_Started to LDR_√

1.6K 172 59
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Bagian 40 • Started to LDR
_______________________________

"Kok daritadi diem." Renjun menusuk-nusuk pipi Nakyung yang sedari tadi hanya diam saja, melamunkan apa tidak jelas.

"Karena gak ngomong." Ketus Nakyung.

"Kok ketus gitu sih, masa gak mau ngehabisin waktu sebelum pergi."

"Iya maaf."

"Kok jadi minta maaf sih?"

"Entah, mau aja."

"Jun aku boleh tanya gak?" Renjun mengangguk. "Kenapa tadi kamu marah gegara aku mau ngelepas kacamata kamu?"

"Eum." Renjun nampak berpikir, "Gak mau aja kamu ngelihat muka aku tanpa kacamata."

"Masa? Aku malah penasaran lho."

"Belum waktunya Na."

"Jangan peluk-peluk ih geli." Cicit Nakyung karena Renjun yang berulang kali mendusel di ceruk lehernya. Mana sekarang sedang di mobil dan itu ditemani oleh nyonya dan tuan Huang dikursi depan. Jadi ke bandara itu diantar, bang Winwin tidak ikut. Katanya 'Ngapain toh setiap hari juga ketemu'.

Serah lo aja deh Win.

"Gak papa, puasin dulu sebelum aku pergi." Renjun tambah menjadi menggoda Nakyung yang sedari tadi menahan geli ditambah gatal karena tekena surai Renjun yang memang mulai lebat.

"Tap-"

"Kalian pacaran gak bilang-bilang ya." Nyonya Huang mulai ikut dalam pembicaraan.

"Hehe." Renjun.

"Sama mama sendiri kok gitu sih Jun." Bisik Nakyung.

"Gapapa, mama juga suka bercanda kok."

***

"Jangan pergiiii." Nakyung memeluk Renjun erat sebelum pergi, dia sedang mencoba untuk menahan tangis.

"Kok ngomongnya gitu."

"Eh, gak Jun. Aku mau bilang hati-hati di jalan." Renjun mengusap rambut Nakyung pelan. Mereka masih berpelukkan.

"Kamu di sini juga jaga diri ya." Nakyung mengangguk pelan. Mereka sekarang hanya berdua karena orangtuanya Renjun sedang mengurus penerbangan sekalian memberikan pasangan RenKyung untuk berdua sebelum memulai LDR.

"Jangan lirik yang lain." Kata Nakyung setelah melepaskan pelukan, ia memasang wajah yang dibuat menyeramkan, tapi malah jatuhnya lucu di mata Renjun, dia terkekeh pelan.

"Kok malah ketawa sih."

"Enggak, kamu lucu aja kalo gitu."
"Aww." Nakyung mencubit perut Renjun keras.

"Mau pergi kok dicubit, mending dicium aja, hehe." Kata Renjun sambil menunjuk pipinya, Nakyung sudah panas sendiri.

"Dih." Mulutnya mendumal, tapi tetap saja mencium pipinya Renjun yang bagian kiri, karena malu Nakyung segera meluk Renjun lagi.

Cupu [Huang Renjun]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang