dengan ekspresi penasarannya. Nakyung sempat melirik ke arah Siyeon. Gadis bemarga Park itu mengangguk meyakinkan. Mendapat respon dari sahabatnya, Nakyung membuang nafas pelan. Kini pandangannya ia fokuskan ke depan.
"Renjun gak salah," kata Nakyung membuat teman seisi kelas dipenuhi tanda tanya, ada yang memasang wajah bingung dan penasaran.
Nakyung yang melihat ekspresi teman-temannya itu mulai menjelaskan tentang kejadian yang sebenarnya. Berawal dari Renjun yang ingin meminjam pensil. Lalu Nakyung yang sedang tidur, menjawab dengan keadaan setengah sadar menyuruh Renjun untuk mengambilnya sendiri. Sedangkan Nakyung yang merasa ada yang bergerak-gerak di belakangnya langsung terbangun dan menuduh yang tidak-tidak pada Renjun. Dan berakhirlah Nakyung pergi ke kantin dan ia ingat kejadian yang sebenarnya. Nakyung jadi merasa bersalah.
Sebenarnya dari hati Nakyung yang paling dalam, ia hanya sedikit merasa bersalah sebab rasa kasihannya yang mendominasi.
"Bener lo Kyung?" Tanya Somi dengan ekspresi tidak percaya.
"Iya dan kalian gak usah nglemparin barang-barang lagi ke Renjun. Gua yang dideketnya juga kena tau ga," kata Nakyung yang setelahnya kembali duduk di bangkunya. Ia mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu [Huang Renjun]✅
Teen Fiction[15+] [Follow me before read] Sebagai cewe yang berbaik hati dan tidak sombong, gua bakal jadiin si cupu temen. Gua selalu jadi temen yang baik buat dia. "Makasih ya kamu udah mau jadi temen aku" Renjun selalu mengulang kata-kata itu terus, sampai...