CHAPTER 63 | Please Laura

15.9K 751 25
                                    


Alexander Mc Dermott tiba dilantai tigapuluh dua hotel XX, setelah mengatakan pada pihak hotel bahwa dia ingin menjemput adiknya, Lousiana Mc Dermott.

Benar saja apa yang dikatakan oleh Laura, Brandon Reid memang menunggunya didepan pintu kamar Laura. Meski pria itu menunggunya didalam kamar nya sendiri. Namun tetap saja itu tepat berada didepan kamar Laura.

Alexander menghentikan kakinya tepat dihadapan Brandon duduk. Ingin sekali rasanya dia langsung menerjang wajah bajingan tampan itu dengan tangannya.

"Apa kau sudah bosan hidup ?" Tanya Alexander dengan rahang terkatup rapat.

Brandon mengagkat wajahnya malas,dia sudah memperkirakan ini akan terjadi. Jika dia mau berurusan dengan Laura, maka dia juga pasti akan berurusan dengan bajingan dihadapannya ini juga.

"Apa kau sudah bosan hidup ?" Balas Brandon malas.

Si gila ini! Dia pikir dia sedang berbicara dengan siapa ? maki Alexander dalam hatinya.

"Aku sudah memperingatkanmu, jangan pernah mendekati Laura lagi. Apa kau lupa ?" ujar alexander masih mencoba menahan amarahnya.

Brandon berdiri dari duduknya, lalu melangkah mendekati Brandon. Apa Alexander pikir dia adalah lelaki pengecut yang akan mundur karena diancam oleh orang seperti Alexander ?

" Jangan mencampuri urusanku. Ini hanya antara aku dan Laura, jadi... menyingkir dari hadapanku" ucap Brandon tepat dihadapan wajah Alexander.

Bajingan ini memang tidak bisa dibiarkan.

Dengan seluruh tenaganya, Alexander menerjang tubuh Brandon dan mendorongnya hingga tersungkur masuk kedalam kamar Brandon.

Tanpa memberi ampun, Alexander kembali menghajar wajah Brandon dengan tangan kanannya.

"Apa kau gila hah !" Teriak Alexander didepan wajah Brandon "Untuk apa lagi kau mencari adikku hah ? apa kau masih belum puas untuk membalaskan dendammu ?" teriak Alexander.

Sementara Brandon Reid hanya tertawa pelan dalam posisinya.

"Alex !! hentikan !! kau bisa membunuhnya !!" Teriak Laura histeris. Sebenarnya wanita itu sejak tadi mengintip dari pintu kamarnya.

Laura tau keributan ini pasti akan terjadi, tapi dia punya pilihan lain. Selain meminta Alexander menjemputnya. Karena tidak ada yang bisa menghentikan Brandon Reid selain kakaknya.

"Jika kau ingin balas dendam, lakukan padaku !! Jangan pada adikku brengsek !! dia tidak tau apa apa !! dasar kau bajingan !!" Alexander seakan tidak mendengar teriakan adiknya dan dia tidak ada minat mengehentikan tinjuannya sampai akhirnya tangannya ditahan oleh kedua tangan Laura.

Sontak Alexaner menghentikan tinjuannya dan menoleh kearah Laura yang bercucuran airmata melihat perkelahian mereka.

Ah, sebenarnya bukan perkelahian mereka. Itu hanya Alexander yang menghajar Brandon habis habisan.

Brandon bisa saja berbalik menghajar Alexander, namun mengingat itu memang kesalahannya dan dia pantas menerima itu semua, Brandon memutuskan untuk tidak membalas Alexander.

Orang orang berdatangan untuk melerai mereka, bahkan petugas keamananpun ikut turun tangan memisahkan mereka.

"Ayo kita pulang !" ujar Alexander pada Laura. Laura hanya mengangguk dan mengikuti kakaknya meninggalkan Brandon.

Orang orang yang tadi berkumpul sudah kembali kekamar mereka masing masing, bahkan petugas keamanan juga kembali. Karena keduanya tidak mau memperpanjang masalah ini.

Dear Bastard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang