_A Mother's Feelings_√

1.6K 239 90
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Bagian 37 • A Mother's Feelings
____________________________________

"Wanna be my baby?"

Yang ditanya hanya diam, arah pandangannya kosong, pikirannya kalut, entah kenapa hembusan angin menerpa keduanya, membuat rambut mereka bergoyang pelan. Membuat suasana semakin menjadi. Nakyung mundur satu langkah karena jarak mereka yang terlalu dekat.

"What is your answer?" Renjun menatap lekat manik mata gadis yang masih diam sedari tadi.

"Are you serious or just kidding?" Tanya Nakyung membuka suara, ia membalas tatapan lelaki di depannya. Pikirannya sudah ia benahi sebelum benar-benar menjawab pertanyaan yang dilontarkan Renjun beberapa menit lalu.

"What do you think? You not trust me?" Nakyung meneguk ludahnya kasar, jelas sekali intonasi yang didengarnya sangat serius, "You can see my eyes," lanjutnya.

"Do you love another man?" Nakyung tersontak kaget, tapi segera ia tutupi. Pertanyaan Renjun seolah olah sedang menyindirnya.

"What? I'm not." Nakyung mengalihkan pandangannya, sepasang mata itu seakan menusuk, ingin mendapatkan jawaban pasti, bukan hanya sekedar paksaan semata.

"Then? What your answer?"

Nakyung kembali menatap manik mata di depannya, lalu ia maju selangkah mengikis jarak.

Grep.

"Iya Jun, aku mau." Lirih Nakyung yang masih memeluk tubuh yang lebih tinggi darinya, pipinya terasa panas dengan jawabannya sendiri, apalagi saat mengatakan, 'aku'.

Renjun membalas pelukan, menaruh kepalanya di pundak gadisnya, menghirup aroma khas dari tubuh mungil yang sekarang ia dekap. Bibirnya terangkat ke atas.

"Akhirnya gak digantungin lagi:)"

"Menunggu memang gapapa, tapi kalo lama-lama keburu lumutan, gas aja langsung:)"

-_-"

***

Pukul 12.00 PM.

Perasaan cemas mulai merasuki tubuh Nakyung, ia menutup matanya perlahan, mencoba untuk tenang, namun malah semakin kacau. Sampai ada tangan yang mengelus punggung tangannya pelan.

"Nanti aku coba jelasin ke eomma kamu." Kata Renjun mencoba menenangkan, tapi arah pandangannya segera ia alihkan ke jalan raya. Nakyung membuang nafas pelan, ia memijit pelipisnya.

Renjun memarkirkan mobilnya tepat di depan gerbang kediaman keluarga Lee. Renjun membuka pintu mobil terlebih dahulu, lalu dibukakan pintu gadisnya. Tangannya terulur, Nakyung meraihnya. Renjun tersenyum, Nakyung membalasnya dengan senyum tipis.

"Jun." Nakyung mengeratkan pegangan tangannya, ia takut dimarahi oleh eomma-nya, tidak pernah ia pulang tengah malah seperti ini. Perkiraanya saat Renjun mengajaknya pulang tepat pukul sepuluh malam. Masih dimaklumi, tapi sekarang! Masih blur.

Cupu [Huang Renjun]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang