TITIK AKHIR XXXVIII

30.6K 4.6K 343
                                    

"Ini jelas tindakan curang. Dan harga diri Saga Bimantara jelas tercoreng karenanya. Namun, sekali lagi, malam ini ia ingin bertindak dibatas wajar. Keluar dari standar moral yang ia pegang teguh. Ia hanya ingin memiliki dan merasakan wanitanya."

☝☝☝ itu salah satu contoh tambahan di side story Saga -Nayala di buku PENDAR ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☝☝☝ itu salah satu contoh tambahan di side story Saga -Nayala di buku PENDAR ya... yakin kalian gk penasaran

Yukkk di pesan, aku punya 15 part tambahan buat versi novelnya 😊

Yukkk di pesan, aku punya 15 part tambahan buat versi novelnya 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😍😍😍😍😍

"Jadi kita melewati berkilo-kilo meter jalan berliku itu hanya untuk menyantap teman-teman SpongeBob ini? Demi apa? Mamaku juga bisa masak yang lebih enak dari ini!"

Aku mengabaikan protes Osha dan memilih memandang laut. Sebenarnya wajar jika sepupuku ini mengeluh. Sepulang sekolah dan telah menyerahkan tanggung jawab memperhatikan Taksa pada mama, aku meminta Osha menjemput dan memaksa agar dia mengikuti keinginanku untuk melakukan perjalanan ini.

"Dan kepiting lada hitamnya benar-benar payah!"

"Jangan menghina makanan, itu pemberian Tuhan, Osha." Aku menegur dengan pelan, mengabaikan bibir Osha yang kini mencibir ke arahku.

"Ini  bukan menghina namanya, aku hanya menilai secara objektif sebagai konsumen."

"Terserahlah." Aku memilih tidak melanjutkan perdebatan dan memandang ombak yang saling menggulung  di bibir pantai. Angin laut yang terasa panas berhembus menerpa.

Aku memilih untuk tidak mendekam di rumah menghabiskan sisa hari dan laut adalah pilihan yang tepat untuk mengurangi kepenatan. Hanya saja mulut tak bisa berhenti bicara milik Osha dengan perutnya ang memprotes ingin di isi, membuatku terpaksa mengalah. Memutuskan untuk memasuki salah satu restoran seafood  yang terletak di area pantai.

"Jadi alasan apa kamu menggeretku hingga ke sini?" Meski bertingkah dan bicara semaunya, Osha adalah tipikal manusia yang peka dan aku selalu tidak suka berbagi rahasia dengannya. Dia bukan Hayu yang akan mengolah curhatan sebelum berkomentar.

"Aku ingin makan udang," jawabku asal.

"Dan yaps aku tidak percaya.... hahahha... astaga kamu menyebalkan, Sepupu! Sumpah!"

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang