Kita tidak pernah memulai kisah yang sebenarnya, karena semua yang kita mulai itu hanya kebohongan-kebohongan belaka.
Setelah kejadian yang terjadi waktu pertandingan futsal, Alysha dan teman-temannya merasakan hal yang aneh kepada Violetta. Dia selalu bertingkah seperti orang yang paling tersakiti dihadapan mereka, padahal nyatanya dia yang menyakiti Alysha dengan selalu terus berdekatan pada Dewa.Alysha tidak tahu ada hubungan apa antara Dewa dan Letta, tapi dia cukup sabar akan hal ini, tidak ada lagi kesabaran dalam dirinya sekarang, dia merasa seperti di permainkan saja.
Alysha menutup kedua matanya sambil merebahkan tubuhnya, hari ini dia harus batal jalan dengan Dewa karena Dewa tiba-tiba membatalkan janji mereka dengan alasan ada urusan penting.
Ponsel Alysha yang dia letakan di sampingnya pun berdering, dia mencoba menggapai ponselnya masih dengan mata terpejam, tanpa melihat nama penelpon langsung saja dia mengangkatnya dan menempelkan nya di telinganya itu.
'Ha-'
'Sha cepet lo ke cafe duariuz sekarang, sebelum terlambat sha'
Suara di seberang sana langsung membuat Alysha menegakkan tubuhnya, masih dengan perasaan bingung bertanya ada apa, tapi sang lawan bicara hanya terus menerus meminta Alysha untuk segera datang.
Alysha dengan cepat mengambil jaket dan kunci motor bersama kunciran rambutnya yang dia kuncir asalan. Sambil setengah berlari dia menuruni tangga, rumahnya saat ini sedang kosong karena kedua orang tuanya sedang check up ke rumah sakit seperti biasanya.
Alysha segera menaiki motornya, memacu nya dengan cukup cepat, dan tiba di Cafe Duariuz yang hanya memakan waktu 10 menit dari jarak rumahnya.
Alysha menemukan sang penelpon yang sedang melambaikan tangan, Alysha pun menghampirinya.
"Kenapa sih? kok panik banget?" tanya Alysha yang baru saja mendaratkan dirinya di kursi Cafe.Ternyata, Cecilya yang menelponnya, tapi Ceci hanya sendiri saja, tidak ada teman-teman yang lain.
"Gue pengen nunjukin sesuatu tapi lo jangan bertindak gegabah, oke?" tanya Cecilya berusaha agar Alysha tidak terpancing emosi."Ya emangnya kenapa dulu?"
"Lo liat" Cecilya menunjuk arah selatan di dalam Cafe tersebut, terdapat dua sejoli yang asik bercengkrama ria.
Tiba-tiba Alysha diam saja, tubuhnya rasanya sangat lemas, apa yang baru saja di lihatnya ini? Dewa sedang makan malam bersama dengan Violetta? salahkan Alysha yang tidak bertanya ada hubungan apa yang sebenarnya antara mereka.
Alysha merasa marah, dia seperti di permainkan. Kedua sejoli di hadapannya mengikis jarak di antara mereka, dan yang baru saja terjadi membuat Alysha benar-benar tidak percaya.
Dewa baru saja memasangkan sebuah kalung emas di leher milik Violetta, mereka tersenyum hangat lalu saling memeluk. Alysha merasakan ada bagian dalam dirinya seperti patah, Cecilya berusaha menguatkan Alysha, dia bingung apa yang harus di lakukannya.
"Are you okay sha?"
Alysha menoleh sebentar pada Cecilya, sebelum kembali memperhatikan kedua objek yang menaril perhatiannya tadi.
"Like you see, so alasan lo panggil gue datang kesini, buat ini?" tanya Alysha masih berusaha sedang meredam emosi dan mengendalikan perasaannya.
"Ya, selama ini gue ngerasa janggal antara Violetta bersama Dewa, dan lo liat sekarang kan gimana mereka? gue cuma ga pengen lo semakin terluka, Sha." ujar Cecilya sambil mengusap bahu Alysha pelan.
Alysha tersenyum menunjukkan sebuah senyum yang mempunyai arti lain, siapapun yang menganggu teritorialnya tidak ada ampun untuk dirinya.
"Lo lagi ngerencanain apa?" tanya Cecil tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL BOSS
Ficção AdolescenteSequel Strong Girl [BISA DI BACA TERPISAH!♡] ALYSHA FLORENCIA GIPATI Siapa tidak kenal pemimpin geng, "HURRICANE" yang terkenal seantero jakarta. Dikenal karena kebaikan mereka suka menolong, tetapi dikenal juga karena kebringasan mereka melawan mus...