CHAPTER 67 | Big Plan

14K 676 27
                                    


Brandon dan Alexander sama sama tergeletak diatas di ring tinju dengan wajah penuh lebam dan darah.

Setelah saling baku hantam selama hampir sejam, tidak ada yang kalah apalagi yang mau mengalah. Hingga akhirnya Brandon berhasil menyarangkan tendangan terakhirnya di perut Alexander hingga membuat Alexander jatuh dan tidak sanggup bangkit lagi untuk meneruskan pertarungan mereka.

"Oke, aku sedikit mengalah padamu tadi" Ucap Alexander sambil bangkit dari tidurnya.

Brandon ikut bangkit dan berjalan keluar ring "Tidak, kau memang kalah" tukas nya. Alexander terkekeh kecil.

"aku rasa malah untuk masalalu kita sudah selesai, kau sudah menghajarku habis habisan hari ini" Alexander menenggak botol minum yang ada didekatnya hingga habis, lalu melemparkan sebotol lagi pada Brandon.

"Benar" Brandon menenggak minumnya. "Urusan kita untuk masalalu sudah selesai. Aku sudah tidak ingin mempermasalahkannya" sambungnya.

Brandon kemudian berjalan tertatih mendekati Alexander. Lalu memajukan tubuhnya seakan memberikan kesempatan pada Alexander untuk memukulnya.

"Pukul aku, untuk kejahatanku karena menyakiti adikmu" Brandon menepuk nepuk wajahnya. Bersedia menerima tinjuan dari Alexander sekali lagi.

Alexander kehabisan kata kata, lalu memuang wajahnya.

"Huh, bahkan wajahmu sudah tidak bisa dikenali lagi brengsek" sindir Alexander. Brandon menggeleng, tetap memaksa Alexander untuk memukulnya.

"Pukul aku, aku pantas mendapatkannya karena sudah membuat adikmu seperti itu.Kau bebas melakukan apapun padaku, maafkan aku karena membuat adikmu tersakiti" Ucap Brandon serius.

Alexander menatap serius kearah mata Brandon, dengan kedua wajah yang sama sama lebam dan tak bisa dikenali ini bagaimana lagi dia bisa menghajar Brandon.

"Aku tidak tanggung jawab jika kau mati disini" Ancam Alexander pada Brandon. Yang hanya dibalas senyuman kecil dari Brandon.

"Baiklah kalau kau memaksa" Lanjut Alexander. Alexander menggoyangkan tubuhnya, dan bersiap dengan kuda kudanya untuk menendang Brandon. Dia yakin, sekali tendangan saja bajingan dihdapannya ini akan langsung K.O

1...

2...

3...

Buk !!

"Awhhh shit !" ringis Brandon saat tulang kering nya ditendang oleh Alexander. Alexander tidak menghajar Brandon, tidak juga memberikannya tendangan maut. Hanya menendang tulang keringnya dengan sedikit tenaga.

"kita impas, dan aku harap kau tidak bunuh diri jika Lou tidak mau kembali lagi padamu." Ucap Alexander.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku" Brandon tersenyum penuh kemenangan, lalu mengganti bajunya dan meninggalkan Alexander yang masih duduk mengumpulkan tenaganya.

Brandon merasa lega, karena urusannya dengan Alexander sudah dia selesaikan secara laki laki. Sekarang hanya tinggal urusannya dengan Laura. Entah wanita itu masih mau kembali padanya atau tidak, entah dia mau memaafkan Brandon atau tidak, Brandon tidak peduli.

**

Butuh waktu dua minggu untuk memulihkan dirinya dari luka luka akibat dihajar Alexander. Selama dua minggu itu pula Brandon tidak berkeliaran disekitar Laura. Namun dia masih tetap mengirimkan berbuket buket bunga pada Laura.

Bunga apa saja dikirimkan olehnya, bahkan dia pernah salah mengirimkan bunga Anyelir pada Laura. Yang ternyata itu adalah bunga lambing duka cita, bukannya malah surut malah Laura makin murka.

Dear Bastard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang