~Ayookk votement!!
Spam komen untuk memberikan kesan terbaik di chapter terakhir ini!! ga ada nambah-nambah lagi !!
Jangan siderss untuk hari terindah kapal Renkyung di sini
Aw aw ヾ(Ő∀Ő)ノ
Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡!Happy Reading!
-(¬∀¬)σ
***
Bagian 50 • Let It Be A Secret (Epilog)
____________________________________________________Seorang gadis tengah berjalan menuju rumahnya, ia tersenyum miris. Padahal saat tadi dia ke luar rumah dipenuhi perasaan sedih dan ketidakrelaan, namun itu sudah berubah setelah kejadian beberapa menit lalu.
Hatinya menghangat, senyum merekah di sudut bibirnya, ia memeluk Nyonya Lee erat, liquid bening mulai membasahi pipi tirusnya, sedangkan Nyonya Lee semakin prihatin dengan dengan anaknya, padahal beliau belum tahu kalau itu adalah tangis bahagia.
"Yang sabar ya dek.." Nyonya Lee mengusap punggung sempit anaknya, sedangkan Nakyung melepaskan pelukan lalu menggeleng membuat dahi eommanya berkerut.
"Bukan itu eom, ini tangis bahagia."
"Renjun masih hidup eomma." Nakyung kembali memeluk Nyonya Lee, beliau menjadi semakin sedih karena anaknya mulai berkhayal tentang bayang-bayang Renjun.
***
"Dek lo harus kuat, jangan kayak gini." Nakyung memicingkan alisnya, abangnya ini apa masih tidak percaya dengan pengakuan Nakyung beberapa waktu lalu.
"Kayak gini gimana sih bang!"
"Renjun udah pergi dek, relain dia."
"Dih abang aja yang ga percayaan, dan lo harus tau kalau yang meninggal itu bukan Renjun tapi saudaranya."
"DEK!" Nakyung terperanjat karena sentakan dari abangnya, dia mendorong Taeyong untuk ke luar dari kamar dan segera menutup pintu, menguncinya rapat.
"Lo harus tau bang, kalau Renjun itu memang masih hidup, dia setahun ini pergi jauh bukan berarti meninggal, tapi harus menjalani masa pengobatannya."
***
Karena insiden tadi, Nakyung memilih untuk mengurungkan diri seharian, merapalkan doa semoga keajaiban muncul dan keluarganya percaya akan fakta Renjun yang memang diluar dugaan sebelumnya.
"Dek, eomma mau bicara boleh?" Dengan langkah lambat Nakyung membukakan pintu kamar, terlihatlah wajah paruh baya eommanya yang tersenyum, jelas di sudut bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu [Huang Renjun]✅
Teen Fiction[15+] [Follow me before read] Sebagai cewe yang berbaik hati dan tidak sombong, gua bakal jadiin si cupu temen. Gua selalu jadi temen yang baik buat dia. "Makasih ya kamu udah mau jadi temen aku" Renjun selalu mengulang kata-kata itu terus, sampai...