Alysha baru saja tiba di rumahnya pukul 17.05 setelah dia di antar oleh Dewa. Mamahnya sudah berdiri di depan pintu memperhatikan Alysha sejak ia tiba.
"Ehem."
Alysha menatap mamahnya sambil menunjukan cengirannya. "Darimana aja kamu? kenapa jam segini baru pulang?"
Alysha menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Bentar mah.. Lysha pikirin dulu alasan yang masuk akal biar mama percaya."
Clara mendengus kesal, lalu menjewer telinga Alysha. Alysha malah berteriak minta ampun kepada Clara. "Awh, ampun mah. Sakit ih, lepasin dong."
Clara melepaskan jeweran dari telinga Alysha, "Kamu tu ya, kenapa si pake acara bolos-bolos segala? udah bolos pulang gak tepat waktu lagi!" Cerocos Clara sambil bersidekap.
Alysha memutar bola matanya lelah, "Bisa gak si ma ngomongnya di dalrm aja? malu-maluin tau gak."
"Yang malu-maluin siapa? kamu kan." Balas Clara tak mau kalah, sambil membiarkan Alysha masuk dan duduk di ruang tamu.
"Mama diem. Alysha mau jelasin oke?" Ujar Alysha di angguki mamahnya. "Jadi gini, ka—"
"Lama banget sii"
"Sabar mah sabar, lysha baru ngomong loh." Kesalnya.
"Tadi lysha di hukum kan, terus karena lysha ga tau mau ngapain karena disuruh keluar kelas aja, lsyha bosen. yaudah lysha bolos aja." Jawabnya.
"Kamu pergi bolos sama saha?" Tanya Clara.
"Sama temen Lysha, Dewa ma." Ujar Alysha sambil memainkan kuku tangannya.
"Dia ajakin kamu?"
"Enggak, lysha yang ajakin dia. Tapi karena dia ga tau mau kemana jadi dia bawa lysha kerumah sakit jengukin adiknya yang lagi koma." Penjelasan Alysha mampu membuat Clara luluh.
"Kasian banget si, tapi Dewa yang mana ya? mama kok ga pernah liat? baru denger juga namanya. Yang anterin kamu tadi?" Tanya Clara
Alysha mengangguk, "Ya. Dia dewa ma."
"Kapan-kapan ajakin dia kemari ya?"
"Tapi ma—"
"Selamat sore" Tiba-tiba terdengar suara Brayen yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu rumah Alysha yang tidak tertutup sepenuhnya.
Clara mengalihkan perhatiannya, dan menarik senyumnya. "Eh nak brayen, sini masuk."
Brayen masuk perlahan kedalam rumah Alysha, Alysha diam saja memperhatikan Brayen. "Lo ngapain kemari yen?"
"Mama yang minta tolong sama Brayen cariin kamu, soalnya tadi hp kamu gak aktif." Ucap Clara.
"Oh itu. Ya hp Lysha mati si mah, lupa charger."
"Makasi ya brayen sudah repot-repot. Sebagai gantinya kamu boleh jalan sama alysha sekarang."
Alysha melotot, " Eh ma, apa- apaan ini. Kok lysha berasa kek barang ya? di barter-barter gitu?"
"Bukan di barter, kalo barter di tukar kan ini cuma ucapan terimakasih." Jelas mamanya.
"Ya kan sama aja ma."
Brayen yang dari tadi diam, mulai angkat suara. "Gapapa tan, gak repot soalnya lagi gak sibuk. Kalo Alysha ga mau gapapa kok tan, brayen langsung pulang aja deh kalo kaya gitu." Kemudian Brayen bersiap untuk pergi.
Tapi Alysha dengan sigap menahannya, "Iya iya gue mau. Tunggu gue ganti baju dulu ya?"
Brayen mengangguk.
***
"Mau kemana?" Tanya Alysha"Makan bakso depan kompleks, mau gak?" Tanya Brayen sambil memperlambat laju motornya.
"Boleh."
Setibanya mereka di tempat bakso depan kompleks, Alysha turun dari motor brayen diikuti brayen. "Mas baksonya 2 ya, yang 1 gak pake sayur." Ujar Brayen
Mas bakso memgangguk, "Sip tunggu ye"
Mereka pun duduk menunggu pesanan, tak lama kemudian bakso mereka pun datang, Brayen memperhatikan Alysha yang makan.
"Kenapa liatin gue kek gitu?"
"Lo kenapa bolos si sha? bikin panik tau gak?" Tanya Brayen menghela nafas pelan.
Alysha menghentikan aksi makannya, "Yasorry, gue tadi di hukum. Gatau mau apa, ada Dewa dia panggil gue cabut, gue iyain." Alysha berusaha menjelaskan apa yang terjadi.
Brayen menaikan sebelah alisnya, "Kenapa mau ikut Dewa? lo udah mulai nyaman sama dia?" Tanya brayen seakan-akan itu pertanyaan intimidasi.
Alysha menggeleng, "Kan gue bilang gatau mau apa. Gue kan orangnya gabisa diem. Kok lo bisa nanya gitu si?"
"Ini udah sebulan lo jalanin hubungan sama Dewa, ga mungkin kalo lo gak ada rasa kan?"
"Kenapa lo bisa bilang gue ada rasa sama Dewa?" Alysha berbalik tanya.
"Karena mata lo, mata lo kan gapernah bisa bohong." Brayen melanjutkan memakan baksonya.
"Loh kok mata gue? gue kan gak ngapa-ngapain."
"Setiap ngomong Dewa mata lo selalu kek berbinar gitu."
Alysha menggeleng, "Perasaan lo aja, gak usah lebay." Alsyha berusaha tak menanggapi dengan serius ucapan Brayen.
"Kenapa si orang yang baru lo kenal aja cepet banget dapetin hati lo, daripada gue yang udah berusaha dari lama buat dapetin tapi tetep aja lo tau maksud gue." Gumam Brayen pelan menatap manik mata milik Alysha.
Alysha memperhatikan Brayen, "Gue gak maksud gitu yen. Gue gak suka dia, gue udah pernah bilang kan kalo gue suka lo?" Tanya Alysha.
Brayen mengangguk, "Tapi itu lo bilang buat cuma bikin gue gak sedih aja kan? ya kek cuma mau hibur gue kan?" Brayen terkekeh menanggapi hal itu.
"Gue ga pernah ada niat kaya gitu yen, lo mau bukti? gue bakal buktiin, gue bakal putusin Dewa sekarang." Tegas Alysha.
Dewa menggeleng, mengusap lembut surai milik Alysha, "Jangan, lo itu pemimpin kita, lo harus komitmen sama pilihan apa yang lo pilih. Tugas Hurricane buat dukung keputusan lo." Brayen tersenyum tipis, "Gue bilang itu bukan maksud apa cuma seneng aja si kalo lo bisa nemuin kebahagiaan lo sendiri sekarang, ada orang bilang, cinta itu tentang ketulusan dan keikhlasan.Tulus ikut bahagia dan Ikhlas melihat orang yang kita cintai bersama orang lain."
Mata Alysha mulai berkaca-kaca, ia memeluk Brayen "Yen..."
Alysha mulai merasakan pipinya basah, brayen menyadari hal itu, brayen mengusap bahu alysha pelan, "Lo cewe kuat ga boleh nangis."
"Gue terlalu banyak mematahkan hati lo ya?" Alysha menghapus air matanya sendiri, Brayen tidak menghapusnya karena ia sadar diri, itu bukan haknya.
Brayen diam sejenak berpikir, "Hm, kayaknya tapi gapapa deh udah biasa haha" Kemudian ia terkekeh.
"Berarti gue jahat banget ya?"
"Engga lo itu baik. Jangan mikirin gue, mikirin aja kebahagiaan lo biar gue bisa ikut bahagia ya." Ucap brayen sebelum Pelukan mereka mengendur.
***
tbc gays
maap yg dri kemarin minta updt bru bisa updte wkwk, skrg aku kasi scane brayen-alysha dulu yaa wkwk lagi kangen mereka soalnya><salam hangat, patriciamarsela_
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL BOSS
Novela JuvenilSequel Strong Girl [BISA DI BACA TERPISAH!♡] ALYSHA FLORENCIA GIPATI Siapa tidak kenal pemimpin geng, "HURRICANE" yang terkenal seantero jakarta. Dikenal karena kebaikan mereka suka menolong, tetapi dikenal juga karena kebringasan mereka melawan mus...