_Can U?_√

1.6K 213 20
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Bagian 39 • Can U?
_____________________

Renjun pamit dengan Nyonya Lee sebelum pulang, Nakyung sedari tadi masih di kamar. Tidak tahu sedang apa, padahal Renjun ingin mengajak ke rumah eh ini malah tidak keluar-keluar.

"Mau ngajak Nakyung?" Tanya nyonya Lee karena Renjun sudah pamit, tapi masih tidak segera pergi.

"Eum niatnya mau ngajak tan, tapi Nakyungnya gak keluar-keluar."

"Yaudah tante ngechek ke kamarnya dulu."

"Eh gak ngrepotin?"

"Owh kamu mau manggil?" Tanya nyonya Lee sambil menaik-naikkan kedua alis beliau.

"Jun maaf ya lama." Kata Nakyung yang baru saja dateng, sudah rapi, dandan juga.

"Eiy mau ketemu camer dandannya dicantik-cantikkin." Goda nyonya Lee.

"Ish eomma, Nakyung kan emang cantik."

"Ya ya, gih sana pergi kasihan Renjun udah nungguin juga."

"Hum."

Setelah di rumah Renjun, ternyata camernya tidak ada. Sudah pergi bekerja, bang Winwin saja hampir marah karena Renjun terlambat datang, tapi melihat Nakyung yang memasang pupy eyes membuat Winwin tidak jadi marah. Sabar.

Sekarang malah tinggal berdua saja di rumah keluarga Huang. Lagi di sofa sambil menonton tv, Nakyung menyenderkan kepalanya di pundak Renjun.

"Njun." Panggil Nakyung pelan, pelan banget malahan. Dia berharap Renjun tidak mendenger panggilannya.

"Jun." Kali ini sedikit dikerasin, Renjun melirik Nakyung, menaikkan satu alisnya.

"Kok beda, lucuan yang tadi lho." Kata Renjun sambil senyum jahil, dia tahu kalau sekarang Nakyung sedang menahan malu.

"Malu." Cicit Nakyung pelan. Renjun gemes, dia akhirnya memutuskan untuk mencubit kedua pipi Nakyung, membuat si empu menjerit karena sakit.

"Aku marah." Nakyung memberikan space setelah Renjun melepaskan cubitannya.

"Marahan ih."

"Bomat."

"Kok gitu, kan kamu sendiri yang manggil."

"Iya, tapi malu." Renjun menggelengkan kepala, niatnya ingin menguyel-nguyel lagi, tapi ada notif masuk ke dalam ponselnya. Nakyung yang merasa terkacangi memilih untuk melihat Renjun yang fokus ke layar persegi panjangnya.

"Ada apaan sih." Nakyung berharap bisa ikut melihat ke ponsel Renjun, tapi malah disimpan cepat oleh Renjun.

"Main sembunyi-sembunyian ih."

"Gak penting juga."

"Aku gak percaya Jun kalo kamu gak ngelihatin langsung." Renjun diem mendengar ucapannya Nakyung, lagi berpikir.

Cupu [Huang Renjun]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang