ALYSHA 8[~bandara]

2.5K 101 1
                                    

Azka sudah setengah jam menunggu kepulangan Ayana sekitar 30 menit yang lalu di Bandara Soekarno Hatta. Ia terlihat sangat-sangat tampan, memakai kaus berwarna putih dilapisi kemeja kotak-kotak yang tidak di kunci, dan memakai kacamata hitam serta celana jeans yang sobek dibagian lututnya membuat ia berkali-kali lebih tampan.

Azka mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru bandara, tiba-tiba matanya berhenti disalah satu fokus, gadis yang sedang membawa sebuah koper besar. Menggunakan pakaian yang dilapisi cardigan berwarna putih serta celana jeans panjang berwarna senada dan sepatu boots berwarna hitam serta kacamata yang bertengker dihidungnya.Rambutnya ia gerai memperlihatkan kecantikannya.

"AZKAAAA!" Teriak Gadis itu.

Azka langsung berlari menghampiri gadis itu, "Hey little girl, you so pretty now" Ucap Azka memeluk gadis itu.

Gadis itu-Ayana Tamara, cemberut dan mengecerutkan bibirnya, " what you recent aware if me so pretty?"

Azka terkekeh geli, "Oh baby, don't glum, you make me want to kiss you"

Ayana melepas pelukan Azka dan memukul dada Azka, "What are you says? you so filthy now" Komentar Ayana.

Azka tertawa."Aku hanya begini sama kamu doang kok. Gak sama yang lain"

Ayana tersenyum, "Apa kamu rindu aku?"

Azka berpikir sebentar, "Eum, kayanya enggak deh, kenapa?"

Wajah ayana berubah menjadi datar, "Kamu gak rindu aku?! kok bisa? kita udah lama gak ketemuan.Ma—"

"Ngapain rindu, kamu udah ada dihadapan aku sekarang Ay" Potong Azka cepat.

Ayana tersenyum malu-malu, "Let's go home now"

Azka cemberut, "Kok pulang? gak jalan-jalan.Kan kita baru ketemuan"Rengek Azka

Ayana mengusap rahang Azka, "Please, i'm so tired.I'm promise akan jalan sama kamu nanti"

Azka menghembuskan nafas kasar, "Its, oke. Everything for my princess"

"Thankyou my prince, i love you"

"Love you more!"

***
Hari ini, Brayen sudah di izinkan pulang oleh dokter. Tetapi ia harus beristirahat dirumah. Sekedar Informasi, Brayen itu tidak tinggal dengan orang tuanya, Orangtuanya tinggal diluar negeri, karena urusan kerjaan. Jadi Brayen hanya tinggal seorang diri dirumah yang begitu besar.
"Yen, lo yakin mau pulang kerumah lo? gak mau nginap dirumah gue dulu?" Tawar Davin khawatir.

Brayen menggeleng, "Gue udah gakpapa. Kalian santai aja dong"Katanya terkekeh.

Rafael menatap Brayen lama, "Kalo lo sendirian tinggal sendiri, terus ada apa-apa gimana?" Davin pun mengangguk dengan ucapan Rafael.

"Kalo gitu, kita nginap aja dirumah lo deh, kan rumah lo gede toh"Kata Davin tertawa.

Brayen menatapnya sinis, "Itu sih mau lo kampret!"Katanya kesal.

Mereka berdua tertawa, kemudian datanglah anak-anak Hurricane yang lain kerumah sakit.Tak lupa dengan Alysha cs.

"Ayen? lo mau pulang sekarang?"Tanya Icha kepada Brayen.

Brayen menggeleng, membuat Icha binggung, "Lah terus?"

"Gue mau pulang tahun depan aja"Katanya asal.

Ternyata saat ini Icha sedang berada dalam fase, otaknya lama loding atau lalot.

"Lah, kalo lo mau pulang taon dpan, ngapa juga gue datang kemari"Celetuk Icha.

Semua yang ada disitu, menahan tawa. "Siapa suruh, gue gak suruh lo datang kok"Ujar Brayen menatap Icha, "Lagian lo ada-ada aja, gue udah rapi begini ya pengen pulang lah.Pake ditanyain"Ucap Brayen datar.

Icha mendengus, tawa mereka semua pecah saat itu juga,
"Dasar manusia es datar gak tau basa-basi!"Maki Icha, membuat ia mendapat tatapan tajam dari Brayen.

Icha tak menghiraukan tatapan Brayen, ia mengedarkan pandangannya kepada anak-anak Hurricane yang masih tertawa."Ketawa terus kalian! iya, gue tau kalian suci, gue penuh dosa!"Ujar icha penuh dramatis.

"Yah-yah si Icha baper guys!"Ejek Cecil yang tertawanya paling keras.

"Aduh, kasian banget deh"Kata Naomi memasang muka sedih yang dibuat-buat, "Maapin qaqa dek, qaqs gak punya permen.cup-cup cup"

Icha semakin dibuat kesal oleh mereka, ia menghentak-hentakan kakinya pergi keluar.

Icha duduk diluar ruangan Brayen, saat ini perasaannya sedang sangat-sangat kesal, mereka tidak tau saja, Icha kali ini sedang sensitif karena sedang Haid.

Kemudian, ada sebuah tangan menyodorkan minuman dingin, Icha mendongkak dan menatapnya, "Biasanya gue kalo kesal, suka minum ginian kesal gue hilang"Ucap cowok tersebut, "Karena gue liat lo kayanya lagi kesal" Diakhiri dengan senyumannya yang membuat Icha tertegun.

"M-makasih"Ucap Icha canggung, kemudian langsung meminum minuman tersebut, tanpa memerdulikan cowok tampan disebelahnya yang masih berdiri.

Wajah Icha sekarang kembali tenang, sepertinya kesal yang ia rasakan mulai berkurang, ia merasa ada yang aneh dan ia menoleh kesebelahnya dimana cowok tersebut masih berdiri.

Kali ini cowok tersebut menyodorkan tangannya yang memegang handphonenya.

Icha mengerutkan dahinya pertanda ia binggung, cowok tersebut langsung menjawab kebingungan Icha, "Minta id line lo dong, kalo nomor lo kan belom kenal gue pasti lo gak bakal kasih"Katanya terkekeh pelan

Icha mengangguk dan mulai menuliskan Id linenya, dan mengembalikan handphone cowok tersebut, "Icha.Oke see you Icha"Ucap Cowok tersebut kemudian pergi meninggalkan icha.

"Eh-eh tun--"Terlambat, Cowok tersebut sudah mengghilang dibelokan, Icha hanya menatap botol yang ia pegang dan tersenyum walaupun ia heran siapa cowok tersebut.

***
Sesaat mereka mengantarkan Brayen pulang, Davin dan Rafael Izin pulang untuk mengambil pakaian, mereka sudah tidak enak karena sudah banyak pakaian Brayen yang brended mereka gunakan dan tidak kembalikan.Begitulah sahabat, ngomong pinjam tapi udah gak dibalikin.

Alysha dan teman-temannya, izin pulang ada urusan penting katanya, Alysha meminta Tio dan Swars menemani Brayen dirumahnya sampai Davin dan Rafael datang.

***
Cafe Xxx
Mereka berlima sedang duduk disebuah meja dekat jendela sambil mengamati pemandangan yang ada. "Rencana lo apa?"Tanya Naomi kepada Alysha

Alysha pun merubah raut wajahnya menjadi serius, "Kita bakal hancurin mereka dengan cara yang halus"Katanya tersenyum, kemudian mulai menjelaskan rencananya.

"Oke setuju guys!"

"setuju"

Mereka berlima tersenyum penuh arti, dan menghabiskan waktu mereka di Cafe sekedar merefesh otak dan tertawa.

●●●
Tbc

follow ig
patriciamarsela_

Tertanda, istri dari Manurios, adek dari Ivan & Emilio Martinez, dan Pacar dari Devano Danendra♡

GIRL BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang