_Mulai Tidak Konsisten_√

2K 243 25
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Bagian 23 • Mulai Tidak Konsisten
______________________________________

Lima belas menit berlangsung, Nakyung dan Renjun masih saja berjalan jalan sambil melihat keadaan sekitar yang ramai oleh lautan manusia. Dan kini keduanya sudah mengelilingi taman hiburan tanpa mencoba salah satu pun wahana yang disediakan.

Nakyung menghela nafas pelan. Ia juga bingung ingin naik wahana apa. Semuanya terlihat penuh oleh antrean orang-orang. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada lelaki di dekatnya. "Jun, enaknya naik apa nih?"

Renjun yang sedari tadi juga sibuk memperhatikan sekitar kini menolehkan pandangan pada gadis di sampingnya. Ia menilisik pahatan wajah cantik Nakyung sebentar lalu mulai berpikir wahana atau tempat apa yang sekiranya dapat dikunjungi tanpa harus mengantri. Dan manik matanya jatuh pada salah satu tempat yang sepi dari lautan manusia. "Rumah Hantu, mau?"

"E, eh." Nakyung terdiam. Menimang-nimang tawaran yang diajukan oleh Renjun, seketika bulu kuduknya berdiri takut. Apalagi hembusan angin malam yang menambah kesan mencengkam.

"Kok malah bengong?" tanya Renjun sambil melambaikan tangan di depan wajah Nakyung yang seketika langsung sadar akan lamunannya. "Kamu mau, ga?" tanya Renjun lagi mencoba memastikan.

"Em, boleh tuh." Nakyung memasang ekspresi meyakinkan. Hah, padahal mah dia itu sok sok an setuju dengan tawaran Renjun. Sebab hatinya sekarang sudah dugeun degeun sendiri. Takut dia mah.

"Kamu ga takut nih?" goda Renjun yang sepertinya tak percaya dengan raut wajah Nakyung yang seolah-olah dibuat berani.

Nakyung memicingkan alis karna merasa diremehkan. "Gak kok, gua ga takut cause i'm brave," katanya sambil membusungkan dadanya.

Renjun tertawa pelan melihat tingkah Nakyung yang malah terlihat konyol di matanya. "Yaudah yuk kita ke sana."

Nakyung mengangguk pelan. Keduanya mulai melangkahkan kaki menuju wahana rumah hantu. Dan kini sudah sampai persis di depan pintu masuk ke dalam rumah hantu.

Gadis asli keturunan Korea itu diam diam mencuri pandang ke arah lelaki di sampingnya yang selangkah lebih dekat dengan pintu. Kedua manik matanya berbinar takjub dengan aura yang menguar pada lelaki berkacamata itu yang tidak sedikit pun terlihat takut. Berbanding jauh dengan dirinya. Jika saja Nakyung tidak lebih mementingkan image nya, sudah dipastikan ia akan kabur dengan berpura-pura ingin ke kamar mandi dan baru kembali nanti saat waktunya pulang ke rumah.

Aish, dasar Lee Nakyung. Di depan berani sedangkan di dalam takut.

Padahal baru lima langkah memasuki rumah hantu. Bulu kuduk Nakyung sudah berdiri semua. Ia meneguk ludah kasar melihat dekorasi yang benar-benar menyerupai rumah yang tak pernah dihuni selama berpuluh-puluh tahun, bahkan yang ini lebih horor.

"BUAHAHAHAHAHA!!!"

"Jun." Nakyung refleks mendekatkan tubuhnya saat suara hantu terdengar. Sedangkan Renjun masih berjalan biasa saja seolah dia sedang di jalan perumahan, tidak ada takut-takutnya.

"Eh, katanya berani," kata Renjun menggoda gadis di depannya yang tiba-tiba mengcengkeram lengannya. Membuatnya harus menahan sedikit rasa sakit sebab Nakyung lumayan juga mencekalnya. Sedangkan gadis yang digoda memilih tak peduli, dirinya sibuk memperhatikan sekitar.

"Juun!!" Nakyung semakin mengeratkan pegangan juga menyembunyikan wajahnya di lengan Renjun saat potongan tangan imitasi tiba-tiba terjatuh dari atap. Renjun terkekeh geli melihat guratan ketakutan jelas terlihat di wajah Nakyung.

Cupu [Huang Renjun]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang