_Break_√

2.2K 258 5
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Bagian 17 • Break
_____________________

Setelah Nakyung masuk ke rumah dengan perasaan malas mengingat percakapannya dengan saudaranya Renjun tadi di halaman depan. Setahunya seorang lelaki yang sedang sakit hati itu lebih memilih memendamnya sendiri, ah mungkin Renjun itu tidak termasuk spesies laki laki yang seperti itu. Saudaranya bisa jadi memang biasa menjadi tempat curahan hati Renjun karena bisa menjaga rahasia.

Rahasia apa kok dengan lantangnya saudaranya malah memberitahu Nakyung.

Kan itu juga karena Nakyung yang memaksa dengan berdiri di depan motor. Saudaranya Renjun be like. Mungkin juga lelaki itu tiba tiba tersedak karena sedang dibicarakan dari belakang.

Tok...tok...tok.

Kamar Nakyung diketuk dari luar. Mungkin itu eomma nya. Sebelum membuka ia menata mimik wajahnya supaya tak terlihat sedang banyak masalah.

Ceklek.

"Eomma, kenapa?"

"Ish kamu itu masuk rumah engga salam dulu ato gimana kek. Eomma tadi pas ke luar kamar lihat pintu rumah kebuka ngiranya ada maling tau."

"Em, mian eomma." Lirih Nakyung menyesal. Ia juga kenapa bisa lupa menutup pintu. Huft.

"Iya, eomma cuman mau ngingetin kamu. Dan kamu kenapa bisa pulang sampe malem gini? Emangnya Jaem ga anter kamu?"

Nakyung mengerucutkan bibir sedih sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa kok dia ga nganterin kamu? Kalo dia jemput ya sepaket sama pulang dong."

"Dia katanya ada latihan basket, bilangnya pas di sekolah."

"Terus kamu pulang naik apa? Kok kamu juga ga ngabarin eomma buat jemput kamu?"

"Baterai handphone aku habis sama aku juga lupa bawa powerbank."

"Astaga. Terus kamu pulang sama apa kalo ga ojol? Jangan bilang kamu naik bus? Emang kamu udah bisa lupain masa lalu kamu? Ah, bukan maksud eomma nakut-nakutin, tapi eomma juga khawatir terjadi sesuatu sama kamu."

Nakyung menunduk bersalah. "Nakyung ga pulang naik bus kok, eomma."

"Terus?"

"Pas di halte ketemu temen, jadi dibarengin sampe rumah."

"Temen kamu juga pulang malem?"

"Ga, dia udah pulang, mungkin dia emang lagi keluar aja dan ga sengaja lihat aku."

"Temen kamu yang mana? Jeno? Siyeon? Echan? Eh yang terakhir kayaknya ga deh. Karena setahu eomma Echan itu pulang naik kendaraan umum atau numpang temen."

Haechan yang tidak tahu sedang apa di sana mungkin langsung tersedak ludah karena sedang dibicarakan oleh Nyonya Lee. Kasihan sekali dia, semoga saja tidak sedang minum soda atau makan pedas. Uh, jika iya dari salah satunya itu sangat tidak enak.

Cupu [Huang Renjun]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang