CHAPTER 25 | Another Woman

12.5K 699 4
                                    

Mari tekan bintangnya sebelum baca ya ^^

..................................................................................................

Laura hanya bisa tersenyum malu malu saat mengetahui semua orang melihat kejadian itu. Seperti adegan romantis dalam film cinta cintaan yang selalu dia tonton. Namun yang satu ini nyata.

"Mommy, mengapa wajah mommy memerah ? apakah mommy sakit ?" Suara kecil Felix membuyarkan lamunan Laura.

"Ahaha, tidak Feef... mommy tidak sakit. Hanya sedkit.... Kepanasan" Jawabnya asal sambil memotong rotinya. Dan daddymu membuatku kepanasan, Sambungnya dalam hati.

Brandon hanya tersenyum melihat Laura yang salah tingkah, tidak menyangka akan semudah ini membuatnya terhanyut dalam perasaan cinta. Dan dia hanya tinggal menentukan, dimana permainan ini akan berakhir.

Setelah selesai dengan sarapannya, Brandon membersihkan sudut bibirnya dengan lap. Lalu beranjak dari duduknya dan menggandeng Felix untuk segera berangkat.

"Ayo kid, kita harus berangkat sekolah." Brandon membungkukkan badannya, mencoba menyamakan posisinya dengan Felix.

Tanpa banyak berkata apa apa Felix langsung mengangguk dan mencium Laura,lalu berjalan mengikuti ayahnya.

Sebelum memasuki mobil, Laura menahan lengan Brandon pelan.

"Apakah kekasih boleh mengunjungi kekasihnya di kantor ?" Tanya Laura ragu ragu. Dia tidak begitu yakin apakah Brandon akan mengizinkannya mengunjunginya dikantor.

" Ya, biasanya mereka membawakan kekasihnya makan siang" Goda Brandon sambil tersenyum lalu menghilang dibalik mobilnya.

Baru saja Laura membalikkan tubuhnya, dia sudah dikejutkan oleh Maria yang berdiri tak jauh dari hadapannya, matanya menyipit menatap curiga pada Laura.

"Ap..apa yang kau lakukan disini ?" Laura berusaha menghindari pertanyaan yang Laura sudah tau.

"Ahhh, aku sedang memikirkan makan siang apa yang akan kubawakan pada kekasihku nanti" Maria mengetuk ngetukkan jari telunjuknya didepan dagunya sendiri.

"Heyyy, itu tidak seperti itu..." Suara Laura terdengar panik sambil berjalan cepat memasuki mansion Brandon.

Meskipun Maria hanyalah seorang pelayan, namun usia mereka yang seumuran membuat laura dan Maria sangat akrab. Mereka sering berbagi cerita Bersama, mengerjakan hal hal menyenangkan Bersama. Wajar jika saat ini Maria ingin tau apa yang sudah terjadi diantara mereka.

Maria masih mengikuti Laura dari belakang, dia mengikuti langkah Laura hingga kini mereka berada di dekat kolam renang. Laura membalikkan tubuhnya dan berdecak kesal begitu melihat Maria masih mengikutinya.

"Kau tidak akan berhenti sebelum aku memberitahumu kan ?" Cibir Laura.

"Ah, itu kau sudah tau. Aku menunggu" Maria mencondongkan tubuhnya kearah Laura menanti dengan setia kisah yang akan dilontarkan Laura layaknya seorang anak kecil yang menanti cerita yang akan dibacakan oleh ibunya.

"Haishhh! Baiklah baiklah!" Sambil menggelengkan kepalanya kesal, Laura mengambil duduk dikursi santai dekat kolam, sementara Maria duduk dipinggiran kursi Laura.

Laura terlihat berpikir sejenak, memikirkan kata apa yang cocok menggambarkan bagaimana hubungan mereka saat ini.

"Ya, seperti yang sudah kau tau Maria, aku dan Brandon sepasang kekasih" Laura memalingkan wajahnya dari Maria sambal menahan senyum diwajahnya.

"Oh My Gosh ! jadi tebakanku benarkan ? teman yang kau ceritakan kemarin memang adalah dirimu sendiri kan ?" Jerit Maria tertahan.

"Ya heyy! Apa kau tidak bisa berpura pura tidak tau saja eh ?" Sindir Laura melihat ekspresi Maria.

Dear Bastard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang