ALYSHA 11[~itu ngedate?]

2.1K 93 0
                                    


Sebuah Cafe bernuasa Gold dengan alunan musik indah, membuat sepasang kekasih saling menatap dengan penuh senyuman.
"Kamu bener kan masih sayang aku? " Tanya Gadis tersebut,  lelaki yang berada di hadapannya pun mengangguk.

"Iya,  i'm always loving you Ayana" Ujarnya lembut membuat Ayana tersenyum bahagia.

"Ah,  kamu selalu buat aku gak bisa berpaling dari kamu deh zka" Ujar Ayana-Lelaki tersebut adalah azka.

Azka mengacak rambut Ayana gemas,  tetapi tiba-tiba bayangan Alysha timbul dalam benaknya. Sedetik kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kamu kenapa?  Sakit? " Ayana telah berpindah disamping Azka karena khawatir.

Azka menggeleng dan tersenyum,  "i'm ok,  don't worry" Ujarnya

Ayana mencibir perkataan Azka barusan,  "Kamu tuh ya, aku aja yang dari luar negeri bicaranya pake bahasa  indonesia,  nah kamu yang di indonesia pake bahasa inggris"

Azka terkikik geli,  "Why?  Gak ada larangannya kan? "Tanya Azka menaikan sebelah alisnya.

Ayana memutar bola matanya kekanan,  tak lagi menatap Azka yang sudah tertawa bebas.

Senyum Azka perlahan memudar setelah ia mendapat notif pada ponselnya,  digantikan dengan wajah merah padam.

***
Alysha kali ini sedang berada di Mall,  bersama dengan Brayen. Entah apa yang membuat alysha ingin mengajak brayen menemaninya belanja.
"Lysh,  masih lama gak nih? " Tanya Brayen yang sedari tadi hanya mengikuti kemana Alysha pergi.

"Bentar yen,  bentar"Ujar alysha,  mereka kali ini ada di toko pernak pernik perhiasan, alysha mengambil dua buah jam berwarna hitam dan silver, ia mencoba yang berwarna silver.

"Yen,  yen sih deh" Panggil alysha,  brayen berjalan dengan gontai kearahnya. Alysha yang melihat brayen lemas seperti itu berdecak kesal,  "ck,  lama banget deh lo!  Kaya siput aja!" celetuk alysha.

Brayen tak menghiraukan ucapan Alysha,  "kenapa? " Tanyanya dengan suara datar dan wajah datar

Alysha langsung menarik tangan Brayen,  "Sini deh tangan lo", ia kemudian memasangkan jam berwarna hitam ketangan Brayen dan meperhatikan sekali lagi,  kemudian tersenyum dan mengangguk. Brayen masih binggung,  makanya ia diam saja.

"oke!" pekik alysha girang. Ia kemudian menarik brayen ke meja kasir,  "Mbak,  ini jam harganya berapa? " Tanya Alysha menyodorkan tangannya dan tangan Brayen kekasir tersebut.

Kasir tersebut tersenyum,  dan meneliti jam itu,  "Kalo yang ini harganya Rp. 1.783.000,00" Tunjuknya kejam milik Brayen,  kemudian berahli menatap jam milik Alysha,  "Yang ini,  harganya Rp 1.790.000,00".

Brayen kaget,  Alysha hanya tersenyum dan mulai merogoh tasnya mengambil dompetnya tetapi Brayen mencekalnya,  "Biar gue yang bayar"

Alysha menggeleng dan ngotot,  untuk dia yang bayar saja,  jika Alysha sudah menatapnya dengan puppy eyes,  brayen tak dapat berkutik lagi.  Alysha segera memberikan kartu Debitnya,  "Disini,  bisa debitkan? " Tanya Alysha,  "bisa kak"

Setelah itu sang kasir mengembalikan kartu debit milik Alysha,  " totalnya Rp 3.573.000,00 ya kak,  terima kasih dan jangan lupa datang kembali"

Alysha dan Brayen keluar dari situ,
Brayen menatapnya tajam,  "Ngapain coba,  lo beli jam seharga gini. Ngabisin uang aja lo, mana gue mau bayar lo gak isinin juga" Omel Brayen menatap Alysha sinis

Alysha terkekeh mendengar omelan Brayen,  "apaansih lo!  Ngomel kaya combreng wajan ae deh! " celetuk alysha,  "udah deh,  gakpapa kan jarang-jarang juga,  biar kita ada jam couple gitu dan lo slalu ingat gue" ujarnya sambil terkekeh

"Tanpa lo harus bilang gitu,  gue bakal selalu ingat lo,  selalu! " Batin Brayen berkata

"Makan" Ujar Brayen berjalan mendahalui Alysha,  Alysha pun binggung dengan ucapan Brayen.

"Makan? Maksud lo? " Katanya sambil mengikuti Brayen.

"Cari makan,  lapar. Dari tadi keliling mulu nemenin lo" Kata Brayen setelah masuk di restaurant fast food.

Alysha mendengus,  "Coba deh,  lo ngomong jangan singkat-singkat kek gitu. Panjangin dikit kek," Celoteh Alysha, "nah apa coba lo bilang gitu seakan-akan lo tuh gak ikhlas temenin gue ya" Tuduh Alysha sambil menyipitkan matanya.

Brayen berhenti disebuah meja,  ia langsung duduk disitu diikuti Alysha,  Brayen menatap Alysha, "Memang" Ujar Brayen tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Wajah alysha berubah jadi masam,  "Kalo lo gak ikhlas gitu,  mending lo bilang kek. Biar gue bisa ajak Devan ata—"

"Mana mau gue biarin lo jalan sama para playboy kek gitu" Ujar Brayen datar memotong perkataan Alysha. Alysha diam,  mencerna perkataan Brayen,  sedetik kemudian ia tersenyum. Seorang waiters datang dan menanyakan apa yang akan mereka pesan. "Mau pesan apa kak? "

Brayen melihat menu yang ada di genggamannya,  "2 nasi goreng seafood, 1 jus alpukat, 1 milkshake strawberry dan 2 pancake cokelat" Ujar Brayen.

Sang waiters membaca lagi pesanan Brayen kemudian pergi membuatkan pesanan mereka.
Tak menunggu lama,  pesanan mereka datang,  mereka langsung menyantapnya dalam diam.

Kali ini yang membayar pesanan adalah brayen,  tetapi mereka sempat berdebat siapa yang akan membayar membuat sang kasir kebingungan.

"Sekarang kemana? " Tanya Brayen sambil memegangi belanjaan Alysha.

Alysha berpikir,  "Hm,  langsung pulang aja deh. Cape juga gue"

Brayen mengangguk,  mereka langsung berjalan untuk keluar dari Mall. Tetapi tak sedikit pasang mata diam-diam menatap Brayen dengan kagum.

Alysha memberhentikan langkahnya,  membuat Brayen pun sama mengikutinya untuk berhenti,  "kenapa berhenti? " Tanyanya datar.
Alysha berdecak, "lo sadar gak sih?  Kalo banyak cewe ngeliatin lo? " Alysha balik bertanya.

Brayen diam,  mengedarkan pandangannya,  dan benar mereka sedang menatap brayen. Ada yang ditatap jadi salah tingkah,  ada yang langsung membuang wajah saat kepergok,  ada juga yang sedang jalan dengan pacarnya,  mencuri pandang terang-terangan kearah Brayen sambil mengedipkan sebelah matanya,  membuat Brayen bergidik ngeri. Brayen kembali menatap Alysha,  "Iya,  terus kenapa? " ia masih tak mengerti maksud Alysha.

Alysha memutar bola matanya kesal,  "Ayen sayang,  lo tau gak?  Gue risih anjir! " Nada bicara Alysha dari halus berubah menjadi melengking.

"Eh gila,  b aja mbaknya. Telinga gue masih dipake" Kesal Brayen sambil mengusap-usap telinganya.

Alysha berjalan duluan keluar dari mall besar yang berada dijakarta sambil menghentak-hentakan kakinya. Diam-diam Brayen tersenyum.

TBC
Whatssup magengs 🔥
Etdahh-, tidak bisyaa berkatya katya deh wkwkwk
Comment and vote
Dont forget
Follow ig
patriciamarsela_

GIRL BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang