Laura tersenyum saat ia melihat Felix berjalan cepat kearah planet saturnus, Felix sangat senang saat tau Laura akan mengajaknya ke Planetarium.
"jadi sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin saturnus adalah bongkahan bongkahan es meteorit. Cincin ini terentang dari 6.630 km – 120.700 km di atas atmosfer saturnus" Felix membaca nya dengan suara nyaring, hingga Laura dan Bryan yang berada sepuluh langkah darinya bisa mendengarnya dengan jelas.
Felix lalu menoleh kearah Laura dan Bryan, wajahnya terlihat antusias saat dia mendapatkan fakta itu.
"Mom, kau dengar itu ? ternyata cincin saturnus terbuat dari bongkahan es. Bukan terbuat dari lempengan besi"
"apa selama ini kalian berpikir itu terbuat dari lempengan besi ?" Bryan tak kalah antusias mendengarnya.
Laura tersenyum lalu ia berjalan mendekat kearah Felix dan mengacak rambutnya.
Felix mengangguk dengan cepat " Karena kami pikir itu terlihat seperti cincin besar"
Bryan lalu tersenyum dan mengangguk, lalu dia menunjuk kearah jam sebelas nya. Disana terdapat sebuah ruangan besar seperti sebuah tempat teater.
"Bagaimana kalau kita masuk kedalam sana ? didalam sana kau bisa melihat planet planet dilangit dengan sangat dekat" ajak Bryan.
Felix tak langsung mengiyakan, bocah tujuh tahun itu menatap Laura sejenak. Laura hanya tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah" Jawab Felix singkat.
Bryan kemudian menegakkan tubuhnya, karena tadi dia menyamakan pandangannya dengan wajah Felix.
"Ayoo" ajak Bryan bersemangat.
Benar apa yang dikatakan oleh Bryan, Felix memang bisa melihat planet planet didalam ruangan ini seperti dilangit.
Felix, Laura dan Bryan duduk dibarisan tengah. Ruangan ini memang seperti sebuah teater, terdapat kursi kursi empuk yang berjejer rapi dari depan kebelakang dengan posisi semakin tinggi dibelakangnya.
Langit langit teater itu kemudian berubah menjadi warna gelap yang penuh bintang, persisi seperti langit saat malam hari. Petugas memutar video dilayar raksasa mengenai planet, tata surya serta galaksi dialam semesta ini.
Felix dan Laura tidak bisa menghentikan kekagumannya selama pertunjukan berlangsung, thanks to pemerintah Inggris yang telah membuat planetarium sebagus ini.
**
Brandon memusatkan pandangannya dan memusatkan tenaganya pada satu titik. Kemudian dia memukul bola kecil berwarna putih dengan stik ditangannya.
Brandon tersenyum kecut, bahkan sampai sekarang dia masih tidak bisa memasukkan bola kedalam lubang yang bahkan jaraknya begitu dekat ini.
Setelah melihat pemandangan yang membuatnya ingin berteriak marah tadi, Brandon memutuskan untuk berkeliling dengan mobilnya. Hingga dia terdampar di Crazy Golf miliknya ini.
Tiga tahun lalu dia pernah mengajak Laura datang kesini. Mengingat itu Brandon tertawa pelan, bagaimana mungkin hal itu menjadi lucu jika diingat sekarang ?
"You idiot!" makinya pada diri sendiri. Pria itu sebenarnya sadar, dengan dia datang kesini segala kenangannya bersama Laura pasti tak akan berhenti putar.
Tapi dia tidak peduli, dia memilih mengikuti intuisinya kali ini tanpa berkompromi lagi dengan akal sehatnya. Oh, persetan dengan akal sehat !
Gosh! Mengapa segala sesuatu yang berhubungan dengan Laura selalu membuat kepalanya sakit !
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bastard (End)
عاطفيةSebagian Part di Private ya untuk nambah Followers. Laura Wright, seorang wanita berusia 24 tahun harus merelakan putra yang diasuhnya selama 4 tahun ini ketika seorang pria bernama Brandon Reid, ayah kandung putranya datang dan memenangkan hak asu...