Chapter 9 | You Will

18.7K 863 5
                                    


"Bos, Brittany Clarke membalas pesan yang kau kirimkan kemarin" Martin melaporkan pada Brandon. 

Kini Brandon berada diruang kerjanya, memeriksa setumpuk berkas yang ada didahapannya, namun dia langsung mengalihkan padangannya dan melemparkan tatapannya kearah Martin. Martin memberikan sebuah kotak yang berisi dasi dan terdapat secarik kertas bertuliskan "Senang berkenalan denganmu Mr.Reid" Brandon membacanya dan tertawa pelan. Satu lagi kucing masuk perangkapku. Pikir Brandon .

"Bagus kalau begitu" sahut Brandon datar.

 Martin tak bergeming, dia menatap tuannya datar. Dugaan Martin, dia akan mencoba merayu Brittany Clarke agar mau menyetujui kontrak kerja sama yang ditawarkan oleh perusahaan mereka.

Apapun rencana yang disusun oleh Brandon, semuanya pasti berjalan dengan lancer. Martin pasti akan selalu mendukungnya.

"Beritahukan pada managernya bahwa aku ingin mengundang Brittany Makan siang hari ini, kurasa dia perlu mengenal lebih dekat siapa aku" ucap Brandon santai.

 Belum sempat Martin melaksanakan tugas yang diberikan, Brandon sudah memerintahkannya hal yang lain "Ahh, jangan lupa ajak Asha untuk memilihkan pakaian yang akan dikenakan oleh Laura pada acara disekolah Felix besok" Ujar Brandon menatap berkas yang ada dimejanya tanpa melihat Martin.

"Yap, baiklah bos. Kau bossnya" Martin terkekeh pelan sebelum kembali berkutat dengan ponselnya mencoba menghubungi seseorang. 

Terjadi keheningan beberapa saat kemudian Martin menghampiri Brandon " Brittany Clarke bersedia bertemu dengan anda siang ini Bos" Martin tersenyum sumringah, merasa bangga pada dirinya sendiri karena telah berhasil membujuk Brittany Clarke untuk bertemu.

Mendengar laporan Martin, senyum tipis muncul dibibir Brandon kemudian dia mengangkat gagang telponnya " Asha, kosongkan jadwalku sampai jam 2 siang nanti". 

***

Mobil Aston Martin berwarna hitam itu melesat ditengah jalanan kota London meninggalkan Gedung The Reid. Brandon duduk dikursi belakang sementara Martin duduk kursi penumpang disamping supir.Dibelakangnya diiringi mobil sedan hitam yang merupakan pengawal Brandon. Kemudian mereka tiba disebuah restaurant mewah di London, Brandon turun dari mobil sambil melepaskan kaca mata hitamnya kemudian mengancingkan jasnya dan berjalan memasuki restaurant yang diiringi oleh Martin dibelakangnya.

Saat mereka memasuki restaurant, Brandon berjalan menghampiri seorang wanita paruh baya berambut kecoklatan. Meskipun dia sudah terlihat tua, namun tetap terlihat elegan dan tidak kalah dengan wanita muda lainnya. 

" hai Mrs. Wood, senang sekali kau meluangkan waktumu hari ini" Brandon bersalaman dengan wanita itu dan kemudian mengecup kedua pipinya. 

" No Mr. Reid, aku yang sangat berterima kasih padamu karena kau bersedia menemui kami" Mrs Wood kemudia memegang pundak wanita yang disebelahnya dan tersenyum kepada wanita itu kemudian melemparkan pandangannya kembali kepada Brandon.

Lalu Brandon mengalihkan pandangannya kearah wanita yang sedari tadi berada didekat mereka. Wanita bertubuh tinggi ramping dengan rambut hitam, pipi yang tirus dan tulang pipi yang tinggi semakin menambah kecantikan wanita itu.

 "Halo Miss Clarke, senang sekali kau mau menemuiku" Brandon meraih tangan Brittany dan kemudian mengecupnya, layaknya seorang pria kalangan atas memperlakukan seorang wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Halo Miss Clarke, senang sekali kau mau menemuiku" Brandon meraih tangan Brittany dan kemudian mengecupnya, layaknya seorang pria kalangan atas memperlakukan seorang wanita.

 "Panggil aku Britt saja Mr. Reid" ujar Britt tersenyum tersipu yang dibalas senyuman oleh Brandon.

 "Well, kalau begitu kau juga harus memanggilku Brandon saja nona" ucap Brandon sembari mengambil duduk dihadapan Brittany, dibelakangnya telah berdiri 2 orang pengawal Brandon sementara Martin telah pergi dari sana untuk menemui Asha dan membawanya kesebuah butik.

Setelah memesan makanannya, Brandon mengalihkan pandangannya kepada Brittany, Mata hitamnya menatap Brittany dalam. Memperhatikan wajah Brittany yang memasang wajah ramah kearah Brandon. Mungkin jika itu orang lain Brittany tidak akan pernah menunjukkan sisi ramahnya kepada orang lain.

Untuk menghindari skandal, Brandon memang sengaja mengajak serta manager Brittany untuk ikut dalam makan siang kali ini. Lagi pula kali ini Brandon hanya ingin melihat secara langsung seperti apa Brittany Clarke itu. Dan ternyata dugaannya benar, Brittany Clarke adalah sosok yang menawan dan pandai menampilkan sosok malaikatnya didepan banyak orang. Sangat cocok dengan Imej Big Reid yang ingin ditampilkan oleh Brandon.

Sekali lihat saja, Brandon sudah mengetahui bahwa Brittany Clarke merupakan seorang yang sangat ambisius untuk mengejar karirnya. Jika mereka bekerja sama itu merupakan sebuah kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. Brittany dapat batu loncatan untuk semakin menanjakkan karirnya, karena Big Reid merupakan Brand ternama yang sudah mendunia. Jika menjadi Brand Ambassador mereka, berarti seseorang itu sudah dianggap sukses menjadi seorang model. Karena menjadi Brand Ambassador seperti Big Reid sangatlah sulit dan pastinya sangat Prestigious.

Disisi lain jika Big Reid mampu menjadikan Brittany Clarke seorang Brand Ambassador mereka, Brand mereka akan semakin dicintai seluruh orang didunia ini. Karena mereka tidak hanya mendompleng nama seorang yang sudah tenar, tapi mereka juga menjadikan seorang model yang Namanya baru naik daun menjadi seorang Brand Ambassador pasti karena kualitas yang dimiliki model tersebut. Dengan kata lain, Big Reid hanya mengedepankan kualitas dan bukan hanya nama semata.

" Aku dengar kau sangat sibuk Britt, aku sangat terkejut kau mau meluangkan waktumu hari ini ditengah kesibukanmu" Brandon membuka pembicaraan mereka dengan nada yang santai sambil melemparkan senyum malaikatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aku dengar kau sangat sibuk Britt, aku sangat terkejut kau mau meluangkan waktumu hari ini ditengah kesibukanmu" Brandon membuka pembicaraan mereka dengan nada yang santai sambil melemparkan senyum malaikatnya. Siapa yang tidak akan terpesona dengan senyuman Brandon Reid?

Brittany salah tingkah lalu berdehem pelan "Aku menerima bunga yang kau kirimkan kemarin Mr. Reid. Jika orang lain akan mengirimkanku hadiah yang mahal, maka kau hanya mengirimkanku sebuket bunga dan catatan kecil yang terdengar manis". Mrs Wood yang duduk disamping mereka sedari tadi diam hanya memperhatikan interaksi antara Brandon dan Brittany. Bagaimanapun Brittany menyembunyikan nya, Mrs Wood tentu dapat melihat bahwa Brittany menaruh minatnya pada Brandon Reid. Selain Brittany sangat sulit menyukai orang lain, tentu saja hal kecil yang diberikan oleh Brandon kemarin mengundang rasa penasaran Brittany tentang bagaimana seorang Brandon dalam kehidupan nyata.

Sepanjang acara makan siang itu, Brandon dan Brittany hanya membicarakan hal hal ringan yang tentu saja tidak menyangkut pekerjaan. Mereka tertawa dan berbincang dengan santai, terlihat Brandon merupakan pria yang sangat menyenangkan untuk diajak berbincang.

"Baiklah Britt, sepertinya aku harus segera pergi. Sangat menyenangkan bisa menghabiskan makan siang denganmu hari ini dan juga Mrs.Wood" Brandon bangkit dari duduknya, mengancingkan jas nya dan meraih tangan Brittany dan mengecupnya lembut. Membuat Brittany tersipu malu dierlakukan seperti itu. Setelah berpamitan pada Brittany dan Mrs. Wood, Brandon melangkah pergi dan menghilang dibalik pintu restaurant. Menyisakan Brittany dengan rasa penasaran yang tinggi ingin mengenal lebih jauh sosok Brandon Reid. Bukan hanya mengenai kerjasama yang ditawarkan Big Reid, melainkan secara pribadi.

Brandon masuk kedalam mobil nya dan menyandarkan punggungnya dikursi mobil yang melaju menuju kembali ke Gedung The Reid. Kau akan menanda tangani kontrak itu dengan segera, Brittany. Pikir Brandon sambil menyeringai menatap keluar jendela mobil memperhatikan jalanan yang tidak terlalu padat.

........................

Dear Bastard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang