ALYSHA 18[~lebam 2 jam]

1.9K 71 0
                                    

Alysha baru saja memasuki pekarangan rumahnya, ia berjalan terus memasuki rumahnya dan melewati ruang tamu
"Sore" Salam Alysha saat ia berhenti tepat diruang tamu.

"OH MY GOSH!  SHASHA!  WAJAH LO KENAPA LEBAM GITU?! " tanya Lalikha disertai pekikan yang begitu menggema.

"Aduh ada apa sih ini kalian ribut-ribut? " Tanya Clara yang datang dari dapur,  "Eh Alysh ud---  WAJAH KAMU KENAPA KOK LEBAM? "Panik Clara.

Alysha memutar bola matanya, "Gak mamah, gak sepupu sama aja. Punya suara gak bisa di kondisikan dengan baik" Cibir Alysha pelan.

"Apa kamu bilang?  Mamah denger loh ya"

"Likha juga denger yaaa" Balas Likha tak mau kalah

''Udah ah, Alysha mau kekamar dulu. Mau mandi, gerah nih" Ujar Alysha.

"Tunggu dulu. "Tahan Clara, "Kenapa wajah kamu ada lebam? " Tanya Clara menelisik lebam yang ada di wajah Alysha.

Alysha mengalihkan pandangannya. "Gapapa mah. Alysha tadi jatuh di tangga" Alibinya.

Lalikha mulai berkoar-koar, "Gak tan. Pasti dia berantem, kan Alysha bandel" Hasut Lalikha

Alysha melototkan matanya memperhatikan Lalikha yang sudah menahan tawa.

Pletak

"Aww. Sakit lho mah. Anak mamah kok mamah jitak sih?! " Tanya Alysha kesal karena mendapat jitakan tiba-tiba.

Clara berkecak pinggang, "Iya bener si Likha. Kamu pasti berantem kan ya?! " Tanya Clara.

Alysha mengembuskan nafas gusar, "Ih mamah kok, gampang percaya banget sama si Likha. Dia itu bohong kok mah" Balas Alysha.

Clara berdecak, "Ck, kamu tuh ya anak gadis. Kok hobby nya suka berantem sih?  Suka masuk geng-geng motor juga. Untung aja ya kamu pinter, coba kalo gak?  Udah mamah buang kamu di hutan! " Omel Clara.

"Tega amat, Anaknya mau dibuang" Gumam Alysha.

***
Setelah menyelesaikan persidangan, yang berlangsung hampir 2 jam karena omelan dari Enrico dan Clara, serta Lalikha yang ikut, menghasut mereka. Akhirnya Alysha dapat bernafas Lega.
"Awas aja, tu mak combreng. Gue kerjain nanti lu" Gumam alysha sambil merentangkan tangan dan memegang ponselnya.

Lalikha masuk kedalam kamar Alysha, "Shasha? " Panggilnya.

Alysha masih tak menghiraukan nya, sampai sebuah panggilan masuk. Ia menyugingkan senyumnya. Tertera nama 'Brayen'

Lalikha dapat melihat karena Alysha memang sengaja memperlihatkan itu, suatu keberuntungan Brayen menelpon disaat yang tepat.

Alysha langsung menggeser ikon hijau untuk mengangkat teleponnya, ia juga menghidupkan mode louspeaker.
"Halo Brayen, kenapa? " Sapa Alysha lembut di seberang telfon.

"Iya sha, gimana keadaan lu?  Udah di obatin belum? " Terdengar nada khawatir milik Brayen.

Lalikha dari tadi masih berdiri, memperhatikan gerak-gerik Alysha dan memasang jelas pendengarannya mendengar suara Brayen.

"Belum nih yen. Gue tadi baru aja disidang habis-habisan selama 2 jam. Ya karena ulah Mak combreng. " Kata Alysha menatap wajah Lalikha yang sudah memerah menahan kesal.

"Mak combreng? Siapa sha? Kok ga pernah bilang? "

"Iya.Gatau dia juga lagi ngungsi disini sih. Ngapain bilang, gak penting tau gak" Ujar Alysha

Brayen terkekeh disebelah sana, "Yaudah ya lah. Mending lo obatin lukanya terus lo istirahat ya.bye"

"Iya, bye yen"

GIRL BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang