-Negeri Impian-

103 15 0
                                    


"Happiness is a choice, not a result. Nothing willmake you happy until you choose to be happy. No person will make you happyunless you decide to be happy. Your happiness will not come to you, it can onlycome from you"

AUTHOR'S POV

Enaknya mengisiperut adalah dengan memakan makanan yang meng-enakkan apalagi jika dibelinyatanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Kegiatan makan kita akan terasa begitumemuaskan sebab kita merasa tidak dirugikan. Mungkin, demikian yang dirasakanoleh Ipul, makan dengan caranya dalam menikmati pemberian dari Allah.Menyangkut yang membayar biaya makanan, Hanifan, ia tak pernah merasa keberatanjika harus mengeluarkan biaya untuk temannya yang telah bersamanya selama 5tahun belakangan. Oleh karena itu, Ipul tidak harus malu lagi untuk menerimatawaran apapun dari Hanifan. Mereka sudah saling mengenal.

"Makannya pelan-pelan, Pul. Nanti keselek." Hanifan menegur Ipul yang sangat terburu-buru dalam menghabiskan makanan. Takutnya ada apa-apa.

"Ya wajar, Fan. 3 hari belum makan." Sejenak Ipul menghentikan kegiatan makannya dan menelan makanan di mulutnya untuk merespon nasehat dari Hanifan.

SAFA'S POV

Hal yang sering kali membuatku tidak percaya diri adalah ketika diriku diamati. Sekarang aku diamati karenanya aku kurang nyaman dengan ini. Mataku tertunduk karena merasa malu seperti ada sesuatu yang aneh di wajahku. Aku takut di wajahku terdapat bintik kecil yang membuatnya geli tapi senang melihatku.

"Kepala kamu masih sakit?"

Rupanya Hanifan ingin bertanya kepadaku sedari tadi. Caranya bertanya dengan nada yang cepat kedengaran ada yang nge-ganjil, terdengar aneh kudengar.

"Lumayan." Aku menjawab dengan menatap mata Hanifan yang telah bertanya kepadaku.

Pertanyaan Hanifan tadi membuat Ipul kaget dan tersedak. Tak seharusnya Hanifan memberi pertanyaan demikian pada wanita sepertiku(bukan siapa-siapanya dia). Menurutnya, ini sangat membuktikan bahwa Hanifan sangat peduli terhadapku. Walaupun kepedulian itu ditunjukkan sangat kaku. Lalu, diminumnya air dingin yang berada di sebelah kanannya.

"Uhuk uhuk uhuk. Sepertinya gue beneran keselek." Sahut Ipul tak dipeduli.

Siapapun yang bersama kita sekarang, tidak menutup kemungkinan ia juga memiliki masa lalu. Kita tak pernah tahu di antara masa lalu itu, ada satu hal yang belum bisa ditinggalkan, di antaranya kenangan yang begitu membekas, kenangan yang di dalamnya ada hati yang selalu peduli dan tak kenal kecewa. Saat telah merasa dibuang merupakan alasan mengapa sulitnya untuk melupakan masa lalu.

Ada yang sedang mengamati kami di sini. Melihat kami yang mungkin lagi seru-seruan. Ia hanya bisa marah dalam hati akan perasaannya yang rapuh. Nampaknya, ia cemburu. Namun, ia sadar dirinya hanyalah manusia dari masa lalu. Sekedar untuk menenangkan hati, ia melanjutkan obrolan basi dengan memberi pertanyaan untuk teman yang ada di sebelahnya.

🔜

Negeri Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang