"Halo"
"..."
"Bagus, ini berita bahagia, gue kebasecamp sekarang"
Tutt
Telepon dimatikan sepihak oleh seorang gadis yang sedang tengkurap ditempat tidur, siapa lagi jika bukan Alysha Florencia Gipati
Alysha segera berdiri untuk mengambil jaket dan kunci motornya lalu pergi keluar, ia pamit kepada ibunya.
Alysha segera menggulung rambutnya dimasukan ke helm fullface miliknya, tak lupa ia memakai jaket kebangaan Hurricane. Kemudian memacu motornya untuk melaju kencang.
Saat ia akan berbelok kekanan, ia melewati beberapa anak-anak Rumble, tak mau berlama-lama ia tak menghiraukan mereka. Tetapi satu dari mereka melihat Alysha lewat berteriak, "Woy, ada anak Hurricane! Kejar woy! " Katanya lalu menaiki motornya berniat mengejar Alysha.
Alysha melihat dari spion bahwa 5 orang mengikutinya dengan 3 motor. Alysha tersenyum senang, ia semakin mempercepat laju motornya.
"Woy bangsat! Berhenti lo"
"berhenti kaga, atau lo celaka? "
"berhenti sekarang bangsat! "
Satu motor menghalang jalan Alysha, terpaksa Alysha berhenti, mereka semua sudah turun dari motor, Alysha kemudian membuka helm fullfacenya, seperti di adegan-adegan film slow motion saat ia membuka helm dan rambut-rambut indahnya berterbangan.
Kelima pria tersebut sempat terpaku atas kecantikan gadis yang ada didepannya ini, "kenapa? "Tanya Alysha santai.
Satu lelaki maju lebih dekat dengan Alysha, "Eh, gue lupa ternyata anak hurricane ada anggota cewe" Katanya disertai seringainya. "Dan kami bakal bermain-main sedikit dengan lo, karena teman-teman lo udah mukulin temen-temen kami hingga masuk rumah sakit. "
Alysha hanya diam menampilkan wajah datar. Saat lelaki itu semakin berani menyentuh nya, ia langsung menarik tangan lelaki itu dan memutarnya, kemudian menguncinya sehingga lelaki itu kesakitan, teman-temannya tak tinggal diam. Mereka mulai menyerang Alysha. Untung saja Alysha bisa menghindar, karena seorang lelaki akan memukulinya tetapi malah memukuli temannya.
Alysha menghajar mereka hingga mereka babak belur, dan tersungkur dilantai dengan darah, Alysha mengambil helmnya yang ia pakai untuk memukul lelaki tadi.
"Jangan suka cari gara-gara sama gue, gue masih baik gak buat lo pada mati! "Ucapan Alysha yang begitu dingin membuat mereka bergidik ngeri. Mereka diam setelah Alysha pergi barulah mereka berniat berdiri, "Gila njir, tu cewe kekuatan cowo ya" Celetuk lelaki anak Rumble itu."iya, cantik sih cantik. Tapi gak deh. Kalo jadian sama dia, ntar tiap hari gue dihajar mulu dikira samsak tinju"
Mereka berlima terkekeh dengan darah dan bonyok disekujur wajahnya.
***
"Alys, kok lo lama sih? " Tanya Naomi saat melihat Alysha datang tergesa-gesa di basecamp."Sorry telat, tadi gue dihadang sama anak-anak Rumble" Katanya memberi penjelasan.
"Terus gimana? Lo kenapa-napa? " Icha meneliti seluruh wajah Alysha.
Alysha berdecak, "Kalo kenapa-napa gue gak mungkin disini icha ku sayang"
Brayen datang dari arah belakang, "Lo apain anak rumble yang hadang lo? "
"Gue hajar aja sampe bonyok, terus gue peringatin jangan suka main-main sama gue," Kata Alysha sambil memakan snack yang dipegang Stelea.
''Ish" Kesal Stelea
"Gue beli lebih banyak nanti"
"Apa mereka gak bakal curiga? "
Alysha menatap Brayen terkekeh."Itsoke, kalo memang mereka sudah harus tau, no problem, maybe, this at the moment" Katanya santai seakan-akan tak ada beban.
Brayen pasrah, jika Alysha sudah mengatakan begitu apalagi teman-temannya.
"oke, this you choose" Kata Brayen mengangkat kedua tangan seolah-olah ia pasrah dengan keputusan Alysha.
"Eh, tio kemana? Tadi dia nelpon gue"Kata Alysha dengan topik yang baru.
"Ohh, Tio. Dia tadi kayanya ke toilet deh, balik-balik toilet tadi kan makan bareng swars nah dikasih obat pencuci mulut" Sahut Devan
"Ck, ada-ada ajasih, terus kalian udah beliin obat belum? "Tanya Alysha mereka menggeleng, "Swars! "Teriak alysha
"Kenapa sha? " Swars datang dengan wajah ditekuk.
"Kenapa wajah lo di tekuk? "Tanya Alysha to the point.
"Gue takut lo marah karena gak sengaja ngasih obat pencuci mulut"Cicitnya membuat Alysha tertawa keras.
"Emang, gue semenakutkan itu ya? "Tanyanya masih diselingi tawa, karena tak ada yang menjawab, Alysha angkat suara, "Oke gak usah jawab! Gue tau jawaban lo pada"
"Swars, mending lo beliin obat yang bener buat Tio! "Titah Alysha
Swars menggangguk dan pergi. tapi alysha menahannya, "kenapa? "
Alysha merogoh kantungnya, dan memberikan uang lima puluh ribu kepada swars. Swars menggeleng, "gue punya kok''
"ambil aja"
"gak usah sha, "
"ambil atau? "
"iya sha iya gue ambil" pasrah swars kemudian berjalan keluar basecamp.
15 menit kemudian setelah Swars kembali dan Tio meminum obat, ia sudah tak bolak-balik ke toilet.
"So? Gimana yo? " Tanya Alysha tanpa basa basiTio mendengus, "Bukannya nanya gimana keadaan gue gitu,"Cibirnya
"Ngapain nanya keadaan lo, kalo gue liat sekarang lo udah baik -baik aja" Balas Alysha tak mau kalah.
Tio tetap memutar bola matanya kesal, tetapi ia tetap saja bercerita membuat semua yang ada disana senang mendengarnya.
"Kalo gitu, kenapa gak kita rayain aja? " Usul Cecil
Mereka Semua kompak mengangguk, "So, party barbeque? "Tanya Alysha dan lagi-lagi di angguki mereka.
"Where? " Tanya Rafael
"Rumah lo aja yen" Celetuk Davin
"Hm" Balasnya datar
"Bik Surti ada gak dirumah? " Brayen langsung menatap David horor.
"Kenapa? Lo suka sama bi surti? Ingat, dia udah punya suami 3, anak 12 cucu 8" Brayen menjelaskan.
"Buset njir, banyak amat. Padahal mah menurut gue sih bik Surti b aja, malah masih Lucinta luna lebih cantik" Tio ikut menimpali
"Gak ah, siapa tau Bi surti mau jadiin gue suami keempat gitu, yakan" Kata Davin sambil terkikik
"Serah deh, bocah mana ngerti"
***
Whatssup magengs 🔥
So guys? Apakah kemarahan azka di chap sebelumnya ada hubungannya dengan kabar yang diberikan tio?
Saksikan kelanjutannya di next chapter inii yaaa
Comment and vote
Dont forget
Follow ig
patriciamarsela_
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL BOSS
Teen FictionSequel Strong Girl [BISA DI BACA TERPISAH!♡] ALYSHA FLORENCIA GIPATI Siapa tidak kenal pemimpin geng, "HURRICANE" yang terkenal seantero jakarta. Dikenal karena kebaikan mereka suka menolong, tetapi dikenal juga karena kebringasan mereka melawan mus...